MAKALAH RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS MAKALAH RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS

MAKALAH RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dampak dari seorang ibu setelah melahirkan biasanya mengalami retensio urine atau sulit berkemih biasanya disebabkan oleh trauma kandung kemih,nyeri atau interfensi sementara pada persyarafan kandung kemih. Tekanan intra abdominal berkurang,otot-otot perut masih lemah,oedem dari uretra dan dinding kandung kencing sensitif pada keadaan-keadaan ini kandung kemih sangat menggembung ketika kelamin dan kemampuan untuk berkemih sangat rendah walaupun sejumlah kecil urine dapat dikeluarkan,kandung kemih banyak mengandung urine residu,kateterisasi sangat esensial.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian reyensio urine?
2. Bagaimana etiologi retensio urine?
3. Apa saja gejala dan tanda-tanda retensio urine
4. Apa saja faktor predisposisi pada retensio urine?
5. Bagaimana patofisiologi dari retensio urne?
6. Apa saja diagnosa dari retensio urine?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari terapi retensio urine?
C. Tujuan dan manfaat
1. Untuk memenuhi tugas askeb III
2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab retensio urine
3. Untuk mengetahui gejala-gejala retensio urine
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari retensio urine


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika urinaria.
( kapita selekta kedokteran)
2. Retensio urine adalah tertahannya urine didalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronis.
( Depkes RI Pusdiknakes 1995)
3. Retensio urine adalah ketidak mampuan melakukan urinasi maupun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut.
( Brunner & Suddart )
4. Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine dikandung kemih dan tidak pnya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna
( PSIK UNIBRAW )


B. Etiologi
Retensio urine biasanya disebabkan oleh trauma kandung kemih. Nyeri atau interfernsi sementara pada persyarafan kandung kemih, nyeri sering mengecilkan usaha volunter yang diperlukan untuk memulai urinasi/ miksi. Tekanan intra abdominal berkurang. Otot-otot perut masih lemah,odem dari uretra,dinding kandung kemih kurang sensitif. Pada keadaan ini,kandung kemih sangat mengembang ketika keinginan dan kemampuan untuk berkemih sangat rendah. Walaupun sejumlah kecil urine dapat dikeluarkan,kandung kemih banyak mengandung urine residu. Kateterisasi sangat esensial
(Teddy Supryadi.1994. dan universitas kedokteran pandjajaran 1983)


Selengkapnya Download DISINI >>>



Related Post: