MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Madiam”, yang berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan.
Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
B. Media Sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.
Setiap materi pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi dan untuk menyederhanakan tingkat kesukaran tersebut diperlukan kehadiran media sebagai alat bantu seperti : globe, grafik, gambar dan lain-lain.
Disamping itu media juga mempunyai fungsi untuk mengatasi kebosanan dan kelahan yang diakibatkan dari penjelasan guru yang sukar di mengerti.
Penggunaan media harus menunjang tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
C. Media Sebagai Sumber Belajar
Udin Saripudin dan Winataputra (199;65) mengelompokkan sumber “belajar menjadi lima kategori yaitu : manusia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.
Karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
D. Macam-macam Media
Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.
1) Dilihat dari jenisnya, Media dibagi ke dalam :
a. Media Auditif
Adalah media yang hanya mengandalkan kemmpuan suara saja, seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk orang yang mempuyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media Visual
Adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.
Media ini menampilkan gambar diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan, cetakan dan juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c. Media Audiovisual
Adalah media yang mempunyai unsur rupa dan gambar.
Media ini dibagi ke dalam :
1. Audiovisual diam
2. Audiovisual gerak
2) Dilihat dari daya liputnya, Media dibagi ke dalam :
a. Media dan daya liput luas dan serentak.
Contoh : radio dan televise.
b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
Contoh : film, soun slide, film rangkai.
c. Media untuk pengajaran individual
Media ini digunakan hanya untuk seorang diri
Contoh : modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3) Dilihat dari bahan pembatannya, Media dibagi :
a. Media sederhana
b. Media kompleks
E. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Metode
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran.
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman. Karakteristik media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.
3. Alternatif Pilihan
Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran.
F. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media
Disamping harus memenuhi prinsip pemilihan dalam penggunaan media juga harus memperhatikan faktor – faktor :
a. Objektivitas
b. Program Pengajaran
c. Sasaran Program
d. Situasi dan kondisi
e. Kualitas Teknik
f. Keefektifan dan Efisiensi penggunaan.


Selengkapnya Download DISINI >>>

MAKALAH ILMU GIZI DEFISIENSI BESI

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Masalah gizi merupakan masalah kompleks dimana maslah ini dapat mengakibatkan banyak maslah lain. Yang pada akhirnya dapat menimbulkan kondisi sakit. Untuk itu dalam proses kehidupan gizi sangatlah penting.
Anemia, disini merupakan sakit dimana tubuh mengalami defisiensi besi yang diakibatkan oleh pendarahan. Namun penyebab dari anemia itu sendiri tidak hanya disebabkan oleh pendarahan. Banyak faktor lain yang mempengaruhi. Disini apabila kita kaji dari teori Bloom dimana didapat 3 komponen utama yang dapat menjadi faktor penyebab dari suatu penyakit yaitu agens (sumber penyakit), host (pejamu), dan environment (lingkungan) ketiga unsur tersebut harus seimbang.
Anemia gizi defisiensi besi dapat diketahui melalui kadar Hb. Hb normal dari pria dewasa 13 g / 100 ml dan pada wanita 12 g / 100 ml. Namun penderita pada umumnya adalah wanita, akibat menstruasi, kehamilan serta menyusui. Selain itu juga terjadi pada bayi dan anak dimana kebutuhan gizi awan besi tinggi seiring pertumbuhan tubuh yang cepat.

2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tenyang gizi khususnya mengenai anemia defisiensi besi. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana gejala serta pengobatannya. Selain itu kita juga dapat mengetahui atri penting pemenuhan kebutuhan gizi bagi tubuh kita.


3. Rumusan Masalah
Makalah ini tersusun atas rumusan masalah, dibawah ini :
1. Apa definisi Anemia Defisiensi Besi ?
2. Apa saja faktor penyebabnya jika ditinjau dari teori bloom ?
3. Bagaimana gejala klinis serta diagnosanya ?
4. Bagaimana penatalaksanaan pada penderita anemia ?


Selengkapnya Download DISINI >>>

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Pendahuluan
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil ynag positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan eknomi, perbaikan linkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat.
Peningkatan umur harapan hidup masyarakat di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:




Tabel 1.1 Angka Harapan Hidup di Indonesia
Tahun Laki-laki Perempuan Total
1971
1980
1990
1995
2000
2005
2010
2015
2020 44,2
50,6
58,1
61,5
63,3
64,9
66,4
67,7
69,0 47,2
53,7
61,5
65,4
67,2
68,8
70,4
71,7
73,0 45,7
52,2
59,8
63,5
65,3
66,9
68,4
69,8
71,7
Sumber: BPS, 1992, 1993 Keterangan: Angka harapan hidup sejak lahir

Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata – rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lanjut usia lebih kurang 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan diperkirakan 50% dari penduduk berusia di atas 50 tahun sehingga istilah “Baby Boom” pada masa lalu berganti menjadi “Ledakan penduduk lanjut usia”.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap orang lanjut usia di Indonesia yang dilakukan oleh Prof. Dr.R. Boedhi Darmojo, terjadi peningkatan jumlah lanjut usia yang sangat signifikan seperti terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Demografi Orang Lanjut Usia di Indonesia
Tahun 1980 1985 1990 1995 2000 2020
Total penduduk (55 tahun ke atas) 148 165 183 202 222
a. Total (juta) 11,4 13,3 16 19 22,2 29,12
b. Persentase (%) 7,7 8 8,7 9,4 10 11,09
Harapan hidup 55,30 58,19 61,12 64,05 65-70 70-75
Menurut penelitian Prof. Dr. R. Boedhi Darmojo
Berdasarkan Data pada Biro Pusat Statistika dan beberapa sumber lain, dapat diketahui jumlah dan prosentase populasi lansia di Indonesia pada tahun 1971 – 2020 sesuai pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2 Jumlah dan Persentase Populasi Lansia Indonesia 1971 – 2020
Tahun Jumlah Lansia Persentase
1971 (a) 5.306.874 4,48%
1980 (b) 7.998.543 5,45%
1990 (c) 11.277.557 6,29%
1995 (d) 12.778.212 6,56%
2000 (d) 15.262.199 7,28%
2005 (d) 17.767.709 7,97%
2010 (d) 19.936.859 8,48%
2015 (d) 23.992.553 9,77%
2020 (d) 28.822.879 11,34%
Sumber: (a) Biro Pusat Statistika, 1974; (b) Biro Pusat Statistika,1983; (c) Biro Pusat
Statistika, 1992; (d) Ananta dan Anwar, 1994. Dikutip oleh Djuhari dan Anwar, 1994
Meningkatnya umur harapan hidup dipengaruhi oleh:
1) Majunya pelayanan kesehatan
2) Menurunnya angka kematian bayi dan anak
3) Perbaikan gizi dan sanitasi
4) Meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi
Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit pada lansia juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (degeneratif).
Survei rumah tangga tahun 1980, angka kesakitan penduduk usia lebih dari 55 tahun sebesar 25,70% diharapkan pada tahun 2000 nanti angka tersebut menjadi 12,30% (Depkes RI, Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan I, 1992).


Selengkapnya Download DISINI >>>>

MAKALAH SISTEM METABOLISME DAN ENDOKRINE

Pendahuluan
Gangguan pada sistim endokrine mengakibatkan berbagai perubahan fisiologi pada tubuh. Disfungsi pada sistim mendokrine merupakan masalah yang sangat serius dan bisa menjadi vatal karena fungsi vital tubuh diatur oleh hormon dari pituitary anterior dan posterior, thyroid, parathyroid dan kelenjar adrenal. Hasil akhir dari proses pathologic pada kelenjar endokrine adalah menekan atau meningkatkan kadar hormon dalam darah.
Banyak tipe proses pathologik yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan endokrine dan menurunkan kadar hormon dalam darah. Tipe – tipe proses pathologic yang mengakibatkan penurunan kadar hormon dalam darah adalah :
1. Kerusakan kelenjar karena proses infiltrasi, infarction, infeksi, proses autoimun dan imunologic serta tumor.
2. Perkembangan embrional yang tidak normal yang menyebabkan masalah pada struktur atau tidak adekuatnya kapasitas untuk sintesis.
3. kerusakan kelenjar karena pembedahan (pengangkatan), therapi radiasi atau trauma.
Tipe – tipe proses pathologik yang menyebabkan peningkatan kadar hormon dalam darah adalah :
1. Hiperplasia atau hipertropi dari kelenjar endokrine.
2. Pertumbuhan tumor jinak atau ganas dengan kemmampuan untuk mengsekresi hormon
3. Rangsangan pada kelenjar oleh pelepasan faktro – faktor tropic dari tempat tropic non endokrine.
4. Sekresi hormon oleh jaringan ektopik nonendokrine
5. Pemberian hormon – hormon eksogen
6. Penurunan metabolisme hormon akibat lamanya aktivitas hormon.
Untuk kelenjar endokrine yang dikontrol oleh hypothalamus dan kelenjar pituitary, yang termasuk didalamnya adalah ; kelenjar thyroid dan adrenalcortical dan kelenjar gonad serta statur pathologis yang mengakibatkan hiper atau hiposekresi diklasifikasi menjadi primary dan secondary. Prymary problems terjadi bila gangguan pada kelenjar thyroid, kelenjar corteks adrenal dan gonad. Sedangkan secondary problem terjadi bila gangguan akibat dari disfungsi hipothalamus atau atau pituitary anterior.
Tumor jinak dan ganas dapat tumbuh pada sistim endokrine. Walaupun kadar hormon tidak terlalu terpengaruh oleh perkembangan tumor , tetapi perkembangan yang cepat dapat merusak jaringan normal yang mengakibatkan hyposekresi hormon atau tumor dapat menyebabkan hipersekresi jaringan yang mengakibatkan hypersekresi hormon.Umumnya pengobatan pada tumor dilakukan dengan pembedahan, radiasi atau therapi obat sering mengakibatkan penekanan kadar hormon dalam darah.

GANGGUAN PADA KELENJAR PITUITARY

1. Hyperpitutarisme : Kelenjar pituitary anterior
1.1 Etiologi / Epidemiologi
Hyperpitutarisme pada bagian anterior Kelenjar pituitary bisa terjadi pada satu hormon, dua hormon atau lebih . Penyebab utama karena masalah pada kelenjar pituitari atau karena penyebab lainnya akibat dysfungsi hipothalamus. Adenomas pituitary merupakan kasus yang paling sering menyebabkan hiperpituitarisme. 6 – 18 % tumor intracranial adalah Adenoma pituitary anterior. Pada banyak pasien penyebab pasti tumor ini belum diketahui dan tidak ada riwayat dalam keluarga. Tumor ini sering menggantikan fungsi pituitary anterior sehingga terjadi oversekresi hormon. Tumor ini biasanya jinak tetapi dapat berkembang menjadi sangat agresive. Klasifikasi tumor ini didasarkan pada hormon yang disekresinya. Contohnya Prolactinoma, somatotroph tumor, cotrticotroph tumor atau gonadotropin adenoma. Tumor ini diklasifikasikan juga berdasarkan ukuran dan dalamnya invasi tumor pada sela tursica (perhatikan tabel dibawah ini).


Selengkapnya Download DISINI >>>

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS

A. Konsep Dasar Diabetes Melitus
1. Definisi
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin di dalam tubuh. Gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).
Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. ( Askandar, 2001 ).
Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. ( Askandar, 2001).
2. Anatomi Fisiologi
Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata – rata 60 – 90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.
Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam tubuh baik hewan maupun manusia. Bagian depan ( kepala ) kelenjar pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian pilorus dari lambung. Bagian badan yang merupakan bagian utama dari organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini. Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang membentuk usus.
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu :
(1). Asini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.
(2). Pulau Langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.
Pulau – pulau Langerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari pamkreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya 1 – 3 % dari berat total pankreas. Pulau langerhans berbentuk ovoid dengan besar masing-masing pulau berbeda. Besar pulau langerhans yang terkecil adalah 50 , sedangkan yang terbesar 300 , terbanyak adalah yang besarnya 100 – 225 . Jumlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1 – 2 juta.
Pulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu :
(1). Sel – sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 – 40 % ; memproduksi glikagon yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai “ anti insulin like activity “.
(2). Sel – sel B ( betha ), jumlahnya sekitar 60 – 80 % , membuat insulin.
(3). Sel – sel D ( delta ), jumlahnya sekitar 5 – 15 %, membuat somatostatin.
Masing – masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan sifat pewarnaan. Di bawah mikroskop pulau-pulau langerhans ini nampak berwarna pucat dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Pada penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta yang normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pewarnaan untuk insulin sehingga dianggap tidak berfungsi.
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama, yaitu rantai A dan B. Kedua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan ( perangkai ), yang terdiri dari disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Insulin dapat larut pada pH 4 – 7 dengan titik isoelektrik pada 5,3. Sebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di dalam membrana sel.
Insulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam butiran berselaput yang berasal dari kompleks Golgi. Pengaturan sekresi insulin dipengaruhi efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. Bila kadar glukosa darah meningkat diatas 100 mg/100ml darah, sekresi insulin meningkat cepat. Bila kadar glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.
Selain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda-beda. Fungsi metabolisme utama insulin untuk meningkatkan kecepatan transport glukosa melalui membran sel ke jaringan terutama sel – sel otot, fibroblas dan sel lemak.


Selengkapnya Download DISINI >>>

MAKALAH TENTANG CROHN DISEASE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit-penyakit inflamatorik kolon atau penyakitpenyakit radang usus besar ( Inflammatory Bowel Diseases) dapat dibagi dalam dua golongan :
1. Penyakit radang kolon karena infeksi
2. Penyakit radang kolon karena non-infeksi.
Penyakit infeksi disebabkan karena kuman Shigella, ameba dan sebagainya.
Yang akan dibahas sekarang adalah penyakit radang kolonyang non-infeksi atau tidak jelas disebabkan karena infeksi.Walaupun kasus ini tidak begitu sering dijumpai diIndonesia dibandingkan dengan negara-negara Barat, akantetapi justru karena hal ini, maka penyakit tersebut seringkurang mendapat perhatian oleh dokter di Indonesia, sehingga diagnosa menjadi salah dan pengobatan tidak diberikan dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari penyakit CROHN ?
2. Apa Etioligi dari penyakit CROHN ?
3. Bagaimana Patofisiologis dari CROHN ?
4. Bagaiman Patogenesis dari penyakit CROHN ?
5. Apa saja Tanda dan Gejala yang muncul dari penyakit CROHN ?
6. Apa saja Komplikasi dari penyakit CROHN ?
7. Apa saja Diagnosa yang mungkin muncul pada penyakit CROHN ?
8. Bagaimana Prognosis penyakit CROHN ?
9. Bagaimana Pengobatan penyakit CROHN ?

1.3 Batasan Masalah
Penulis hanya membahas tentang : pengertian penyakit CROHN, etiologi, patogenesis, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosa, prognosis dan pengobatanya.

1.4 Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah KEPERAWTAN MEDIKAL BEDAH 1
Tujuan Khusus :
1. Agar bisa mengerti dan memahami tentang penyakit CROHN.
2. Agar dapat mengetahui penyebab dan patogenesis penyakit CROHN.
3. Agar bisa mengetahui tanda dan gejala serta penatalaksanaannya


Selengkapnya Download DISINI >>>

Makalah Tentang Bahasa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia bahasa tidak hanya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari tapi juga diperlukan dalam menjalankan segala aktivitas hidup manusia, seperti penelitian, penyuluhan, pemberitaan, siaran radio dsb.
Bahasa menjadi sangat penting dalam kehidupan dengan bahasa orang dapat mengkomunikasikan dalam segala hal, bahasa dalam kehidupan berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi pada saatbahasa itu digunakan, seperti orang polotikus, dokter, praktisi hukum, pembaca berit, penyiar radio, tentunya menggunakan bahasa yang berbeda. Bahkan sesama penyiar radio pun mengunakan bahasa yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya. Perbedaan bahasa dari segi pemakaian yang seperti inilah yang menyebabkan timbuknya ragam bahasa. Ragam bahasa yang diteliti dibatasi pada penggunaan kata dan kalimat yang digunakan dalam bahasa lisan dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
Ragam bahasa mendasari semua aspek pengetahuan yang dikuasai oleh mahasiswa. Hal ini perlu ditekankan karena penjelasan tentang ragam bahasa indonesia merupakan pengetahuan aspek bahasa.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian ragam bahasa
1.2.2 Fungsi ragam bahasa
1.2.3 Macam-macam dari ragam bahasa



1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan ragam bahasa berdasarkan pesan komiunikasi
1.3.2 Tujuan khusus
1. diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian dari ragam bahasa
2. diharapkan mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari ragam bahasa
3. diharapkan mahasiswa dapat mengetahui macam-macam bahasa


Selengkapnya Download DISINI >>>>

MAKALAH TENTENG ABORTUS

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Penulisan
Kebidanan dalam arti menolong persalinan dapat dikatakan sebagai praktik kesehatan tertua di dunia, sama tuanya dengan umat manusia. Pada mulanya semua persalinan ditolong oleh dukun atau mereka yang mengkhususkan diri dalam pertolongan persalinan, tanpa membolehkan tenaga medis lainnya untuk ikut membantu melakukan hal tersebut.
Dengan pengetahuan yang serba terbatas serta jumlah tenaga ahli kebidanan dan penyakit kandungan di Indonesia yang masih sangat kurang yaitu pada tahun 1995 terdapat 700 orang tenaga berbanding dengan 197 juta penduduk (Manuaba, 1999) bila dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lain, contoh di Filipina terdapat 2.000 orang tenaga ahli kebidanan dalam jumlah penduduk 40 juta jiwa. Maka sudah dapat dibayangkan bahwa jumlah kematian ibu dan bayi di Indonesia menjadi paling tinggi di Asia Tenggara.
Sebagai ukuran kemmapuan pelayanan kesehatan satu negara ditetapkan berdasarkan angka kematian ibu dan angka kematian karena melahirkan. Sementara persalinan di Indonesia sebagian besar yaitu sekitar 70 – 80 % masih ditolong oleh dukun terutama di pedesaan dengan kemampuan dan peralatan yang serba terbatas. Penyebab kematian terjadi terutama karena perdarahan, infeksi, dan keracunan hamil serta terlambatnya sistem rujukan (Manuaba, 1999).
Pemerintah sendiri telah mengupayakan berbagai cara untuk mengendalikan angka kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu pada khususnya. Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi dewasa ini, membuat model pengawasan terhadap masa kehamilan seperti yang dikembangkan di Paris pada tahun 1901 dengan nama plea of promaternity hspital yang bertujuan memberikan pelayanan kepada ibu selama masa kehamilan sehingga ibu dapat menyelesaikan masa kehamilannya dengan baik dan bayi dapat dilahirkan dengan sehat dan selamat. Di Indonesia sendiri model pengawasan tersebut semakin membuka pandangan masyarakat bahwa pengawasan yang ketat pada masa kehamilan menjadi hal yang sangat penting guna mengantarkan ibu dan bayi kepada keadaan yang sehat dan sejahtera. Oleh karenanya di Indonesia dikembangkan model pengawasan yang sama dengan nama BKIA yaitu Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Dimana BKIA menjadi bagian terpenting dari program Puskesmas dan telah tersebar dis eluruh Indonesia yang dipimpin oleh beberapa orang dokter sehingga kemampuan pelayanannya dapat lebih ditingkatkan. Bahkan menjelang pencapaian Indonesia Sehat 2010, dikembangkan program Bidan di Desa guna mengupayakan masyarakat di pelosok dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan lebih mudah.

Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada masalah kebidanan ini mengingat permasalahan yang muncul selama masa kehamilan adalah sangat kompleks yang meliputi masalah fisik, psikologis dan sosial (Sarwono, 1991). Bahkan dengan kecenderunagn angka kematian pada ibu yang sangat tinggi yang diakibatkan karena perdarahan, infeksi dan keracunan pada masa kehamilan, menjadikan program pengawasan pada ibu hamil lebih diperketat dan ditingkatkan melalui upaya ANC (Ante Natal Care).
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada ibu hamil adalah keguguran atau abortus. Mengingat semkain berkembnagnya pendidikan dan pengethauan masyarakat khususnya wanita dengan emansipasinya dalam turut serta menghidupi ekonomi keluarga, membuat kejadian abortus menjadi cukup tinggi dalam dekade terakhir. Didukung pula oleh pengaruh budaya barat dengan pergaulan bebasnya menjadinya banyak kejadian kehamilan tidak diinginkan menjadi meningkat sehingga kecenderungan kejadian abortus provocatus juga meningkat. Bahkan semakin merebaknya klinik – klinik aborsi di tanah air, semakin membuka peluang wanita untuk melakukan aborsi tanpa memikirkan akibatnya.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka kami mengangkat permasalahan abortus sebagai makalah, mengingat permasalahan abortus sendiri merupakan suatu permasalahan yang kompleks bagi ibu, suami/pasangan maupun keluarga.

1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada ibu dengan kejadian abortus sesuai dengan konsep teori asuhan keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi data fokus keperawatan melalui pengkajian pada ibu hamil dengan kejadian abortus.
2) Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang timbul pada ibu hamil dengan kejadian abortus.
3) Mengidentifikasi rencana intervensi keperawatan pada ibu hamil dengan kejadian abortus.
4) Menerapkan implementasi keperawatan pada ibu hamil dengan kejadian abortus.
5) Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada ibu hamil dengan kejadian abortus.

1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi mahasiswa
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa guna menerapkan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kejadian abortus sehingga dapat menambah pengalaman dan pemahaman mahasiswa terhadap penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan abortus


Selengkapnya Download DISINI >>>>

MAKALAH OSTEOMIELITIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di Negara-negara berkembang osteomielitis masih merupakan masalah dalam bidang ortopedi. Sebelum ditemukannya antibiotik, osteomielitis masih merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak. Keberhasilan pengobatan osteomielitis ditentukan oleh fakor-faktor diagnosis yang dini dan penatalaksanaan pengobatan berupa pemberian antibiotik atau tindakan pembedahan. Osteomielitis merupakan suatu proses peradangan pada tulang yang disebabkan oleh invasi mokroorganisme (bakteri dan jamur). Diagnosis perlu ditegakkan sedini mungkin, terutama pada anak-anak sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan perawatan pembedahan yang sesuai dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan kerusakan yang lebih lanjut pada tulang.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari penyakit OSTEOMIELITIS ?
2. Apa Etioligi dari penyakit OSTEOMIELITIS ?
3. Bagaimana Patofisiologis dari OSTEOMIELITIS ?
4. Bagaiman Patogenesis dari penyakit OSTEOMIELITIS ?
5. Apa saja Tanda dan Gejala yang muncul dari penyakit OSTEOMIELITIS ?
6. Apa saja Komplikasi dari penyakit OSTEOMIELITIS ?
7. Apa saja Diagnosa yang mungkin muncul pada penyakit OSTEOMIELITIS ?
8. Bagaimana Prognosis penyakit OSTEOMIELITIS ?
9. Bagaimana Pengobatan penyakit OSTEOMIELITIS ?

1.3 Batasan Masalah
Penulis hanya membahas tentang : pengertian penyakit OSTEOMIELITIS, etiologi, patogenesis, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosa, prognosis dan pengobatanya.

1.4 Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan
Tujuan Khusus :
1. Agar bisa mengerti dan memahami tentang penyakit OSTEOMIELITIS.
2. Agar dapat mengetahui penyebab dan patogenesis penyakit OSTEOMIELITIS.
3. Agar bisa mengetahui tanda dan gejala serta penatalaksanaannya


Selengkapnya Download DISINI >>>

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS

A. Konsep Dasar Diabetes mellitus
1. Pengertian
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin di dalam tubuh. Gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).
Diabetes Mellitus adalah sindroma yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Sindroma ini ditandai oleh hiperglikemi dan berkaitan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Abnormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, neurologik dan kardiovaskuler. Sistem untuk klasifikasi DM dikembangkan oleh The National Diabetes Data Group of the National Institutes of Health (USA) dengan masukan dari Word Health Organization tahun 1985 adalah :
A. Clinical Classes
I. DM
1. IDDM ( DM Type 1 ).
Diabetes tipe I ditandai dengan sekresi insulin oleh pankreas tidak ada dan sering terjadi pada orang muda. Secara normal, insulin bekerja untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan membolehkan glukosa masuk kedalam sel untuk dimetabolisme. Caranya dengan mengikat dirinya secara kuat pada tempat reseptor pada membran sel. Efek utama metabolik insulin adalah di otot dan jaringan adiposa. Pada orang diabetes, kekurangan atau ketiadaan insulin menimbulkan kelaparan pada jaringan ini dan ini menjelaskan mengapa pasien menjadi lelah dan berat badan menurun.
Karena insulin tidak digunakan, terjadi penumpukan didalam darah pada orang diabet dan meluap kedalam urine yang menyebabkan haus dan keluarnya urine dalam jumlah yang banyak. Lebih lanjut masalah ini akan menimbulkan komplikasi physiologic, kecuali kalau diberikan penggantian insulin. Sehingga orang yang menderita DM Tipe I perlu injeksi insulin secara teratur dalam hidupnya untuk mencegah ketosis. Suatu komplikasi yang muncul,akibat gangguan metabolisme lemak. Untuk alasan ini, DM tipe I dikenal sebagai IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus).
2. NIDDM ( DM Type 2 ).
Type II akibat dari tidak sensitifnya reseptor insulin terhadap insulin yang sudah tersedia. Pada kelompok ini diit khusus diajurkan untuk menurunkan BB dan diberikan tablet untuk merangsang pancreas untuk mensekresi lebih banyak insulin. Karena tidak dibutuhkan insulin maka diabetes tipe II dikenal sebagai NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes melitus). Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin disebabkan kegagalan relatif sel β pulau Langerhans dan resisteni insulin. Resitensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Mansjoer, A., 1999).
Orang-orang yang DM saat hamil atau gestational diabetes (GDM) biasanya dikenal sebagai type II. Faktor risiko Diabetes Mellitus tipe II antara lain usia, obesitas, riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus tipe II, etnis, , kebiasaan diet, kurang berolahraga, wanita dengan hirsutisme, dan/atau penyakit ovarium polikistik, diabetes gestasional, dan/atau dengan berat badan bayi lebih dari 4 kg saat dilahirkan
3. Questionable DM , bila meragukan type 1 atau type 2.
4. MRDM
a. Fibrocalcolous Pancreatic DM ( FDPD ).
b. Proten Deficient Pancreatic DM ( PDPD ).
5. DM type lain dengan keadaan dan gejala yang tertentu.
II. Impaired Glucosa Tolerance ( GTG ).
III. Gestasional Diabetes Mielitus.

Selengkapnya download DISINI >>>

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan penjelasan Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan ditegaskan bahwa “Kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus dapat memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat.” Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas perkreditan yang sehat, maka setiap bank diwajibkan membuat suatu kebijakan perkreditan secara tertulis yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam pemberian kredit sehari-hari. Dalam SK Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 ditetapkan bahwa dalam pemberian kredit tersebut sekurang-kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok sebagai berikut :
1. Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan
2. Organisasi dan manajemen perkreditan
3. Kebijaksanaan persetujuan pemberian kredit
4. Dokumentasi dan administrasi kredit
5. Pengawasan kredit
6. penyelesaian kredit bermasalah
Dalam pelaksanaan pemberian kredit dan pengelolaan perkreditannya bank wajib mematuhi kebijaksanaan perkreditan yang telah dibuat tersebut secara konsekuen dan konsisten. Kebijaksanaan perkreditan harus sudah diterapkan dan dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 1 januari 1996. Bagi Bank yang telah mempunyai pedoman tersebut dengan memperhatikan semua aspek-aspek tersebut di atas. Sedangkan bagi Bank yang baru memperoleh izin usaha wajib memiliki dan menerapkan serta melaksanakan kebijaksanaan perkreditan sejak memulai melakukan kegiatan usahanya.
Apabila dalam pelaksanaannya ternyata bank memberikan kredit tidak sesuai dengan kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkannya, maka Bank Indonesia akan memberikan sanksi yang mempengaruhi penilaian kesehatan bank dan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pedoman tersebut wajib dibuat mengingat bahwa sesuai dengan pengertian kredit, maka lingkup pemberian kredit mencakup banyak aspek dan mengandung resiko yang bervariasi, baik langsung maupun tidak langsung.

B. Pembatasan Masalah
Dari banyaknya permasalahan kredit bank, menurut ketentuan Bank Indonesia kredit dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : Kurang lancar (KL), Diragukan (D), Macet (M). dari ketiga permasalahan kredit tersebut, penulis membatasi pada permasalahan kredit yang menyangkut kredit macet.

Selengkapnya Download DISINI >>>>

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertaidengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.


1.2. Tujuan Penulisan
Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi.


1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba membuat identifikasi permasalahan terhadap penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut :
1. Apa saja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009?
2. Siap kah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam Persaingan Global?.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009
Reformasi sistem politik di Indonesia baik yang bersifat kelembagaan maupun perundangan memunculkan model perencanaan dan kebijakan pembangunan nasional yang baru mengantikan model perencanaan dan kebijakan lama. Muara dari reformasi ini adalah keinginan untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang timbul dari praktik perencanaan pembangunan maupun kebijakan pembangunan yang sebelumnya pernah diterapkan demi pencapaian tujuan kesejahteraan rakyat
sebagaimana di amanatkan oleh konstitusi.

Dalam konteks ini, Pemerintah dan DPR menyepakati pengundangan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai landasan bagi proses perumusan program pembangunan baik dalam jangka panjang, menengah maupun tahunan. Berkaitan dengan program pembangunan jangka menengah, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2004-2009 sebagai pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah.

Secara singkat, model dan alur perencanaan pembangunan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam dijelaskan dalam diagram berikut ini.

Sejalan dengan amandemen UUD 1945 ketiga tahun 2001, Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak lagi memegang kedaulatan negara tertinggi. Selain itu, MPR juga tidak lagi memiliki kewajiban untuk menetapkan GBHN.
Dengan berlakunya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 hingga amandemen keempat, telah terjadi perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu:
Penguatan kedudukan lembaga legislatif dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
Ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan nasional; dan
Diperkuatnya Otonomi Daerah dan desentralisasi pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemilihan presiden secara langsung sebagai hasil perubahan UUD 45 dan ditiadakannya GBHN sebagai pedoman Presiden untuk menyusun rencana pembangunan serta pemberlakuan UU Nomor 32 tahun 2004, sebagai amandemen UU Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah yang memungkinkan penyelenggaraan otonomi daerah dengan kewenangan yang lebih luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Daerah menjadi landasan perlunya sistem perencanaan pembangunan nasional. Pemberian kewenangan yang luas kepada Daerah juga membawa konsekuensi diperlukannya langkah koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah, maupun pembangunan antar daerah. Untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan diatas, pada tanggal 5 Oktober 2004 Pemerintah dengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Melalui UU
Nomor 25 tahun 2004, bangsa Indonesia memasuki era baru dalam sejarah pembangunan nasional untuk menjamin kegiatan pembangunan yang berjalan
secara efektif, efisien, dan bersasaran dalam rangka mewujudkan tujuan negara sebagaimana diamanahkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.


Selengkapnya Download DISINI >>>>

MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH “DAMPAK ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP LINGKUNGAN

BAB I

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi udara di lingkungan?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan?

C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan.
- Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan, seperti perusakan hutan secara terus-menerus (illegal logging), asap dari pabrik, efek rumah kaca, dan terutama asap kendaraan bermotor, karena asap kendaraan bermotor membawa dampak yang sangat besar bagi lingkungan.
2. Karena asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna, yaitu berupa karbonmonoksida (CO). Dimana zat ini sangat berbahaya bagi makhluk yang ada di bumi.
3. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor yaitu :
- Terganggu sistem pernapasan bagi manusia
- Semakin menipisnya lapisan ozon di bumi
- Mengganggu proses fotosintesis bagi tumbuhan
- Dengan semakin banyaknya CO di bumi maka kadar O2 yang ada di bumi semakin menurun
4. Diantara upaya manusia untuk mengurangi dampak polusi udara yaitu :
- Melakukan penghijauan (reboisasi)
- Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
- Menciptakan biosolar
- Melakukan penyuluhan terhadap masayarakat tentang dampak dan bahaya asap kendaraan bermotor

Selengkapnya Download DISINI >>>>

Makalah etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan gejala klinis penyakit campak

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.

1.2 Rumusan Masalah
1. apa pengertian campak?
2. bagaimana riwayat alamiah dari penyakit campak?
3. bagaimana etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan gejala klinis penyakit campak?
4. Bagaimana pencegahan penyakit campak?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian campak
2. Untuk mengetahui etiologi, epidemiologi dan patofisiologi dari penyakit campak
3. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak
4. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit campak



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet) yang terhirup
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu: a. stadium kataral, b. stadium erupsi dan c. stadium konvalesensi. Campak adalah suatu penyakit akut menular, ditandai oleh tiga stadium:

1. Stadium kataral
Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk.

2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada leher dan muka, tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.

3. Stadium konvalesensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam, dan terjadi hiperpigmentasi.


Selengkapnya Download DISINI >>>>

Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran yang menyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya.
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia.
Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai masalah lingkungan hidup sering menimbulkan ketidak harmonisan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya seringkali terjadi kekurang tepatan dalam menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang justru menguntungkan perusak lingkungan dan merugikan masyarakat dan pemerintah.


RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas permasalahan :
Bagaimana kontribusi industri dan teknologi yang menyebar terhadap pencemaran lingkungan
Bagaimana klasifikasi pencemaran lingkungan, dan
Bagaimana menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

Selengkapnya Download DISINI >>>>

Makalah Penanganan Limbah

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Perkembangan pembangunan di Indonesia khususnya bidang industri, senantiasa meningkatkan kemakmuran dan dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat kita. Namun di lain pihak, perkembangan industri memiliki dampak terhadap meningkatnya kuantitas dan kualitas limbah yang dihasilkan termasuk di dalamnya adalah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Bila tidak ditangani dengan baik dan benar, limbah B3 akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Untuk mengatasi limbah (khususnya limbah B3) dapat digunakan metode biologis sebagai alternatif yang aman, karena polutan yang mudah terdegradasi dapat diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang tidak berbahaya seperti CO2 dan H2O. Cara biologis atau biodegradasi oleh mikroorganisme, merupakan salah satu cara yang tepat, efektif dan hampir tidak ada pengaruh sampingan pada lingkungan. Hal ini dikarenakan tidak menghasilkan racun ataupun blooming (peledakan jumlah bakteri). Mikroorganisme akan mati seiring dengan habisnya polutan dilokasi kontaminan tersebut.
Bioremediasi bukanlah konsep baru dalam mikrobiologi terapan, karena mikroba telah banyak digunakan selama bertahun-tahun dalam mengurangi senyawa organik dan bahan beracun baik yang berasal dari limbah rumah tangga maupun dari industri. Hal yang baru adalah bahwa teknik bioremediasi terbukti sangat efektif dan murah dari sisi ekonomi untuk membersihkan tanah dan air yang terkontaminasi oleh senyawa-senyawa kimia toksik atau beracun.
Keberhasilan proses bioremediasi harus didukung oleh disiplin ilmu lain seperti fisiologi mikroba, ekologi, kimia organik, biokimia, genetika molekuler, kimia air, kimia tanah, dan juga teknik. Mikroba yang sering digunakan dalam proses bioremediasi adalah bakteri, jamur, yis, dan alga. Degradasi senyawa kimia oleh mikroba di lingkungan merupakan proses yang sangat penting untuk mengurangi kadar bahan-bahan berbahaya di lingkungan, yang berlangsung melalui suatu seri reaksi kimia yang cukup kompleks. Dalam proses degradasinya, mikroba menggunakan senyawa kimia tersebut untuk pertumbuhan dan reproduksinya melalui berbagai proses oksidasi.

RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang penulisan makalah diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
Apa pengertian limbah ?
Bagaimana penggolongan limbah ?
Bagaimana proses penggolahan limbah secara biologis dan bioremediasi ?

TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas pembuatan makalah
Untuk mengetahui apa itu limbah dan akibatnya bagi kita
Agar kita mengetahui proses pengolahan limbah yang baik



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Definisi limbah B3 ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan incineration. Untuk mengatasi limbah (khususnya limbah B3) dapat digunakan metode biologis sebagai alternatif yang aman, karena polutan yang mudah terdegradasi dapat diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang tidak berbahaya seperti CO2 dan H2O. Cara biologis atau biodegradasi oleh mikroorganisme, merupakan salah satu cara yang tepat, efektif dan hampir tidak ada pengaruh sampingan pada lingkungan.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ada dua jenis bioremediasi, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dlm bioremediasi:
1. stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan
penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb
2. inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. penerapan immobilized enzymes
4. penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau
mengubah pencemar.
Proses bioremediasi harus memperhatikan antara lain temperatur tanah, derajat keasaman tanah, kelembaban tanah, sifat dan struktur geologis lapisan tanah, lokasi sumber pencemar, ketersediaan air, nutrien (N, P, K).


Selengkapnya Download DISINI >>>>

Proposal Ijin Operasional Madrasah

MADRASAH DINIYAH

DARUSSALAM

DUSUN GUYANGAN DESA KEMLAGIGEDE TURI LAMONGAN


PROPOSAL PENDIRIAN

1. Latar Belakang

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan nikmatnya kepada kita semua Amin.

Masalah moralitas dikalangan pelajar dewasa ini merupakan suatu masalah bagi kita semua yang harus mendapatkan perhatian secara khusus,berbagai perubahan yang terjadi dalam seluruh aspek kehidupan membuat para pelajar kita harus mulai tata pergaulan,gaya hidup, hingga pandangan-pandangan mendasar serta prilaku dalam menghadapi era globalisasi.

Arus globalisasi teknologi informasi dan budaya yang tumbuh dan kembang secara cepat menimbulkan dampak tersendiri yang tidak selalu positif bagi kehidupan remaja dan pelajar kita,padahal pada sissi elementer mereka diharapkan mampu memelihara dan melestarikan tradisi, cara pandang dan aspek moralitas luhur bangsa Indonesia, maka sangatlah wajar jika program pendidikan nasional THN 2000 mengamanatkan kepada masyarakat untuk memberlakukan lagi pendidikan budi pekerti luhur sebagai pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa.

Disamping itu kita sering kali kecewa tentang pendidikan agama yang diajarkan dalam pendidikan formal yang kurang diperhatikan,padahal pendidikan agama inilah yang menjadi centra atau basic dari segala tingkah laku dalam kehidupan mereka.

Melihat permasalahan di atas, kami beranikan diri untuk mendirikan Madrasah Diniyah Darussalam yang terorganisasi secara sistematis di lingkungan Dusun Guyangan kemlagigede Turi Lamongan.Lebih dari itu kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan produk-produk pelajar yang berkualitas demi menghadapi era globalisasi saat ini dan menjadikan insan yang bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Tujuan

Madrasah Diniyah DARUSSALAM didirikan dengan tujuan untuk :

1. Meningkatkan pemahaman santri/murid dalam terhadap ilmu Agama, terutama kitab-kitab Salaf sehinggah mampu mengembangkan dirinya yang sejalan dengan norma-norma agama dan mampu mengamalkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Menumbuhkembangkan ilmu-ilmu islami dalam integrasi hubungan dengan Allah SWT, Rasul, Manusia, alam semesta bahkan dengan dirinya sendiri.

3. Memberikan pemahaman mendalam kepada santri tentang ajaran Agama dan bagaimana mengimplementasikannya dalam hidup sehari-hari.

3. Sasaran yang ingin dicapai

1. Memperdalam wawasan santri/murid makna yang terkandung dalam Ibadah-ibadah yang diperintahkan aAgama sehinggah mampumengimplementasikan nilai-nilai Ajaran didalamnya pada kehidupan sehari-hari.

2. Membentuk kemampuan santri/murid dalam membaca Al-Qur’an secara baik dan benar sesuai kaidah-kaidah bacaannya.

3. Melatih keterampilan dan kedisiplinan santri/murid dalam menjalankan ritual Agamanya.

4. Santri/murid mampu membaca dan memahami kitab-kitab Salaf.

4. Profil

  • Profil Madrasah Diniyah Darussalam terlampir :

5. Waktu dan tempat

Madrasah Diniyah Darussalam, dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis

Waktu : 14.00-17.00 WIB

Tempat : Gedung Madrasah Diniyah Darussalam Guyangan Kemlagigede Turi

(Jadwal Terlampir)

6. Santri

Santri Madrasah Diniyah Darussalam adalah semua siswa – siswi Madrasah Ibtidaiyah, SDN Kemlagigede dan sebagian siswa – siswi MTS yang ada di Dusun Tawangrejo semuanya berjumlah .........

(Data Santri Terlampir)

7. Ustadz / Ustadzah

Ustadz / Ustadzah Madrasah Diniyah Darussalam adalah sebanyak 7(tujuh) orang.

(Data Terlampir)

8. Sumber Dana

Sumber dana yang diperoleh Madrasah Diniyah Darussalam adalah :

1. Donatur Tetap

2. Infaq / sumbangan santri

3. Lain lain yang halal

9. Penutup

Demikian proposal permohonan izin operasional Madrasah Diniyah Darussalam ini kami buat, agar proposal ini berkelanjutan kami mohon Bapak berkenan mengabulkan dan memberi izin atas terlaksananya Madrasah Diniyah Darussalam, serta sebelumnya disampaikan banyak terima kasih.



Selengkapnya anda dapat mendownloadnya Disini >>>



Makalah Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen



Makalah Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang dan Masalah

Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaanya. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, pertumbuhan perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan anggota masyarakat. Pengaruh lingkungan dan perkembangan suatu perusahaan yang semakin kompleks mengakibatkan tugas manajemen puncak dalam mencapai tujuan perusahaan semakin sulit dan kompleks pula. Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.

Sehubungan dengan itu, peranan akuntansi pun semakin dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi tersebut. Peran serta manajer sangat dibutuhkan dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi tersebut sebagai alat pengawasan biaya. Dewasa ini kita kenal dengan system akuntansi pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu system yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar masing-masing unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegiatan unit yang berada di bawah pengawasannya. Menurut system ini, unit-unit yang ada dalam organisasi di bagi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban dan keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang hirarki dalam organisasi.

Setiap pusat pertangungjawaban mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas kegiatan yang terjadi di dalam pusat yang dipimpinnya, dan secara periodic manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja para manajer pusat pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing manajer. Dan berdasarkan analisa ini, para manajer mencoba mencari jawaban mengapa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbullah permasalahan yang menjadi dasar bagi penulisan karangan ilmiah yaitu “Bagaimanakah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban tersebut digunakan sebagai alat penilaian kinerja manajer.

2. Ruang LingkupRuang lingkup penyusunan karangan ilmiah ini adalah penerapan akuntansi pertanggungjawaban di dalam perusahaan.

3. Tujuan PenulisanTujuan penulisan karangan ilmiah ini adalah untuk memberiakn penjelasan dan pengetahuan mengenai manfaat akuntansi pertanggungjawaban kepada mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Metode dan Teknik Penulisan

Metode yang dipergunakan dalam penulisan karangan ilmiah ini adalah metode deskriptif yaitu dengan membandingkan data demi data dan berbagai buku referensi.Teknik yang dipergunakan dalam penulisan karangna ilmiah ini adalah teknik studi pustaka.


Selengkapnya Download DISINI >>>>

Contoh-contoh Program Aplikasi Visual Basic


Silahkan download Contoh-contoh Project Visual Basic dibawah ini untuk menambah pengetahuan dan ilmu kamu tentang Programming. Plus Ebook.. semoga bermanfaat…

* Kalau ada request mau minta contoh program apa yang diinginkan, silahkan saja isi permintaan kamu di box comment ya… :-)

** Apabila ada yang kurang jelas juga silahkan ditanyakan.. :D

VB Programming

23-09-2008 | AccessToMySQL (Convert Database Access ke MySQL) | Download

17-08-2008 | Game Tetris (Membuat game Tetris dengan VB) | Download | Screenshot

04-08-2008 | Accounting System (Contoh belajar membuat program Accounting) | Download| Screenshot

31-07-2008 | Screen Saver (Contoh belajar membuat Screen saver dengan VB) | Download |Screenshoot

19-07-2008 | DirectX_Sample (Contoh belajar membuat Animasi sederhana dengan DirectX) | Download

16-07-2008 | AnimasiPartikel (Contoh membuat Animasi, partikel yg bergerak kesana-kemari) | Download

15-07-2008 | Smart_POS (Contoh Program Point Of Sales -Kasir-Penjualan- *lengkap*) |Download

03-07-2008 | AnimationForm (Sample bagaimana membuat Animasi untuk membuka/tutup Form) | Download

02-07-2008 | HRMS (Sample Program Payroll/Salary & HR Management) | Download

30-06-2008 | MagixChat (Sample Program Chating sederhana dengan Winsock) | Download

22-06-2008 | Wallpaper Changer (Merubah wallpaper windows otomatis & contoh coding icon di system tray) | Download

17-06-2008 | CPU Monitor (memonitor aktifitas CPU -seperti di Task Manager-) | Download

12-06-2008 | SimpanGambarKeField (Menyimpan gambar langsung kedalam database) |Download

04-06-2008 | Format-Excel (Formating Excel from VB) | Download

04-06-2008 | Treeview (TreeView Outlook Style) | Download