Makalah Ekonomi Manajemen Bab II Makalah Ekonomi Manajemen Bab II

Makalah Ekonomi Manajemen Bab II

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR


Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu atau makalah yang pernah dilakukan mengenai peranan manajemen dan pengaruh lingkungan manajemen terhadap koperasi.
Permasalahan yang dilemukakan dalam penelitian ini adalah sejauh mana peran manajemen dapat mempengaruhi lingkungan terhadap manajemen koperasi pada perkembangan kewirausahaan masyarakat ?
Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah pengertian manajemen koperasi dari sekedar definisi , kurang dapat mencangkup keseluruhan makna yang sebenarnya , untuk itu perlu diungkapkan kembali beberapa pengertian pokok ulasan – ulasan bab yang lalu pada dasarnya menyatakan bahwa koperasi adalah suatu bentuk usaha bersama diantara orang – orang yang mempunyai kepentingan bersama yang dijalankan dan dikelola bersama berdasarkan asa bersama .
Usaha koperasi dengan demikian adalah usaha –usahayang biasa menunjang atau meningkatkan daya beli anggotanya . Dengan usaha yang menunjang usaha anggota itulah semua kebutuhan modal untuk membuka dan mengelola usaha koperasi . manajemen koperasi dengan demikian adalah kegiatan yang membuat unsur – unsur manajemen koperasi melakukan fungsi – fungsi usaha dan organisasi koperasi dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama secara efektif dan efesien melalui fungsi – fungsi manajemen .
Didalam koperasi , apabila hubungan kerja antra pengurusan manajer dapat dijaga keharmonisannya sehingga dapat menjadi satu “manajemen team “ maka dapat dijamin sebagian besar usaha koperasi telah dapat dicapai , sebab dari hubungan kerja tersebutlah dapat diperolehnya kepastian adanya suatu pandangan untuk menangani tercapainya tujuan koperasi . Salah satu jaminan agar hubungan kerja tersebut dapat harmonis dan lancar adalah jelasnya tugas dan tanggunjawab masing –masing pihak . Adanya pemisahan tersebut , dapat memberikan ruang gerak yang sesuai dengan tugas , wewenang dan tanggung jawab masing – masing .

3
Kerangka fikir .
Setiap penelitian memerlukan kerngka dan rancangan – rancangan strategi kedepan , sehingga penelitian dapat dimaksimalkan secara sitematis , logis , dan nyata, adapun kerangka konseptual dalam penelitian iniadalah sebagi berikut :
KEBIJAKSANAAN

FUNGSI MANAJEMEN KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN


P P P K P K P E P P
E E E O E E E N E R
R N N O N U M G R O
E G G R G A A I S D
N O A D A N S N O U
C R R I W G A C N K
A G A N A A R E A S
N A H A S N A R L I
A N A S A N I
A I N I N N
N S G
A /
S T
I E
A K
N N
I
K
Sesuai dengan fungsinya sebagai eksekutif , pemerintah berkewajiban untuk memberikan bimbingan , pengawasan , perlindungan dan fasilitas terhadap koperasi .



4
BAB III
PEMBAHASAN
Peranan Manajemen Dan Pengaruh Lingkungan Serta
Kebijakan Yang Berkaitan Dengan Fungsi Manajemen
Koperasi

Istilah Manajemen
Istilah manajemen adalah istilah inngris, dan di indonesiakan lebih dikenal dalam artinya yang berasal dari Amerika serikat istilah “manajemen” dikenal secara luas di Filipina sebagai bekas jajahan amerika, demikian pula di singapura, Malaysia, hannya agak berbeda isi dari pada di Filipina, karena mereka lebih condong ke ajaran-ajaran dari Inggris.
Manajeman adalah istilah yang berasal dari bahasa “alam pikiran” inggris dan amerika dan bagi kita terlalu jauh untuk di pahami, oleh sebab perbrdan dasar kebudayaan yang terlampau jauh, lebih-lebih amerika serikat dimana tidak pernah ada kerajaan-kerajaan dan tidak ada kebudayaan yang didasarkan pada agama.
Berpikir secara administrasi maupun secara manajemen itu ert sekali hubunganya dengan kebudayaan serta tata cara kehidupan masyarakat sehari – hari, sehingga kita tidak akan mungkin mengembangkan pola – pola berpikir dan praktek – praktek administrasi maupun manajemen yang terlalu banyak meminta perubahan mental yang terlampau berat atau besar.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Manajemen
Ditengah perekonomian yang semakin lama semakin tampak bersifat kompetitif, koperasi diharapkan dapat menempaykan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah ada. Oleh karena itu pada masa sekarang ini koperasi sebagai organisasi harus dapat menyusun tenaga – tenaga ekonomi yang lemah dan masih terpencar – pencar dalam bentuk – bentuk koperasi social, seprti kopersi tani, koperasi nelayan, koperasi kerajinan dan sebagainya itu menjadi suatu kekuatan ekonomi yang nyata dan tanggung.

5
Untuk mewujudkan harapan diatas selain dari pada rasa solidaritas, kebersamaan atau kekeluargaan yang selama ini merupakan sifat utama masyarakat Indonesia yang masih berciri agraris ini, koperasi juga menghendaki adanya rasa individualitas dapat diartikan sebagai kesadarn akan harga diri sendiri serta bertumpu pada kemampuan pribadi – pribadi dari anggota – anggota koperasi. Jadi kalau dalam koperasi sosial hanya terdapat asas solidaritas, sementara itu prinsip individulitas agak tertekan karena pandangan hidup yang tradisional tidak memperkenankan prinsip tersebut berkembang. Dalam koperasi kedua – duanya harus mendapat tempat yang sama dan maju secara serentak.
Oleh karenanya, pada dasarnya koperasi seharusnya dapat berfungsi sebagai satu – satunya wadah yang tepat bagi pengembangan swadaya dan partisipasi masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena pada hakekatnya pertama – tama koperasi bukanlah semata – mata kumpulan social yang sering ditafsirkan selama ini, tetapi merupakan kumpulan orang – orang ( individu ). Sehingga tiap orang dapat masuk menjadi anggota koperasi dan memperolah kesempatan yang sama untuk secara bersama – sama berpartisipasi dalam rangka meningkatkan produktivitas masing – masing. Selanjutnya dari peningkatan produktivitas tersebut akan dapat dipenuhi kepentingan ekonomi dan kesejahteraan mereka pada umumnya. Jadi, penekanan dalam hal ini adalah usaha yang sadar dari masing – masing anggota untuk meningkatkan produktivitasnya sendiri.
Dampak koperasi yang terasa sebagai manfaat koperasi baik bagi para anggota koperasi maupun terasa manfaatnya keluar kepada keseluruhan ekonomi dan masyarakat adalah hal yang terpenting dari factor – factor penentu koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, tetapi jelaslah Co-operative effect ini adalah yang paling sukar pula diukur.
Untuk mengimbangi kemungkinan dan kecenderungan untuk menyerahkan diri pada timbulnya birokrasi maka koperasi memerlukan wakil – wakil anggota yang representatif dan mampu melaksanakan dan memikul secara efisien tanggung jawabnya sebagai “ pengawal ” kepentingan para anggota dan sebagai juru bicara yang mewakili kehendak dan keinginan para anggota.


6
Bila diamati suatu masa dimana pengalaman – pengalaman masa lalu menjadi semakin kurang reliabel untuk dipakai sebagai petunjuk – petunjuk dan pedoman, maka akan timbul kebutuhan dan adanya penelitihan dan percobaan – percobaan yang dilaksanakan dengan cara terus – menerus. Dalam hubungan ini disebutkan usaha – usaha yang dilakukan oleh beberapa Negara untuk meningkatkan mutu dan keterampilan / kecakapan para pengasuh perkumpulan koperasi yang dipilih dan juga melatih anggota – anggota badan pengurus dan memberikan kuasa kepada para anggota setempat mengenai hal – hal dan masalah – masalah koperasi untuk mengangkat dan memberhentikan para manajer dimana kepentingan setempat atau lokal memegang peranan yang penting.

Kebijaksanaan Yang Berkaitan Dengan Fungsi Manajemen
Didalam usaha ekonomi, manajemen hanya memusatkan pada satu tujuan utama : mencapai keuntungan pada koperasi, tujuan mencari keuntungan hanya salah satu saja dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup koperasi.
Ada lima karakter dari tujuan usaha koperasi , yaitu :
Merupakan rumusan tentang arah dari gerak perusahaan atau arah yang harus diambil oleh perusahaan.
merupakan pedoman tingkah laku dari setiap unit ada dalam perusahaan
merupakan alat untuk menilai apakah suatu keputusan itu baik bagi masa depan atau jalan usahanya
Meningkatkan pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh perusahaan
Merupakan alat utama dalam melaksanakan control intern perusahaan
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kebijaksanaan adalah dasar yang berkaitan dengan petunjuk tentang tindakan – tindakan yang diambil untuk mengatasi persoalan yang mesti terjadi dimasa yang akan datang, khususnya pada peristiwa - peristiwa atau hal – hal yang akan terjadi berulang kali.




7
Ada 2 ( dua kelompok kebijaksanaan utama didalam mencapai tujuan usaha ) yaitu :
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan fungsi dari usaha perusahaan yang didapat terdiri dari berbagai aspek yaitu : Produksi , Personil , Enginering , pemasaran dan keuangan.
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan fungsi manajemen yang terdiri dari bidang perencanaan, bidang pengorganisasian, bidang pengarahan, bidang koordinasi dan bidang pengawasan.
Ditinjau dari sudut koperasi, pada umumnya peranan pemerintah dalam pengembangan, pembinaan, dan pengawasan koperasi sampai batas tertentu tersebut peranan tersebut cenderung bersifat negatif.
Dengan adanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam program – program pemerintah, maka banyak orang yang berminat mendirikan koperasi. Koperasi didirikan tanpa dukungan modal dan kepercayaan diri yang memadai, tetapi lebigh didasarkan atas harapan akan bantuan dari pemerintah. Kegiatan koperasi – koperasi semacam ini praktis tergantung sepenuhnya pada ada atau tidaknya program pemerintah dan besarnya volume kegiatan tergantung pada peranan yang dipercayakan oleh pemerintah ( Bulog / Dulog, Bapel Bima dan lain – lain ).
Menurut pasal 32 UU No. 12 tahun 1967, modal koperasi terdiri dari dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain. Seperti dikerahui simpanan anggota terdiri atas:
simpanan pokok
simpanan wajib
simpanan sukarela
Sumber-sumber lain mencakup pinjaman dari pihak ketiga (seperti suppkier’s credit dan pinjaman bank) hadiah atau donasi dari pemerintah atau pihak lain dan bermacam-macam pihak yang berhak atas sebagian dari kaba atau dida hasil usaha. Pihak yang disebut terkhir ini menjadi hak mereka untuk sementara dipercayakan pada koperasi yang bersangkutan.




8
Sistem kerangka dalam masalah kemampuan koperasi menarik input.
Untuk tetap menggunakan kerangka system, maka marilah kita nilai masalah kemampuan koperasi menarik input dana tersebut.
Daya saing
Analisa mengenai kelemahan daua saing ini sudah banyak diuraikan dalam berbagai penerbitan, antara lain :
Ketidakmampuan mengadakan dealings dengan sector modern.
Keterbatasan equity
Keterbatasan jaminan
Prinsip koperasi yang tidak profit making
Citra koperasi yang kurang menguntungkan
2. Kelayakan
Kebijakan pemerintah tahun 1979 mencoba mengatasi masalah perkreditan ini dengan pola kredit yang lazim kita kenal dengan kredit kelauakan. Dalam kebijaksanaan kredit ini persyaratan equity diturunkan menjadi 10% dan persyaratan jaminan diturunkan antara 0% sampai 50%.
3. Kelayakan adalah usaha yang sehat
Masalah ini mejurus kepada penilaian segi kemampuan dari pengelolah usaha dan macam usaha yang digunakan.
Namun yang harus diingat yaitu bahwa banyak factor yang dapat menyebabkan koprtasi mengalami kegagalan. Diantara factor-ffaktor tersebut adalah :
Pertentangn kepentingan diantara para anggota
Hilangnya kepercayaan anggota kepada koperasi
Dominasi pimpinan koperasi oleh segolongan tertentu
Mendapatkan dukungan anggota dengan kekerasan
Mengorbankan prinsip-prinsip koperasi sekedar untuk mrncapai volume usaha tertentu
Ongkos tetap terlalu tinggi.



9
4. Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen
Dalam menjalankan fungsi pengawasan ini, pengurusan
Melakukan antara lain:
Mempelajari dan menelaah samua pelaporan, baik yang dilakukan oleh badan pemeriksa, manajer atau pihak lain untuk menilai apakah pandangan koperasi (targets), rencana dan program yang telah ditetapkan serta kebijaksanaan telah dilaksanakan dengan baik.
Adanya beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan yang dapat digunakan sebagai patokan. Adapun hal-hal tersebut antara lain :
Mencegah jangan sampai manajer mengerjakan hal-hal yang dirasakan tidak dikuasai kepadanya.
Menilai apakah kegiatan-kegiatasan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana ataukah tidak.
Memperhitungkan kembali hal-hal yang dirasakan tidak sasuai lagi dengan memperhitungkan tendrnsi kejadian dimasa mendatang (trend)
Mengadakan penikaian atas prestasi dibandingkan dengan patokan-patokan yang telah digariskan.
2. Bila dipandang perlu,dapat meminta kepada akuntan utuk melakukan pemeriksaan tahunan atas jalannyausaha koperasi
3. Dari semua hasil telaahan oleh pengurus atas semua laroran dan pemeriksaannya,pengurus harus melaporkannya kepada rapa anggota sebagai pertang jawabanya menjalankan fungsi pengawasan (control) dalam manajemen koperasi
Cara Pengawasan :
Cara pengawasan yang progresif, yaitu dengan cara aktif memeriksa pelaksanaan tugas menejer, antara lain dengan memeriksa kas, stok barang, pelaksanaan administrasi uang dan barang


10
Cara preventif artinya mencegah kemungkinan – kemungkinan timbulnya penyimpangan – penyimpangan.
Cara lain adalah dengan menilai laporan – laporan harian, mingguan dan bulanan dan sebagainya. Cepat bertindak bila diketahui ada penyimpangan.
Dengan budged yakni menilai apakah pelaksanaan usaha dan kegiatan – kegiatan koperasi itu sudah sesuai dengan biaya yang telah direncanakan.
5. Manajemen Yang Baik Sebagai Kunci Sukses
Manajemen yang baik adalah factor yang paling penting untuk suksesnya koperasi. Dalam menerapkan manajemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer terkecuali bila dalam hak badan hokum dan anggota dasar koperasi tertentu untuk dilimpahkan kepada para anggota.
Adalah suatu kesalahan untuk menafsirkan ketentuan “ keanggotaan yang terbuka “ dalam artian bahwa semua koperasi berkewajiban dan berkeharusan menerima setiap orang yang menginginkan untuk menjadi anggota.
Dapat juga dinyatakan sebagai suatu ketentuan umum bahwa orang – orang atau perkumpulan – perkumpulan yang ingin menjadi anggota koperasi atau ingin membentuk koperasi untuk memasarkan hasil – hasil atau untuk menyerahkan tenaga kerja yang bukan berasal dari hasil atau tenaga anggota sendiri, tidak dapat dikatakan bahwa mereka bertindak berdasarkan asas – asas koperasi, yaitu sebagai perkumpulan orang – orang yang sebagai insan dengan dasar persaman guna mencapai kesejahteraan bersama.





11
Partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik. Akan tetapi jika ternyata hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi anggota dikatakan buruk atau rendah.
Berbagai indikasi yang muncul sebagai ciri – ciri anggota yang berpartisipasi baik dapatlah dirumuskan sebagai berikut :
Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib dan teratur
Membantu modal koperasi disamping simpanan pokok dan wajib sesuai dengan kemampuan masing – masing
Menbjadi langanan koperasi yang setia
Menghadiri rapat – rapat dan pertemuan secara aktif
Mengunakan hak untuk mengawasi jalanya usaha koperasi, menurut anggaran dasar dan rumah tangga, peraturan – peraturan lainnya dan keputusan – keputusan bersama lainnya.
Dipandang dari sudut organisasi, maka koperasi adalah organisasi ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Koperasi merupakan sisterm kegiatan atau upaya dari dua atau lebih orang yang dikoordinasikan secara sadar. Tentu saja koperasi tidak hanya mengkoordinasi dua orang saja, tetapi mungkin ratusan bahkan ribuan.
Setiap anggota didalam organisasi koperasi, melakukan kegiatan – kegiatan. Kegiatan – kegiatan itu diperinci dan dirumuskan menurut target atau tujuan yang telah ditentukan bersama, tiap kegiatan memerlukan sarana yang jumlahnya sangat terbatas. Karena itu setiap anggota berhak mengunakan sarana itu sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang sudah disepakati tadi, mengikuti prosedur dan cara yang sudah ditentukan sebelumnya.


12
Untuk mengusahakan anggota agar berpartisipasi secara aktif harus mengetahui apa yang menjadi tujuan koperasi, kegiatan apa saja yang harus dilakukan, apa saja dan berapa yang diperlukan untuk melakukan kegiatan itu, oleh siapa, bilamana dimulai dan kapan selesai bagaimana pembagian hasilnya.
Para anggota dan terutama yang dipilih menjadi pengurus koperasi dan mendapat kepercayaan untuk memimpin serta mengelolah koperasi perlu dididik serta dilatih atau mendidik serta melatih dirinya sendiri untuk memiliki keaslian, kemampuan serta keterampilan mengelolah koperasi secara modern dan maju. Mereka harus diusahakan atau berusaha sendiri agar dapat mengelolah usaha koperasi secara modern dan maju, tidak kalah dengan pengelolahan perusahaan – perusahaan swasta seperti firma dan perseroan yang dilakukan secara ahli dan professional.
Jadi rakyat perlu disadarkan serat diyakinkan bahwa hanya dengan bekerja sama didalam koperasi mereka dapat memperbaiki nasib mereka, bahwa hanya dengan berkoperasi mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan kedudukan ekonomi mereka. Rakyat harus disadarkan dan diyakinkan bahwa hanya dengan berkoperasi rakyat yang miskin dan lemah ekonominya dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran bersama.



13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi penting. Masyarakat yang kompleks, manusia modern yang telah meningkat kecerdasan dan pengetahuan teknologinya, telah menempatkan “ rasionalitas, efektivitas, dan efesiensi sebagai nilai moral yang tinggi ”. Dengan sistem moral yang demikian itu, orang modern terus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk dapat mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya secara lebih tepat sebagaimana yang dikehendaki dalam waktu yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah.
Fungsi manajemen dalam koperasi adala sama denga fungsi manajemen dalam perusahaan pada umumnya. Perbedaan terletak pada fungsi mana dari fungsi manajemen itu dilakukan rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa, dan mana oleh manajer. Ada lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
Koperasi harus dapat kita kembangkan secepatnya dengan berbagai sarana dan upaya yang kosekwen. Beberapa tantangan telah dikemukakan di atas ( tidak mustahil masih banyak tantangan lain ). Beberapa saran meskipun implicit telah diutarakan pula, saran – saran lain dan upaya – upaya lain pasti masih banyak diperlukan yang tidak akan tertampung dalam satu dua makalah atau dalam rencana koperehensif pun. Masing – masing harus menyumbangkan sebanyak mungkin kepada pembangunan kopersi munuju system ekonomi koperasi.
Dengan adanya kenyataan yang belum menggemirakan, yaitu masih terpisahnya koperasi atau tidak masuknya koperasi kedalam sistem ekonomi secara integrative,




14
demikian pula koperasi masih menempati posisi “ anak bawang “ terhadap sector Negara dan swasta yang berjalan sendiri, akan belum memungkinkan kopersi berkembang sebagai sokoguru ekonomi nasional. Kecenderungan kearah oligopoly dan monopoli, pengaruh MNC dalam suasana “ liberalisasi ekonomi “ yang melahirkan “ pragmatisme ekonomi “ merupakan lingkungan yang menghambat perkembangan seperti yang kita kehendaki. Dalam keadaan semacam ini, ibarat terjadi dulisme sistem, yang akan makin memperlemah kemampuan untuk lepas landas itu. Karena banyaknya sorotan – sorotan masyarakat saat ini terhadap koperasi dan kegiatan – kegiatn ekonomi yang membahayakan kopersi menunjukkan adanya tekad masyarakat untuk mendukung terwujudnya kopersi yang sehat itu. Dukungan ini akan lebih mendorong dan menggerakkan motivasi pembangunan kopersi secara nasional.
Tanpa perkembangan pesat dari system kopersi, tanpa kopersi menduduki posisi menentukan, tanpa koperasi berperan secara integratif dan subtatif didalam system ekonomi nasional, lepas landas tidak mungkin terjadi. Jika terjadi, maka lepas landas itu pasti dalam koperasi yang lain, bukan konsepsi yang kita cita – citakan.
Dengan cara pandang seperti dikemukakan diatas mengenai kedudukan koperasi didalam perekonomian nasional serta melihat masalah – masalah yang dihadapinya, kiranya kepada departemen kopersi patut diharapkan perananya sebagai departemen yang menangani masalah sistem ekonomi nasional.

B. Saran

Agar perkembangan kopersi Indonesia dari tahun ketahun ini dapat menunjukkan hasil yang melonjak dibidang usaha ekonominya dan juga diimbangi dengan peningkatan fungsi – fungsi sosialnya.
Agar koperasi dari hari kehari dapat menunjukkan potensinya kepada masyarakat.





15

Related Post: