BAB I
PENDAHULUAN
Upaya untuk memahami implikasi kebijaksanaan moneter yang ditekankan pada implikasi politik dari perusahaan yang go public bisa dilakukan dengan memahami peran pemerintah dan perubahannya. Selama Orde Baru peran pemerintah dapat dibagi atas dua tahapan besar, yaitu tahap Pra Deregulasi atau boom minyak dan tahap Deregulasi. Dalam tahapan pertama peran pemerintah bersifat langsung. Ada investasi di BUMN, APBN memberikan alokasi untuk proyek-proyek konstruksi dan proyek kesejahteraan, terutama Inpres. Sistem perkreditan diberi subsidi yang juga bersumber dari uang minyak sehingga suku bunga tidak mencerminkan harga uang.
Pada akhirnya, bisakah masyarakat Indonesia, termasuk pemerintah menerima isyarat pasar dalam pasar modal ? tidak bisa dipungkiri bahwa jawaban terhadap pertanyaan itu juga mengacu kepada bisakah kita menerima sistem ekonomi yang semakin memberi peran yang besar pada mekanisme pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Masalah Dalam Implementasi
Penentuan tujuan kebijaksanaan moneter seperti pertumbuhan inflasi serta neraca pembayaran yang sehat hanyalah merupakan salah satu bagian dari kebijaksanaan moneter. Masih banyak masalah yang perlu dipecahkan terutama dalam hal implementasinya.
Masalah tersebut mencakup :
a. bahwa penguasa moneter harus menentukan arah yang hendak dituju untuk mencapai sasaran kebijaksanaan. Seperti misalnya output, employment serta harga.
b. penguasa moneter harus menentukan bagaimana caranya mengatur / mengubah instrumen kebijaksanaan moneter. Seperti misalnya, cadangan minimum, politik diskonto, serta jual beli surat berharga. Agar supaya tujuan / sasaran kebijaksanaan moneter tercapai.
Selengkapnya Download Disini >>>>
makalah_indeks harga dan inflasi
Indeks Harga dan Inflasi
1. Indeks Harga
Sebelum membahas tentang indeks harga, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari angka indeks. Angka indeks adalah sebuah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variabel pada kurun waktu/lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan pembuatan angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan. Angka indeks yang paling banyak dibicarakan adalah indeks harga.
a. Jenis-Jenis Indeks Harga
1) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen. IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a) Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b) Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c) Menentukan daya beli mata uang tertentu.
2) Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen.
3) Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.
b. Metode Penghitungan Angka Indeks
Metode yang digunakan dalam penghitungan angka indeks adalah sebagai berikut :
1) Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Indeks harga ini membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar. Pada indeks harga ini, keseluruhan harga pada tahun tertentu dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan harga komoditi dalam satu tahun.
Rumus untuk menghitung indeks harga agregatif tidak tertimbang dinyatakan sebagai berikut.
Selengkapnya Download Disini >>>
1. Indeks Harga
Sebelum membahas tentang indeks harga, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari angka indeks. Angka indeks adalah sebuah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variabel pada kurun waktu/lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan pembuatan angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan. Angka indeks yang paling banyak dibicarakan adalah indeks harga.
a. Jenis-Jenis Indeks Harga
1) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen. IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a) Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b) Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c) Menentukan daya beli mata uang tertentu.
2) Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen.
3) Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.
b. Metode Penghitungan Angka Indeks
Metode yang digunakan dalam penghitungan angka indeks adalah sebagai berikut :
1) Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Indeks harga ini membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar. Pada indeks harga ini, keseluruhan harga pada tahun tertentu dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan harga komoditi dalam satu tahun.
Rumus untuk menghitung indeks harga agregatif tidak tertimbang dinyatakan sebagai berikut.
Selengkapnya Download Disini >>>
makalah_farmakologi antibiotik makrolida
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eritromisin, turunan dari bakteri seperti jamur, streptomyces erythaeus pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Eritromisin menghambat sintesis protein. Dalam dosis rendah sampai sedang, obat ini mempunyai efek bakteriostatik dan dengan dosis tinggi efeknya bakteriostatik dan dengan dosis tinggi efeknya bakterisidal. Eritromisin dapat diberikan melalui oral atau intravena. Karena asam lambung merusak obat, berbagai garam eritromisin (contoh etilsuksinat, stearat dan estolat) dipakai untuk mengulangi disolusi (pecah menjadi partikel-partikel kecil) di dalam lambung dan memungkinkan absorbsi terjadi pada usus halus. Untuk pemakaian intravena, senyawa, eritromisin laktobionat dan eritromisin gluseptat, dipakai untuk meningkatkan absorbsi obat.
Eritromisin aktif melawan hampir semua bakteri gram positif, kecuali staphylococcus aureus, dan cukup aktif melawan beberapa gram negatif. Obat ini sering diresepkan sebagai pengganti penisilin. Obat ini merupakan obat pilihan untuk pneumonia akibat mikroplasma dan penyakit legionnaire.
Eritromisin dibuat oleh streptomyces erythreus dan secara kimiawi merupakan cincin lakton makrositik. Sering golongan antibiotika ini disebut sebagai makrolida. Ia mempunyai pka yang tinggi 8,8 dan senyawa induknya (basa/mungkin rentan terhadap keasaman lambung).
B. Tujuan
B.1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kemampuan membuat makalah para mahasiswa.
b. Untuk meningkatkan perbendaharaan kata.
c. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
B.2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa lebih mengetahui dan memahami tentang farmakologi.
b. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam antibiotik khususnya makrolida.
c. Agar mahasiswa lebih mengetahui efek obat-obatan.
d. Agar mahasiswa mengetahui kandungan yang terdapat dalam antibiotik makrolida.
e. Agar mahasiswa lebih mengetahui manfaat dan kerugian dari obat-obatan antibiotik khususnya makrolida.
C. Rumusan Masalah
C.1. Bagaimanakah farmakokinetik dari makrolida ?
C.2. Bagaimanakah farmakodinamik dari makrolida ?
C.3. Apakah efek samping dan reaksi yang merugikan dari makrolida ?
C.4. Bagaimana mekanisme kerja dari makrolida ?
C.5. Apakah farmakologi klinis dari makrolida ?
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eritromisin, turunan dari bakteri seperti jamur, streptomyces erythaeus pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Eritromisin menghambat sintesis protein. Dalam dosis rendah sampai sedang, obat ini mempunyai efek bakteriostatik dan dengan dosis tinggi efeknya bakteriostatik dan dengan dosis tinggi efeknya bakterisidal. Eritromisin dapat diberikan melalui oral atau intravena. Karena asam lambung merusak obat, berbagai garam eritromisin (contoh etilsuksinat, stearat dan estolat) dipakai untuk mengulangi disolusi (pecah menjadi partikel-partikel kecil) di dalam lambung dan memungkinkan absorbsi terjadi pada usus halus. Untuk pemakaian intravena, senyawa, eritromisin laktobionat dan eritromisin gluseptat, dipakai untuk meningkatkan absorbsi obat.
Eritromisin aktif melawan hampir semua bakteri gram positif, kecuali staphylococcus aureus, dan cukup aktif melawan beberapa gram negatif. Obat ini sering diresepkan sebagai pengganti penisilin. Obat ini merupakan obat pilihan untuk pneumonia akibat mikroplasma dan penyakit legionnaire.
Eritromisin dibuat oleh streptomyces erythreus dan secara kimiawi merupakan cincin lakton makrositik. Sering golongan antibiotika ini disebut sebagai makrolida. Ia mempunyai pka yang tinggi 8,8 dan senyawa induknya (basa/mungkin rentan terhadap keasaman lambung).
B. Tujuan
B.1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kemampuan membuat makalah para mahasiswa.
b. Untuk meningkatkan perbendaharaan kata.
c. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
B.2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa lebih mengetahui dan memahami tentang farmakologi.
b. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam antibiotik khususnya makrolida.
c. Agar mahasiswa lebih mengetahui efek obat-obatan.
d. Agar mahasiswa mengetahui kandungan yang terdapat dalam antibiotik makrolida.
e. Agar mahasiswa lebih mengetahui manfaat dan kerugian dari obat-obatan antibiotik khususnya makrolida.
C. Rumusan Masalah
C.1. Bagaimanakah farmakokinetik dari makrolida ?
C.2. Bagaimanakah farmakodinamik dari makrolida ?
C.3. Apakah efek samping dan reaksi yang merugikan dari makrolida ?
C.4. Bagaimana mekanisme kerja dari makrolida ?
C.5. Apakah farmakologi klinis dari makrolida ?
Selengkapnya Download Disini >>>>
Makalah : BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
A. Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah berkaitan dengan kesejahteraan manusia.
Bioteknologi adalah teknik penggunaan makhluk hidup, atau bahan yang didapat dari makhluk hidup, untuk membuat suatu produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Perkembangan ilmu selanjutnya membawa manusia mengenal kromosom. Pada awal tahun 1880-an Wilhelm Roux memperkirakan bahwa kromosom adalah pembawa bahan hereditas. Ahli lain, Mendel mempelajari perilaku kromosom sebagai pembawa bahan hereditas ini. Menurut Mendel, orgaisme membawa dua unit hereditas bagi setiap sifat keturunan. Selanjutnya teori Mendel sesuai juga dengan kenyataan, bahwa induk menurunkan hanya separoh kromosom melalui sel kelamin.
Pada tahun 1860-an Fredrich Miescher berhasil mengisolasi bahan dari inti sel ini, setelah diidentifikasi diketahui mengandung protein dan asam nukleat.
Selanjutnya diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas unit pembangun yang dikenal dengan nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari gula (ribose), gugus fosfat dan empat macam basa nitrogen. Untuk kromosom, gulanya adalah deoksiribosa, sehingga disebut DNA (deoxyibose nucleic acid): dan keempat macam basanya adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C) dan guanin (G). Untaian DNA ini selanjutnya dikenal dengan gen.
Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi baru yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon tunggal berbeda dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal dimulai pada tahun 1974, ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari Medical Research Council’s Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris, mengamati sesuatu yang kemudian menjadi masalah menonjol yang belum terpecahkan dalam imunologi. Antibody adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin masuk ke dalam tubuh, termasuk organisme penyebab penyakit.
Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein mempunyai ide untuk menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel dari tumor yang mengkanker, yang disebut mieloma. Teknologi ini menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat dikulturkan dan menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan molekul antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal (monoclonal antibody).
Perkembangan bioteknologi telah membawa manusia untuk dapat mengobati penyakit keturunan atau penyakit yang disebabkan adanya kelainan genetis, yaitu dengan memasukkan gen yang baik ke dalam sumsum tulang belakang, dikenal dengan metode transfer gen.
Metode transfer gen yang sedang dikembangkan untuk mengobati penyakit genetic manusia tersebut diatas adalah untuk memasukkan gen baru ke dalam sel somatic saja. Gen tersebut tidak dapat diturunkan pada anak jika tidak berada pada sel benih yang menghasilkan sperma dan sel telur.
B. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah direkayasa susunannya tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita.
Melalui rekayasa genetika manusia “menciptakan” tanaman, hewan dan mikroorganisme baru. Para ilmuwan telah berhasil mengungkapkan kode genetis yang menentukan sifat-sifat khusus semua makhluk hidup dan kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang kalau secara alami, tidak akan pernah berkombinasi.
Selengkapnya download Disini >>>>
A. Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah berkaitan dengan kesejahteraan manusia.
Bioteknologi adalah teknik penggunaan makhluk hidup, atau bahan yang didapat dari makhluk hidup, untuk membuat suatu produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Perkembangan ilmu selanjutnya membawa manusia mengenal kromosom. Pada awal tahun 1880-an Wilhelm Roux memperkirakan bahwa kromosom adalah pembawa bahan hereditas. Ahli lain, Mendel mempelajari perilaku kromosom sebagai pembawa bahan hereditas ini. Menurut Mendel, orgaisme membawa dua unit hereditas bagi setiap sifat keturunan. Selanjutnya teori Mendel sesuai juga dengan kenyataan, bahwa induk menurunkan hanya separoh kromosom melalui sel kelamin.
Pada tahun 1860-an Fredrich Miescher berhasil mengisolasi bahan dari inti sel ini, setelah diidentifikasi diketahui mengandung protein dan asam nukleat.
Selanjutnya diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas unit pembangun yang dikenal dengan nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari gula (ribose), gugus fosfat dan empat macam basa nitrogen. Untuk kromosom, gulanya adalah deoksiribosa, sehingga disebut DNA (deoxyibose nucleic acid): dan keempat macam basanya adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C) dan guanin (G). Untaian DNA ini selanjutnya dikenal dengan gen.
Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi baru yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon tunggal berbeda dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal dimulai pada tahun 1974, ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari Medical Research Council’s Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris, mengamati sesuatu yang kemudian menjadi masalah menonjol yang belum terpecahkan dalam imunologi. Antibody adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin masuk ke dalam tubuh, termasuk organisme penyebab penyakit.
Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein mempunyai ide untuk menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel dari tumor yang mengkanker, yang disebut mieloma. Teknologi ini menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat dikulturkan dan menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan molekul antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal (monoclonal antibody).
Perkembangan bioteknologi telah membawa manusia untuk dapat mengobati penyakit keturunan atau penyakit yang disebabkan adanya kelainan genetis, yaitu dengan memasukkan gen yang baik ke dalam sumsum tulang belakang, dikenal dengan metode transfer gen.
Metode transfer gen yang sedang dikembangkan untuk mengobati penyakit genetic manusia tersebut diatas adalah untuk memasukkan gen baru ke dalam sel somatic saja. Gen tersebut tidak dapat diturunkan pada anak jika tidak berada pada sel benih yang menghasilkan sperma dan sel telur.
B. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah direkayasa susunannya tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita.
Melalui rekayasa genetika manusia “menciptakan” tanaman, hewan dan mikroorganisme baru. Para ilmuwan telah berhasil mengungkapkan kode genetis yang menentukan sifat-sifat khusus semua makhluk hidup dan kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang kalau secara alami, tidak akan pernah berkombinasi.
Selengkapnya download Disini >>>>
makalah_biologi animaliaechinodermata
ECHINODERMATA
Ciri-ciri Umum Echinodermata
Echinodermata memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit duri.
Ciri khas dari Echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki ambulakral). Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Cara Berkembang Biak
Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
Filum Echinodermata umumnya terbagi menjadi 5 kelas, antara lain asteroidea (bintang laut0 ophiuroidea (bintang mengular), echinoidea (bulu babi dan dolar pasir), crinoidea (lili laut dan bintang berbulu), serta holothuroidea (timun laut atau teripang).
1. Asteroidea
Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.
2. Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.
3. Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dolar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, tetapi hewan dari kelas ini memiliki lima baris kaki ambulakral yang berfungsi untuk bergerak walaupun lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang sehingga bulu babi dapat bergerak. Secara kasar, bulu babi berbentuk agak bulat, dan dolar pasir berbentuk seperti cakram dan pipih.
4. Crinoidea
Lili laut menempel ke substratum melalui sebuah batang. Lili laut merangkak dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Sebagai suatu kelompok, anggota kelas crinoidea umumnya menggunakan lengannya yang berbulu untuk membantu proses memakan suspensi. Lengan itu terdapat di sekeliling mulut, tetapi mengarah ke atas sehingga menjauhi substratum. Crinoidea merupakan suatu kelas purba dari filum Echinodermata yang tidak berubah selama evolusinya.
5. Holothuroidea
Apabila dilihat secara sepintas, timun laut yang merupakan salah satu anggota filum Echinodermata tidak terlihat mirip dengan hewan Echinodermata lainnya. Anggota kelas ini umumnya tidak memiliki duri dan endoskeleton yang keras sangat tereduksi. Tubuh ketimun laut memanjang sepanjang sumbu oral-aboral sehingga memberikan bentuk ketimun seperti namanya. Namun demikian, setelah diteliti lebih lanjut ternyata di tubuhnya terdapat lima baris kaki tabung (kaki ambulakral) yang merupakan sistem pembuluh yang hanya terdapat pada hewan Echinodermata. Kaki tabung (kaki ambulakral) yang terdapat di sekitar mulut kemudian dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.
PERANAN ECHINODERMATA
a. Peranan Echinodermata yang Menguntungkan :
Bintang laut banyak digunakan sebagai hiasan. Tetapi dengan penangkapan besar-besaran, hewan ini bisa punah. Ada yang memiliki arti ekonomi bagi manusia, yaitu teripang dan bulu babi.
Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan makanan Echinodermata.
b. Echinodermata yang Merugikan :
Dalam kerajaan hewan, ada satu filum lagi yaitu filum Chordata. Semua hewan yang tergolong filum ini memiliki Chorda (korda) dorsalis yang disebut juga dengan istilah notokorda. Korda dorsalis berarti tali punggung dan berfungsi sebagai penguat pada fase embrio.
Ciri-ciri umum filum ini adalah :
Memiliki batang saraf dorsal dan celah insang. Batang saraf terletak di sebelah dorsal kordadorsalis yang berkaitan dengan sistem pernafasan.
Filum Chordata dibedakan menjadi sub filum. Tiga sub filum meliputi : Hemichordota, Urochordota, dan Cephalokordota, dikenal juga dengan sebutan “Chordata tingkat rendah”. Contoh hewan yang tergolong sub filum Hemichordota adalah Caccoglossus, sub filum Urochordota adalah Ascidia dan sub filum Cephalokordota adalah Amphioxus.
Berdasarkan alat gerak sub filum vertebrata dibedakan atas 2 kelompok yaitu :
Pisces (Ikan) dan Tetrapoda (tetra = empat, podos = kaki). Kelompok Pisces alat geraknya berupa sirip, sedangkan kelompok Tetrapoda alat geraknya berupa kaki dan jumlahnya empat (dua pasang).
Kelompok Pisces Terdiri Atas :
a. Kelas Agnatha yaitu ikan yang tidak memiliki rahang.
Contoh : Ikan Lamprey (Lampreta)
b. Kelas Condrichthyes yaitu ikan bertulang rawan.
Contoh : Ikan Hiu, Ikan Pari
c. Kelas Osteichthyes yaitu ikan bertulang keras.
Contoh : Ikan Gurami, Lele, Bandeng
Kelompok Tetrapoda dibedakan atas 4 kelas sebagai berikut :
a. Kelas Amphibi, cirinya pada saat fase larva habitatnya di air, sedangkan fase dewasa di darat. Selain itu kulit selalu basah oleh lendir.
Contoh : Katak, Salamander
b. Kelas Reptilia, cirinya tubuhnya dilindungi oleh sisik yang tersusun oleh zat tanduk.
Contoh : Buaya, Kura-Kura, Bunglon
c. Kelas Aves, ciri tubuhnya dilindungi oleh bulu.
Contoh : Merpati, Ayam, Kakaktua
d. Kelas Mamalia, ciri tubuhnya dilindungi oleh rambut dan memiliki kelenjar susu.
Contoh : Sapi, Mencit, Marmut, termasuk manusia
Selengkapnya Download Disini >>>>
Ciri-ciri Umum Echinodermata
Echinodermata memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit duri.
Ciri khas dari Echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki ambulakral). Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Cara Berkembang Biak
Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
Filum Echinodermata umumnya terbagi menjadi 5 kelas, antara lain asteroidea (bintang laut0 ophiuroidea (bintang mengular), echinoidea (bulu babi dan dolar pasir), crinoidea (lili laut dan bintang berbulu), serta holothuroidea (timun laut atau teripang).
1. Asteroidea
Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.
2. Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.
3. Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dolar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, tetapi hewan dari kelas ini memiliki lima baris kaki ambulakral yang berfungsi untuk bergerak walaupun lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang sehingga bulu babi dapat bergerak. Secara kasar, bulu babi berbentuk agak bulat, dan dolar pasir berbentuk seperti cakram dan pipih.
4. Crinoidea
Lili laut menempel ke substratum melalui sebuah batang. Lili laut merangkak dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Sebagai suatu kelompok, anggota kelas crinoidea umumnya menggunakan lengannya yang berbulu untuk membantu proses memakan suspensi. Lengan itu terdapat di sekeliling mulut, tetapi mengarah ke atas sehingga menjauhi substratum. Crinoidea merupakan suatu kelas purba dari filum Echinodermata yang tidak berubah selama evolusinya.
5. Holothuroidea
Apabila dilihat secara sepintas, timun laut yang merupakan salah satu anggota filum Echinodermata tidak terlihat mirip dengan hewan Echinodermata lainnya. Anggota kelas ini umumnya tidak memiliki duri dan endoskeleton yang keras sangat tereduksi. Tubuh ketimun laut memanjang sepanjang sumbu oral-aboral sehingga memberikan bentuk ketimun seperti namanya. Namun demikian, setelah diteliti lebih lanjut ternyata di tubuhnya terdapat lima baris kaki tabung (kaki ambulakral) yang merupakan sistem pembuluh yang hanya terdapat pada hewan Echinodermata. Kaki tabung (kaki ambulakral) yang terdapat di sekitar mulut kemudian dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.
PERANAN ECHINODERMATA
a. Peranan Echinodermata yang Menguntungkan :
Bintang laut banyak digunakan sebagai hiasan. Tetapi dengan penangkapan besar-besaran, hewan ini bisa punah. Ada yang memiliki arti ekonomi bagi manusia, yaitu teripang dan bulu babi.
Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan makanan Echinodermata.
b. Echinodermata yang Merugikan :
Dalam kerajaan hewan, ada satu filum lagi yaitu filum Chordata. Semua hewan yang tergolong filum ini memiliki Chorda (korda) dorsalis yang disebut juga dengan istilah notokorda. Korda dorsalis berarti tali punggung dan berfungsi sebagai penguat pada fase embrio.
Ciri-ciri umum filum ini adalah :
Memiliki batang saraf dorsal dan celah insang. Batang saraf terletak di sebelah dorsal kordadorsalis yang berkaitan dengan sistem pernafasan.
Filum Chordata dibedakan menjadi sub filum. Tiga sub filum meliputi : Hemichordota, Urochordota, dan Cephalokordota, dikenal juga dengan sebutan “Chordata tingkat rendah”. Contoh hewan yang tergolong sub filum Hemichordota adalah Caccoglossus, sub filum Urochordota adalah Ascidia dan sub filum Cephalokordota adalah Amphioxus.
Berdasarkan alat gerak sub filum vertebrata dibedakan atas 2 kelompok yaitu :
Pisces (Ikan) dan Tetrapoda (tetra = empat, podos = kaki). Kelompok Pisces alat geraknya berupa sirip, sedangkan kelompok Tetrapoda alat geraknya berupa kaki dan jumlahnya empat (dua pasang).
Kelompok Pisces Terdiri Atas :
a. Kelas Agnatha yaitu ikan yang tidak memiliki rahang.
Contoh : Ikan Lamprey (Lampreta)
b. Kelas Condrichthyes yaitu ikan bertulang rawan.
Contoh : Ikan Hiu, Ikan Pari
c. Kelas Osteichthyes yaitu ikan bertulang keras.
Contoh : Ikan Gurami, Lele, Bandeng
Kelompok Tetrapoda dibedakan atas 4 kelas sebagai berikut :
a. Kelas Amphibi, cirinya pada saat fase larva habitatnya di air, sedangkan fase dewasa di darat. Selain itu kulit selalu basah oleh lendir.
Contoh : Katak, Salamander
b. Kelas Reptilia, cirinya tubuhnya dilindungi oleh sisik yang tersusun oleh zat tanduk.
Contoh : Buaya, Kura-Kura, Bunglon
c. Kelas Aves, ciri tubuhnya dilindungi oleh bulu.
Contoh : Merpati, Ayam, Kakaktua
d. Kelas Mamalia, ciri tubuhnya dilindungi oleh rambut dan memiliki kelenjar susu.
Contoh : Sapi, Mencit, Marmut, termasuk manusia
Selengkapnya Download Disini >>>>
Makalah : INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN
INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN
Infeksi Torch pada kehamilan berbahaya bagi janin. TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terbentuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)
TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimester), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstetrician and Gynecologists, 1981).
Tanda-tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini termasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Jika ibu hamil terinfeksi maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, pekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeksi berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.
HERPES SIMPLEKS TIPE II
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang barn lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus).
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan IgM sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.
Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
Panel TORCH
• Anti Toxoplasma IgG dan IgM
• Anti Rubella IgG dan IgM
• Anti CMV IgG dan IgM
• Anti HSV II IgG dan IgM
Selengkapnya Download Disini >>>>>
Infeksi Torch pada kehamilan berbahaya bagi janin. TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terbentuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)
TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimester), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstetrician and Gynecologists, 1981).
Tanda-tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini termasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Jika ibu hamil terinfeksi maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, pekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeksi berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.
HERPES SIMPLEKS TIPE II
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang barn lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus).
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan IgM sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.
Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
Panel TORCH
• Anti Toxoplasma IgG dan IgM
• Anti Rubella IgG dan IgM
• Anti CMV IgG dan IgM
• Anti HSV II IgG dan IgM
Selengkapnya Download Disini >>>>>
Makalah : PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
MASALAH DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA
Oleh: ENIK FARIDAH
(Guru MTs Negeri Babat - Lamongan)
A. Pendahuluan
MADRASAH, juga pendidikan Islam lainnya, terus menghadapi pilihan yang tidak mudah, yaitu antara kebutuhan keagamaan dan kebutuhan duniawi. Di satu sisi, madrasah dituntut bisa berfungsi meningkatkan pemahaman ilmu-ilmu agama dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam. Sementara di sisi lain lembaga ini dituntut berfungsi menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam memenuhi kebutuhan hidup yang tidak seluruhnya bisa dipecahkan dengan ilmu agama. Selama ini, umat Islam meyakini, ajaran Islam telah selesai disusun tuntas dalam ilmu agama sebagai panduan penyelesaian seluruh persoalan kehidupan duniawi. Sementara ilmu-ilmu umum (non agama), dipandang bertentangan dengan ilmu agama dan akan membuat kesengsaraan umat Islam. Namun, persoalan kehidupan duniawi yang terus berkembang, ternyata tidak seluruhnya bisa dipecahkan dengan ilmu-ilmu agama.
Madrasah mempunyai content yang mulia, sebagai suprastruktur ilmu maka madrasah pun merupakan suatu fasilitas yang mulia. Oleh karena itu sudah seharusnya madrasah mempunyai kedudukan sesuai dengan martabatnya. Madrasah tidak bisa dipertahankan apa adanya, tetapi untuk dikembangkan mencapai derajat kemuliaannya, sehingga madrasah secara maksimal dapat mengembangkan dan mengakselerasi intelektualitas dan spiritualitas manusia didiknya. Madrasah sebagai lembaga pendidikan adalah lembaga manusia untuk mengangkat derajatnya (Almuj adalah: II) dan mengerjakan sesuatu dengan memiliki ilmunya (Al'isra':36).
Dalam falsafah kehidupan bernegara dan berbangsa pada, Sila ke satu Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa; Sila ke dua Pancasila: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Sila ke lima Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh Bangsa Indonesia. Maka madrasah mempunyai korelasi signifikan dengan falsafah Bangsa dan Negara Indonesia tersebut.
Eksistensi madrasah terutama adalah mengembangkan manusia didiknya untuk mencapai "Ketuhanan Yang Maha Esa"-nya dan mencapai "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"-nya. Namun sebagai institusi yang dimiliki masyarakat merupakan bagian juga untuk menerima "Keadilan sosial bagi seluruh Bangsa Indonesia".
Sejak zaman penjajahan sampai saat ini posisi madrasah selalu berada dalam posisi marginal. Oleh karena itu, mengembangkan madrasah merupakan usaha tanpa henti yang harus senantiasa dilakukan sebagai bagian dalam upaya mencerdaskan dan memakmurkan masyarakat. Madrasah senantiasa harus dibangun untuk mencapai martabatnya yang senantiasa berkembang. Eksistensi madrasah harus senantiasa dijaga dan dikembangkan dalam menjawab tantangan zaman dan memberi kontribusi pada setiap perkembangan peradaban manusia. Sudah bukan saatnya lagi madrasah terlambat menjawab tantangan zaman, dan tertinggal dalam pengembangan peradaban manusianya.
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA
Oleh: ENIK FARIDAH
(Guru MTs Negeri Babat - Lamongan)
A. Pendahuluan
MADRASAH, juga pendidikan Islam lainnya, terus menghadapi pilihan yang tidak mudah, yaitu antara kebutuhan keagamaan dan kebutuhan duniawi. Di satu sisi, madrasah dituntut bisa berfungsi meningkatkan pemahaman ilmu-ilmu agama dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam. Sementara di sisi lain lembaga ini dituntut berfungsi menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam memenuhi kebutuhan hidup yang tidak seluruhnya bisa dipecahkan dengan ilmu agama. Selama ini, umat Islam meyakini, ajaran Islam telah selesai disusun tuntas dalam ilmu agama sebagai panduan penyelesaian seluruh persoalan kehidupan duniawi. Sementara ilmu-ilmu umum (non agama), dipandang bertentangan dengan ilmu agama dan akan membuat kesengsaraan umat Islam. Namun, persoalan kehidupan duniawi yang terus berkembang, ternyata tidak seluruhnya bisa dipecahkan dengan ilmu-ilmu agama.
Madrasah mempunyai content yang mulia, sebagai suprastruktur ilmu maka madrasah pun merupakan suatu fasilitas yang mulia. Oleh karena itu sudah seharusnya madrasah mempunyai kedudukan sesuai dengan martabatnya. Madrasah tidak bisa dipertahankan apa adanya, tetapi untuk dikembangkan mencapai derajat kemuliaannya, sehingga madrasah secara maksimal dapat mengembangkan dan mengakselerasi intelektualitas dan spiritualitas manusia didiknya. Madrasah sebagai lembaga pendidikan adalah lembaga manusia untuk mengangkat derajatnya (Almuj adalah: II) dan mengerjakan sesuatu dengan memiliki ilmunya (Al'isra':36).
Dalam falsafah kehidupan bernegara dan berbangsa pada, Sila ke satu Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa; Sila ke dua Pancasila: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Sila ke lima Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh Bangsa Indonesia. Maka madrasah mempunyai korelasi signifikan dengan falsafah Bangsa dan Negara Indonesia tersebut.
Eksistensi madrasah terutama adalah mengembangkan manusia didiknya untuk mencapai "Ketuhanan Yang Maha Esa"-nya dan mencapai "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"-nya. Namun sebagai institusi yang dimiliki masyarakat merupakan bagian juga untuk menerima "Keadilan sosial bagi seluruh Bangsa Indonesia".
Sejak zaman penjajahan sampai saat ini posisi madrasah selalu berada dalam posisi marginal. Oleh karena itu, mengembangkan madrasah merupakan usaha tanpa henti yang harus senantiasa dilakukan sebagai bagian dalam upaya mencerdaskan dan memakmurkan masyarakat. Madrasah senantiasa harus dibangun untuk mencapai martabatnya yang senantiasa berkembang. Eksistensi madrasah harus senantiasa dijaga dan dikembangkan dalam menjawab tantangan zaman dan memberi kontribusi pada setiap perkembangan peradaban manusia. Sudah bukan saatnya lagi madrasah terlambat menjawab tantangan zaman, dan tertinggal dalam pengembangan peradaban manusianya.
Selengkapnya Download Disini >>>>
Karya Tulis Ilmiah : PENGARUH CACING TANAH (Lumbricus Rubllus) TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan, sumber protein tinggi. Perusahaan yang memiliki areal pabrik cacing di Ciangsana, Bogor, tetap melanjutkan ekspor ke Jepang. Rata-rata ekspor ke Jepang 2 kontainer per bulan. “Kebutuhan cacing di Jepang sangat besar. Kesadaran penggunaan pupuk organik di Jepang sudah tinggi. Menurut Manajer Pengembangan PT Cemani Cipta Cemerlang Ari Raharjo, mereka kini tengah menjajaki untuk memperluas pasar ekspor ke Malaysia. Ari mengakui pasar ekspor lebih menjanjikan dibandingkan di dalam negeri. Permintaan lagi bertumbuh karena kesadaran terhadap lingkungan sudah demikian baik di luar negeri.
Joko mengemukakan prospek usaha cacing cukup baik.. Bahan utama, yaitu cacing relatif mudah didapatkan. PT Cimani Cipta Cemerlang pun, kini mengembangkan budi daya cacing yang siap dijual.
Mereka mengharapkan pemakaian pupuk organik juga semakin besar di dalam negeri. Apalagi ada kecenderungan, hasil tanamannya lebih baik. Malaysia, dikatakan, juga berminat mempelajari pembuatan cacing karena produknya yang tidak membahayakan lingkungan tanah. (SH/naomi )
Cacing mengandung protein: 75%, asam amino: 10.7%, tryptophan: 4.4%, tytosyn: 2.25%. Cacing tanah mempunyai banyak manfaat, untuk menjaga kesehatan maupun sebagai alternatif obat tradisional. Menurut beberapa kajian, cacing tanah (lumbricus rubbelus) memiliki banyak kandungan protein yang sangat baik untuk menjaga kesehatan salah satu manfaat terbesar dari cacing tanah adalah sebagai alternatif pengobatan alami, jika anda mempunyai penyakit typhus/tipes, atau demam. Cacing tanah ternyata sangat ampuh dijadikan untuk pengobatan alami. (26 September 2009)
Secara umum cacing tanah mempunyai khasiat menormalkan metabolisme sel tubuh manusia, sistem saraf (menenangkan, menghilangkan kejang, menurunkan panas, menghentikan nyeri), sistem kardiovaskular (menurunkan tekanan darah, menormalkan denyut jantung yang tidak teratur), sistem imunologi (meningkatkan daya imun/kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit) sistem pernapasan (melebarkan saluran pernapasan, sebagai bronchodilatator).. sirkulasi darah (mencegah pembentukan trombus, mencegah pembekuan darah, menghancurkan trombus). (Frelista Fonda, 2009)
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap beberapa penyakit yang diderita oleh manusia?”
1.3 Tujuan Penelitian
Agar manusia mengetahui lebih banyak lagi pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) bagi kehidupan manusia dimasa sekarang maupun dimasa yang akan dating dan dapat lebih memanfaatkannya dengan baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan supaya manusia khususnya para pembaca mengetahui lebih banyak lagi pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap kesehatan manusia.
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan, sumber protein tinggi. Perusahaan yang memiliki areal pabrik cacing di Ciangsana, Bogor, tetap melanjutkan ekspor ke Jepang. Rata-rata ekspor ke Jepang 2 kontainer per bulan. “Kebutuhan cacing di Jepang sangat besar. Kesadaran penggunaan pupuk organik di Jepang sudah tinggi. Menurut Manajer Pengembangan PT Cemani Cipta Cemerlang Ari Raharjo, mereka kini tengah menjajaki untuk memperluas pasar ekspor ke Malaysia. Ari mengakui pasar ekspor lebih menjanjikan dibandingkan di dalam negeri. Permintaan lagi bertumbuh karena kesadaran terhadap lingkungan sudah demikian baik di luar negeri.
Joko mengemukakan prospek usaha cacing cukup baik.. Bahan utama, yaitu cacing relatif mudah didapatkan. PT Cimani Cipta Cemerlang pun, kini mengembangkan budi daya cacing yang siap dijual.
Mereka mengharapkan pemakaian pupuk organik juga semakin besar di dalam negeri. Apalagi ada kecenderungan, hasil tanamannya lebih baik. Malaysia, dikatakan, juga berminat mempelajari pembuatan cacing karena produknya yang tidak membahayakan lingkungan tanah. (SH/naomi )
Cacing mengandung protein: 75%, asam amino: 10.7%, tryptophan: 4.4%, tytosyn: 2.25%. Cacing tanah mempunyai banyak manfaat, untuk menjaga kesehatan maupun sebagai alternatif obat tradisional. Menurut beberapa kajian, cacing tanah (lumbricus rubbelus) memiliki banyak kandungan protein yang sangat baik untuk menjaga kesehatan salah satu manfaat terbesar dari cacing tanah adalah sebagai alternatif pengobatan alami, jika anda mempunyai penyakit typhus/tipes, atau demam. Cacing tanah ternyata sangat ampuh dijadikan untuk pengobatan alami. (26 September 2009)
Secara umum cacing tanah mempunyai khasiat menormalkan metabolisme sel tubuh manusia, sistem saraf (menenangkan, menghilangkan kejang, menurunkan panas, menghentikan nyeri), sistem kardiovaskular (menurunkan tekanan darah, menormalkan denyut jantung yang tidak teratur), sistem imunologi (meningkatkan daya imun/kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit) sistem pernapasan (melebarkan saluran pernapasan, sebagai bronchodilatator).. sirkulasi darah (mencegah pembentukan trombus, mencegah pembekuan darah, menghancurkan trombus). (Frelista Fonda, 2009)
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap beberapa penyakit yang diderita oleh manusia?”
1.3 Tujuan Penelitian
Agar manusia mengetahui lebih banyak lagi pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) bagi kehidupan manusia dimasa sekarang maupun dimasa yang akan dating dan dapat lebih memanfaatkannya dengan baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan supaya manusia khususnya para pembaca mengetahui lebih banyak lagi pengaruh cacing tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap kesehatan manusia.
Selengkapnya Download Disini >>>>
Karya Tulis Ilmiah : PENGARUH BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L) TERHADAP PENINGKATAN KADAR TROMBOSIT DALAM DARAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit Febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe Virus dari genus Flavirus, famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe hiperendemesitas dapat terjadi. Pada umumnya habitat nyamuk Aedes Aegeypti adalah lingkungan perumahan dimana terdapat banyak genangan air, baik di dalam bak maupun tempayan. Oleh karena itu jenis penyakit ini bersifat urban. Bertolak belakang dengan albopictos atau jentik nyamuk lainnya cenderung berada di daerah hutan (Anonim, 1008).
Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (mylgia dan arthralgia), mual dan radang perut. Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya menurun (Anonim, 2008).
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal, volume darah setiap orang lebih kurang 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter. Darah kita tersusun dari beberapa komponen, yaitu 55% yang merupakan bagian cair yakni plasma darah dan 45% merupakan bagian yang padat atau butiran darah (Istamar Syamsuri, 2004).
Trombosit berperan sebagai proses pembekuan darah. Di dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka maaka trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit karena pengaruh 10 kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protombin (calon trombin) menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehingga tidak mengeluarkan darah secara terus-menerus (Munawar, 2004).
Menurut berbagai sumber ekstrak daun dan buah jambu biji digunakan untuk penyakit demam ebrdarah. Rebusan daun dan sari buahnya berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit sehingga sangat dibutuhkan tubuh. Secara klinis buah jambu biji (Psidium Guajava L) banyak mengandung Vitamin A, C, mineral dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Kndungan Vitamin C dalam buah ini lima kali lebih banyak dibanding buah jeruk. Para penderita yang sudah positif DBD setelah mengkonsumsi ekstrak buah ini sekitar 500 cc dalam sehari dapat meningkatkan pertumbuhan trombosit dalam tempo 8 sampai 48 jam (Anonim, 2009).
DBD (Demam berdarah Dengue) akibat gigitan nyamuk AedesAegypti paling ditakuti masyarakat karena dapat menimbulkan kematian. DBD disebabkan oleh salah satu virus. Sebenarnya saat kita terkena infeksi virus Dengue tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap virus itu, tetapi DBD disebabkan oleh banyak tipe virus sehingga meskipun kita kebal terhadap tipe virus masih dapat menderita Demem Dengue. Jambu merah bisa mengobati DBD meskipun belum terbukti secara klinis. Jambu merah juga bisa meningkatkan jumlah trombosit. Penderita yang positif DBD diharuskan mengkonsumsi ekstrak buah jambu merah karena dalam jambu merah ditemukan likopen. Likopen adalah pigmen penting dalam tanaman yang berupa serat berfungsi untuk meningkatkan kadar trombosit dalam darah (Anonim, 2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jambu biji (Psidium Guajava L) khususnya yang berwarna merah dapat menyembuhkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga pasien yang positif menderita penyakit DBD dapat diobati dengan jambu biji tersebut serta pemakaiannya dapat lebih disebarluaskan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : ”Apakah pengaruh jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah?“
1.3 HIPOTESIS
Dari hasil penelitian maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :“Ada pengaruh buah jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah. ”
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui adakah pengaruh buah jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah.
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit Febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe Virus dari genus Flavirus, famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe hiperendemesitas dapat terjadi. Pada umumnya habitat nyamuk Aedes Aegeypti adalah lingkungan perumahan dimana terdapat banyak genangan air, baik di dalam bak maupun tempayan. Oleh karena itu jenis penyakit ini bersifat urban. Bertolak belakang dengan albopictos atau jentik nyamuk lainnya cenderung berada di daerah hutan (Anonim, 1008).
Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (mylgia dan arthralgia), mual dan radang perut. Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya menurun (Anonim, 2008).
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal, volume darah setiap orang lebih kurang 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter. Darah kita tersusun dari beberapa komponen, yaitu 55% yang merupakan bagian cair yakni plasma darah dan 45% merupakan bagian yang padat atau butiran darah (Istamar Syamsuri, 2004).
Trombosit berperan sebagai proses pembekuan darah. Di dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka maaka trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit karena pengaruh 10 kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protombin (calon trombin) menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehingga tidak mengeluarkan darah secara terus-menerus (Munawar, 2004).
Menurut berbagai sumber ekstrak daun dan buah jambu biji digunakan untuk penyakit demam ebrdarah. Rebusan daun dan sari buahnya berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit sehingga sangat dibutuhkan tubuh. Secara klinis buah jambu biji (Psidium Guajava L) banyak mengandung Vitamin A, C, mineral dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Kndungan Vitamin C dalam buah ini lima kali lebih banyak dibanding buah jeruk. Para penderita yang sudah positif DBD setelah mengkonsumsi ekstrak buah ini sekitar 500 cc dalam sehari dapat meningkatkan pertumbuhan trombosit dalam tempo 8 sampai 48 jam (Anonim, 2009).
DBD (Demam berdarah Dengue) akibat gigitan nyamuk AedesAegypti paling ditakuti masyarakat karena dapat menimbulkan kematian. DBD disebabkan oleh salah satu virus. Sebenarnya saat kita terkena infeksi virus Dengue tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap virus itu, tetapi DBD disebabkan oleh banyak tipe virus sehingga meskipun kita kebal terhadap tipe virus masih dapat menderita Demem Dengue. Jambu merah bisa mengobati DBD meskipun belum terbukti secara klinis. Jambu merah juga bisa meningkatkan jumlah trombosit. Penderita yang positif DBD diharuskan mengkonsumsi ekstrak buah jambu merah karena dalam jambu merah ditemukan likopen. Likopen adalah pigmen penting dalam tanaman yang berupa serat berfungsi untuk meningkatkan kadar trombosit dalam darah (Anonim, 2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jambu biji (Psidium Guajava L) khususnya yang berwarna merah dapat menyembuhkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga pasien yang positif menderita penyakit DBD dapat diobati dengan jambu biji tersebut serta pemakaiannya dapat lebih disebarluaskan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : ”Apakah pengaruh jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah?“
1.3 HIPOTESIS
Dari hasil penelitian maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :“Ada pengaruh buah jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah. ”
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui adakah pengaruh buah jambu biji (Psidium Guajava L) terhadap peningkatan kadar trombosit dalam darah.
Selengkapnya Download Disini >>>>
MAKALAH TENTANG MENCIPTAKAN IKLIM PEMBELAJARAN SEJARAH YANG MENYENANGKAN MELALUI PEER LESSON METHOD
A. LATAR BELAKANG
Refleksi kinerja pembelajaran sejarah merupakan agenda rutin musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Lamongan. Data yang dihimpun dari siswa SMA Negeri 3 Lamongan :
1. Pembelajaran sejarah terlalu menekankan memorisasi dan mengabaikan kemampuan intelektual.
2. Pembelajaran sejarah tidak relevan dengan kebutuhan dan minat siswa.
3. Pembelajaran sejarah kurang menekankan konsep.
Data tersebut menunjukkan siswa mengalami kejenuhan atau bosan, sehingga perlu memotivasi belajar dengan penerapan model pembelajaran peer lesson, khususnya : kompetensi dasar “proses perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan serta kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah metode Peer Lesson dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan perhatian siswa?
2. Apakah metode Peer Lesson dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan rasa percaya diri?
C. TUJUAN
1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
3. Menciptakan iklim pembelajaran sejarah yang menyenangkan.
D. MANFAAT
1. Melakukan inovasi metode pembelajaran.
2. Siswa memperoleh pengalaman belajar baru.
E. METOPE PENELITAN
SIKLUS I
1. Planning
a. Penelitian berdiskusi bersama guru sejarah lainnya tentang materi, sumber belajar dan alat peraga yang harus disediakan
b. Penyiapan Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Penyusunan pertanyaan angket dan soal tes prestasi
2. Acting
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 8 siswa
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Siswa mendiskusikan tentang materi yang telah ditentukan pada masing-masing kelompok
d. Masing-masing kelompok menyiapkan strategi untuk menjelaskan pada kelompok lain
e. Siswa menyiapkan alat bantu media dan alat peraga pembelajaran
f. Kelompok satu menyiapkan materi yang telah didiskusikan dengan menggunakan alat peraga
g. Kelompok 2, 3, 4, 5 mengajukan ke kelompok 2, 3, 4 dan 5
h. Guru memberi penilaian saat proses penjelasan siswa pada kelompok lain serta penilian serta pada saat siswa mengerjakan LKS
i. Kelompok 2 dan seterusnya menjelaskan pada kelompok lainnya dilanjutkan tanya jawab
j. Masing-masing kelompok membuat simpulan
k. Masing-masing kelompok menukar simpulan
l. Guru mengklarifikasi simpulan yang telah disusun dalam kelompok
3. Observation
Kolaborator mencatat dan bertanya pada siswa tentang respon pelaksanaan proses belajar mengajar.
Selengkapnya Download Disini >>>>
Refleksi kinerja pembelajaran sejarah merupakan agenda rutin musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Lamongan. Data yang dihimpun dari siswa SMA Negeri 3 Lamongan :
1. Pembelajaran sejarah terlalu menekankan memorisasi dan mengabaikan kemampuan intelektual.
2. Pembelajaran sejarah tidak relevan dengan kebutuhan dan minat siswa.
3. Pembelajaran sejarah kurang menekankan konsep.
Data tersebut menunjukkan siswa mengalami kejenuhan atau bosan, sehingga perlu memotivasi belajar dengan penerapan model pembelajaran peer lesson, khususnya : kompetensi dasar “proses perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan serta kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah metode Peer Lesson dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan perhatian siswa?
2. Apakah metode Peer Lesson dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan rasa percaya diri?
C. TUJUAN
1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
3. Menciptakan iklim pembelajaran sejarah yang menyenangkan.
D. MANFAAT
1. Melakukan inovasi metode pembelajaran.
2. Siswa memperoleh pengalaman belajar baru.
E. METOPE PENELITAN
SIKLUS I
1. Planning
a. Penelitian berdiskusi bersama guru sejarah lainnya tentang materi, sumber belajar dan alat peraga yang harus disediakan
b. Penyiapan Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Penyusunan pertanyaan angket dan soal tes prestasi
2. Acting
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 8 siswa
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Siswa mendiskusikan tentang materi yang telah ditentukan pada masing-masing kelompok
d. Masing-masing kelompok menyiapkan strategi untuk menjelaskan pada kelompok lain
e. Siswa menyiapkan alat bantu media dan alat peraga pembelajaran
f. Kelompok satu menyiapkan materi yang telah didiskusikan dengan menggunakan alat peraga
g. Kelompok 2, 3, 4, 5 mengajukan ke kelompok 2, 3, 4 dan 5
h. Guru memberi penilaian saat proses penjelasan siswa pada kelompok lain serta penilian serta pada saat siswa mengerjakan LKS
i. Kelompok 2 dan seterusnya menjelaskan pada kelompok lainnya dilanjutkan tanya jawab
j. Masing-masing kelompok membuat simpulan
k. Masing-masing kelompok menukar simpulan
l. Guru mengklarifikasi simpulan yang telah disusun dalam kelompok
3. Observation
Kolaborator mencatat dan bertanya pada siswa tentang respon pelaksanaan proses belajar mengajar.
Selengkapnya Download Disini >>>>
Polimer
POLIMER
Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutera serat otot dan enzime), polisakarida (pati dan selulosa), karet dan asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Kita mengenakan baju poliester, duduk di atas kursi vinil dan menulis di atas daun formica. Permadani mungkin terbuat dari polester, poliakrilat atau polipropilena. Penerjun menggunakan payung nilon. Dinding dicat dengan cat lateks dan lantai kayu dilindungi dengan lembar poliuretau. Mobil mungkin memakai ban karet buatan dan interior vinil. Piring-piring dari melamin. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggoreng, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, katup jantung, jendela pesawat terbang dan seterusnya. Teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia.
Suatu polimer (Yunani: "banyak bagian") terbuat dari ribuan satuan berulang dari bagian kecil yang disebut monomer (Yunani : "satu bagian"). Dalam suatu reaksi polimerisasi produk pertama ialah dimer ("dua bagian"), kemudian trimer, tetramer dan akhirnya setelah sederetan tahap reaksi menjadi polimer.
Kita bertanya : ”Bagaimana monomer-monomer kecil itu bergabung secara teratur hingga dapat membentuk molekul besar itu ?" Perhatikan uraian berikut:
a. Polimerisasi Kondensasi
Para ahli kimia menemukan makromolekul dengan menggunakan pengetahuan mereka tentang bagaimana gugus fungsional bereaksi satu dengan yang lain. Perhatikan reaksi yang terjadi antara dua gugus fungsional berikut :
Selengkapnya Download DIsini >>>
Makalah Tentang Sistem Komputer
SISTEM KOMPUTER
Sistem adalah Suatu kesatuan elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kelompok dalam melaksanakan suatu tujuan pokok yang ditargetkan (Onno W. Purba : 2000 ).
Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah untuk mengolah data menjadi informasi.
1.1 Klasifikasi Komput er
Klasifikasi Komputer dibagi dalam beberapa klasifikasi yaitu berdasarkan :
1. Jenis data yang diolah
2. Kemampuan Komputer
3. Ukuran fisik
4. Bidang Masalah
1.1.1 Jenis data yang diolah
a. Komputer analog (Analog computer)
Komputer analog digunakan untuk memproses data secara terus-menerus. Keluaran dari komputer jenis ini adalah dalam bentuk dial atau grafik, contohnya besaran arus listrik. Keuntungan dari komputer analog adalah dapat langsung memproses data dalam besaran fisik tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu. Dan kerugiannya adalah komputer jenis ini kecepatannya sangat lambat
b. Komputer Digital (Digital Computer)
Komputer digital digunakan untuk memproses diskrit data (bilangan/angka yang terputus-putus) dan akan mengenali data sebagai sinyal diskrit dari tinggi rendahnya tegangan listrik. Keluaran dari komputer jenis ini bisa dalam bentuk angka,huruf dan grafik atau gambar. Komputer jenis ini sangat cocok untuk aplikasi bisnis. karena dapat menyimpan data, proses data lebih cepat, dan dapat melakukan perhitungan dengan logika.
c. Komputer Hybrid (Hybrid Computer)
Komputer hybrid adalah kombinasi antara komputer analog dengan komputer digital, sehingga komputer jenis ini dapat melakukan pengolahan data kualitatif dan kuantitatif. Komputer hybrid lebih cepat lagi di bandingkan komputer jenis digital.
1.1.2 Berdasarkan Kemampuan Komputer
a. Small Scale Computer
• Disebut small scale mainframe computer
• Kapasitas memori antara 64 KB s/d 8 MB
• Dapat menangani puluhan terminal computer yang terpisah dari pusat computer
b. Medium Scale Computer
• Disebut medium scale mainframe computer
• Kapasitas memori antara 512KB s/d 8 Mb
• Dapat menangani ratusan terminal komputer yang terpisah dari pusat computer
c. Large Scale Computer
• Disebut large scale mainframe computer atau mainframe computer
• Bentuknya besar
• Kapasitas memori antara 512 KB s/d 8 MB
• Kecepatan tinggi dan dapat menggunakan time sharing, yaitu pengguna komputer dapat menggunakan komputer secara serentak dalam waktu bersamaan.
1.1.3 Berdasarkan Ukuran Fisik
a. Komputer mini (Mini Computer)
• Kapasitas memori antara 8 MB s/d 128 MB
• Menggunakan register 8 bit, 16 bit, 32 bit, dan 64 bit
• Bersifat multi user, yaitu sebuah komputer mini dapat digunakan bersama-sama oleh banyak pemakai
b. Komputer mikro (Micro Computer)
• Disebut personal computer (PC)
• Kapasitas memori 16 KB s/d 1 MB
• Menggunakan register 8 bit, 16 bit, dan 32 bit
• Umumnya di gunakan untuk single user
1.1.4 Berdasarkan Bidang Masalah
a. Special Purpose Computer
Komputer jenis ini hanya dapat menyelesaikan satu masalah saja, sehingga hanya program tertentu saja yang dimasukkan dalam komputer ini, misalnya komputer perbankan dan komputer yang digunakan pada kilang minyak.
b. General Purpose Computer
Komputer jenis ini dapat menyelesaikan bermacam-macam masalah. Komputer yang termasuk dalam jenis ini adalah komputer digital dan analog, namun yang umum adalah komputer digital misalnya komputer untuk pendidikan dan komputer untuk bisnis
1.2 Konfigurasi Komputer
Sebelum mempelajari komputer lebih jauh ada baiknya anda mengetahui konfigurasi dasar komputer karena konfigurasi dasar komputer ini sangat berguna bagi anda yang baru belajar komputer dan konfigurasi dasar computer ini sejak pertama dibuatnya komputer hingga komputer saat ini . Komputer yang kita kenal saat ini terbagi menjadi 3 bagian (Robert C. Brenner : 1995):
1.2.1 Hardware (perangkat keras)
Hardware yaitu peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software. Perangkat keras terdiri dari:
a. Input device
Alat yang digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam computer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU.
Contoh: keyboard, mouse, dll
b. Process device
Alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan-kumpulan instruksi yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik berupa data atau instruksi.
Alat pada proses ini disebut CPU (Central processing Device)
c. Output device
Alat yang digunakan digunakan untuk menampilkan laporan hasil pengolahan dari input baik ditampilkan pada layar monitor ataupun cetak pada media lain.
Contoh: monitor, printer, dll
1.2.2 Software (perangkat lunak)
Yaitu rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada process device jika mendapatkan respon massukan dari input device dan hasil proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output devise.
Contoh: DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux
1.2.3 Brainware (perangkat pikir)
Yaitu orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat fikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena computer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat fikir.
Contoh: operator, programmer, dan system analyst
1.3 Konfigurasi Hardware
Seperti telah dibahas di atas, hardware terdiri dari tiga bagian, yaitu input device, process device dan output device. Input device pada umumnya hanya dapat digunakan untuk memasukkan data atau instruksi, sedangkan output device hanya dapat mengeluarkan hasil pemasukkan data yang kita sebut informasi.namun kedua alat ini tidak akan berfungsi jika tidak didukung oleh process device karena process device sebagai penghubung antara input device dan output device dan sebagai alat untuk memproses input untuk menghasilkan output. Begitu pula dengan process device tidak akan berfungsi jika tersedianya data dan adanya instruksi yang dimasukkan melalui input device, sehingga ketiga bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Data atau instruksi yang ada dalam process device hanya dikenal dengan angka 0 dan 1 aturan yang disebut biner, sehingga semua data atau instruksi yang dimasukkan dalam computer terlebih dahulu harus dikonversi ke dalam bentuk biner. Dan jika data atau instruksi tersebut akan ditampilkan dalam output, hasil yang akan dikeluarkan tersebut terlebih dahulu dikonversikan dari biner kebentuk ssemula.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.1
Gambar 1.1 Skema konversi data
Untuk melihat secara garis besarnya mengenai konfigurasi komputer, kita bisa melihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.2 Konfigurasi computer
Keterangan gambar:
Pertama kali data atau instruksi dimasukkan melalui input device dan disalurkan kedalam memori pada process device. Dari memori tersebut data atau instruksi dikerjakan dengan ALU sesuai dengan instruksi dan dikontrol dengan control unit apakah hasil instruksi tersebut sudah benar (sesuai dengan urutan instruksi dan benar tulisannya) atau belum. Pada control unit instruksi tersebut akan menampilkan informasi data ke mana? Apakah ke monitor atau printer atau alat output yang lain? Setelah dikontrol dengan control unit dan dilaksanakan pada ALU lalu data atau instruksi tersebut dimasukkan kembali ke dalam memori dan di keluarkan ke output device. Peralatan input dan output disebut peripheral device
• CU (Control Unit)
Digunakan untuk mengatur dan menjalankan instruksi dalam urutan yang telah ditetapkan. Control unit berfungsi untuk menafsirkan maksud instruksi yang diterima dari memory, untuk menentukan langkah – langkah pelaksanaan, memanfaatkan system clock untuk sinkronisasi kegiatan, mengatur pemindahan data dan penggunaan device yang lain, seperti input/output (I/O) device.
• ALU (Arithmatic and Logic Unit)
Yaitu bagian perangkat keras yang berhubungan langsung dengan perhitungan aritmatik, logika dan membandingkan. ALU inilah yang merupakan otak utama operasi dari sebuah computer ,untuk melakukan proses pada CPU.
• RAM (Random Access Memory)
yaitu memori yang dapat digunakan untuk membaca dan menulis. Memory ini menyimpan data maupun program bersifat sementara, yaitu data atau program tersebut akan hilang jika computer dimatikan, sehingga RAM akan selalu mengganti isimemorinya dengan data atau instruksi terbaru.
Adapun RAM terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. SRAM (static RAM)
Yaitu memori yang digunakan secara statis. RAM jenis ini digunakan untuk mempercepat proses yang dilakukan komputer
2. DRAM (dynamic RAM)
Yaitu memori yang digunakan secara dinamis. RAM jenis ini harus menggunakan catu daya listrik sendiri yang digunakan secara terus menerus
3. NVRAM
Yaitu memori jenis SRAM, tetapi memiliki catu daya sendiri melalui sebuah baterai, sehingga mampu menyimpan daya meskipun komputer dimatikan. RAM ini berfungsi untuk menyimpan jam, tanggal, dan konfigurasi memori
4. FRAM
Yaitu RAM yang tidak memerlukan catu daya listrik atau baterai karena menggunakan medan magnet
• ROM (Read Only Memory)
Yaitu memori yang dapat membaca saja. Memori ini menyimpan program bersifat permanen dan berisi mikro program, yaitu program khusus yang bisa menggantikan fungsi perangkat keras tertentu. Contoh dari ROM ini adalah : CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yaitu teknologi yang digunakan untuk mendeteksi konfigurasi BIOS (Basic Input Output)yang akan muncul pertama kali bila komputer dinyalakan.
Macam-macam ROM yaitu:
1. PROM (Programmable ROM)
Yaitu memori yang disimpan secara permanen dan tidak dapat diubah komputer atau pemakai. Memori jenis ini hanya bisa diisi satu kali saja
2. EPROM (Erasable Programmable ROM)
Yaitu memori disimpan tidak permanen dan dapat dihapus jika diinginkan. Untuk menghapus isinya dapat menggunakan sinar ultraviolet atau dialari dengan arus listrik
3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable ROM)
Yaitu memori yang dapat diisi dan dihapus secara elektrik
Control Unit
Merupakan salah satu bagian dari sebuah CPU yang berfungsi untuk mengontrol dari data atau instruksi
Gambar 1.3 Skema control unit
Cara kerjanya:
Pertama instruksi dari program masuk kedalam instruction register (suatu register yang digunakan untuk menyimpan alamat instruksi sebelumnya untuk dikerjakan/dilaksanakan melalui control unit). Dalam instruction register, instruksi program tersebut di bagi dua bagian, yaitu instruksi yang berisi commant (bagian instruksi yang berisi perintah) dan instruksi yang berisi address (bagian instruksi yang berisi alamat dari data yang akan diproses). Instruksi yang berkenaan dengan command akan dikirim kebagian decorder atau (alat yang digunakan untuk pengkodean kembali atau suatu alat yang digunakan untuk mengubah unsure-unsur yang memilih signal mana menjadi output dari kombinasi-kombinasi sinyal input) dan yang berkenaan dengan adress yang akan dikirim ke address register (suatu register yang digunakan untuk menyimpan atau melakukan variasi adress) dalam decorder command tersebut ditafsirkan untuk menentukan bagian-bagian yang harus bekerja. Pada saat bersamaan dalam address register akan mencari alamat data yang akan diproses. Setelah alamat data tersebut diproses, lalu dikirimkan instruksi tersebut kedalam program counter (register digunakan untuk mengisi address dari instruksi berikutnya untuk dilaksanakan atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan register yang menyimpan address dari instruksi yang sedang berjalan) untuk diisi dengan alamat dari instruksi berikutnya untuk dilaksanakan.
Pelaksanaan sebuah instruksi pada sebuah computer terbagi dua siklus kegiatan, yaitu (Setiawan Agung: 2007):
1. Instruction Cycle
Adalah pengambilan dan penafsiran instruksi dari dalam memori dan akan mengirimkan instruksi tersebut ke-control unit untuk melaksanakannya. Instruction cycle dalam pengambilan dan penafsiran instruksi terbagi menjai dua, yaitu :
a. Fetch adalah pengambilan instruksi dari memory dan mengirimnya ke control unit.
b. Decode adalah menafsirkan maksud dari instruksi dan mengirimkannya ke elemen yang akan melaksanakan.
2. Execution Cycle
Adalah pelaksana instruksi dengan cara selalu mengganti isi pada program counter dengan instruksi selanjutnya
Arithmatic and Logic Unit
Gambar 1.4 Skema ARITHMETIC and LOGIC UNIT
Cara Kerja:
Pertama-tama data/perintah yang berkenaan dengan perhitungan matematis disimpan ke dalam storage register (suatu alat untuk menyimpan informasi)agar dapat dimasukkan atau dipanggil melalui memori. Setelah semuanya tertampung lalu di kirimlah data tersebut ke dalam adder (suatu alat tambah elektronik yang menentukan tiga digital output addend, (augend dan carry) untuk di proses, yaitu jika proses aritmatik dengan jalan penambahan dan proses logika dengan jalan pengurangan dan akan menghasilkan sum dan carry. Addend adalah suatu operand yang di gunakan dalam fungsi tambahan hitungan. Bila addend ditambahkan dengan augend, akan membentuk hitungan (sum) yang akan menggantikan nilai semula dari suatu augend. Augend adalah kualitas dalam suatu operasi tambahan dimana addend akan di tambahkan menghasilkan sum. Carry adalah digit yang ditambahkan pada posisi digit yang paling tinggi berikutnya. Bila jumlah digit dalam posisi yang lebih rendah melampaui jumlah dasar akan ditambahkan dengan carry. Setelah diproses, lalu di kirim ke dalam accumulator (suatu lokasi penyimpanan untuk menyimpan hasil hitungan atau suatu unit elektronik yang melakukan pekerjaan hitungan)
Memori, CU, ALU dihubungkan oleh Bus. BUS dibedakan menjadi 3 fungsi , yaitu :
1. Control BUS
Jalur satu arah dari control unit untuk tujuan timing dan cotrolling
2. Address BUS
Jalur satu arah untuk tujuan untuk menemukan alamat dalam memori yang berisi data dan instruksi
3. Data BUS
Jalur dua arah untuk tujuan melalui mana data mencapai tujuannya
1.4 Konfigurasi software
Software atau perangkat lunak adalah serangkaian program, prosedur dan dokumentasi yang berhubungan dengan pengolahan data atau program yang digunakan pada semua system computer.
Klasifikasi Software terbagi menjadi (Robert C. Brenner : 1995):
• Sistem Operasi (Operating Software)
perangkat lunak yang dihubungkan dengan pelaksanaan program dan koordinasi dari aktivitas sistem komputer. System operasi ditujukan untuk mengontrol I/O device, manajemen penyimpanan, manajemen data, penerjemah bahasa dan pelayanan lain yang behubungan dengan hardware. System operasi ini sangat dibutuhkan pada computer karena sitstem operasi digunakan pada awal bekerjanya computer atau sebagai penghubung antar hardware dengan software.
Fungsi dasar dari sistem operasi adalah:
a. Menjadwalkan tugas
Fungsi ini untuk mengurutkan pelaksanaan tugas dari pemakai computer sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan organisasi atau perusahaan.
b. Mengelola sumber daya perangkat lunak dan perangkat keras
Dengan adanya system Operasi, sumber daya perangkat keras dan sumber daya perangkat keras dapat dikelola dengan baik., seperti menyimpan hasil kerja pemakai computer dalam penyimpanan fisik dan pembuatan program yang berbeda antara satu pemakai dengan pemakai yang lainnya untuk pemakaian sumber daya tersebut dengan kebutuhannya.
c. Menjaga keamanan system
Kini system operasi dikembangkan dengan menambahkan password pada awal dijalankannya system operasi tersebut, sehingga pemakai computer dapat dibedakan dalam memakai computer antara pemakai biasa ( user ), administrator, supervisor, dan jika password tersebut tidak ditemukan, pemakai computer yang tidak terdaftar dalam system operasi tidak dapat menggunakan computer tersebut. Dengan demikian, computer dapat terjaga dari tangan – tangan yang tidak mempunyai kepentingan terhadap perusahaan taua organisasi.
d. Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
Fungsi ini berkenaan dengan pemakaian computer dengan cara multi programming, sehingga dengan sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal.
e. Menyimpan catatan pemakai
Pada system operasi yang baru, para pemakai computer dapat diketahui waktu dan lamanya pnggunaan computer tersebut, sehingga computer tidak dapat digunakan oleh orang tyang tidak berkepentingan dan akan dapat dikontrol dengan baik oleh department yang bersangkutan.
f. Menangani interrupt
Interrupt adalah suatu teknik yang digunakan oleh system yang digunakan oleh system operasi ntuk menunda sementara proses suatu program. Dengan adanya teknik ini, computer dapat diatur sendiri sesuai dengan yang kita inginkan, kapan computer dian dan bekerja.
• Bahasa Pemrograman
bahasa komputer yang digunakab untuk menulis instruksi-instruksi program untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh programer.
• Program Paket
program komputer yang siap digunakan atau disebut juga program siap pakai.
1.4.1 Bahasa Pemrograman
Adapun bahasa pemrograman yang dikenal saat ini:
1. Bahasa tingkat rendah (Low Level Language)
contoh : bahasa mesin dan bahasa rakitan
2. Bahasa tingkat menengah (Middle Level Language)
contoh : bahasa c
3. Bahasa tingkat tinggi ( High Level Language)
contoh : BASIC, COBOL, PASCAL, PL/I, ALGOL
1.4.2 Program Paket
Yaitu program komputer yang siap digunakan atau diseut juga program siap pakai. Program paket digunakan untuk aplikasi bisnis secara umum, aplikasi khusus dibidang industri, aplikasi untuk meningkatkan produktifitas organisasi atau perusahaan dan aplikasi untuk produktifitas perorangan (Robert C. Brenner : 1995.)
Contoh : lotus 123, Dbase, dan Wordstar.
1.5 Konfigurasi brainware
Brainware yaitu orang-orang yang bekerja dengan menggunakan komputer. Brainware merupakan otak terpenting dari semua kegiatan komputer, karena tanpa brainware, komputer tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana yang kita harapkan
Brainware dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
• Operator
seseorang yang mengoperasikan mesin komputer atau dapat pula dikatakan dengan seseorang yang menjelaskan tindakan untuk dilaksanakan.
• Programer
seseorang yang bertugas merancang, menulis, dan menguji komputer
• System Analyst
seseorang yang bertugas untuk melakukan spesifikasi penyelesaian masalah.
Instalasi computer
Gambar 1.5 Instalasi komputer
Keterangan gambar:
CPU pertama kali dimasukkan dengan data atau instruksi melalui input device atau sensor atau video atau kamera. Lalu data atau informasi tersebut diolah CPU dan akan dihasilkan informasi yang di keluarkan melalui output device yang akan digunakan sebagai laporan. Jika data yang di masukkan melalui modem dan telah diolah melalui CPU, hasilnya akan dikeluarkan dapat melalui modem itu sendiri atau dengan output device yang lain. Begitu juga data yang dimasukkan melalui Ethernet, hasilnya dapat di keluarkan melalui Ethernet itu sendiri atau melaui output device yang lain.
Peralatan sistem komputer
1. Peralatan Input
a. Keyboard
Alat yang digunakan untuk memasukkan data atau informasi atau membuat kode berdasarkan penekanan tombol-tombol kunci
b. Mouse
Alat yang digunakan untuk mengatur posisi kursor dan menggerakkan objek gambar ke suatu tujuan di dalam layar monitor
c. Joystick
Alat yang digunakan untuk memindahkan objek gambar di dalam layar monitor
d. Scanner
Alat yang digunakan secara otomatis untuk memasukkan data (huruf/angka) dan gambar pada selembar kertas atau objek yang lain kedalam CPU dan akan ditampilkan pada layar monitor
e. Lightpen
Alat yang menyerupai pena dan dapat memancarkan sinar untuk dituliskan langsung pada layar monitor atu pada bidang data yang khusus dirancang untuk dapat ditulisi dengan menggunakan pena khusus
f. Trackball
Alat yang digunakan untuk memindahkan kursor dengan cara menggerakkan bola
g. Touch Sreen
Alat untuk memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh permukaan layar monitor
h. Magnetic Ink Character Reader (MICR)
Alat untuk mendeteksi tulisan pada kertas yang ditulis menggunakan tinta magnet
i. Optical Character Reader (OCR)
Alat yang digunakan untuk menginterpretasikan dokumen sumber baik dengan printer maupun dengan pensil yang mempunyai sifat khusus
j. Optical Mark Recognition (OMR) Reader
Alat yang digunakan untuk penilaian hasil test
k. dll
2. Perangkat Output
a. Monitor
Alat yang digunakan untuk mengobservasi, mengawasi, mengontrol atau melakukan verifikasi pada operasi suatu system atas kebenaran operasi suatu program selama pelaksanaannya
Monitor dapat dibagi menjadi beberpa sudut pandang :
1. Dari sudut pandang tampilan
a. Alphanumeric Display
b. Graphic display
2. Dari sudut pandang warna
a. Monochrome display
b. Color display
CGA ( Color Display Adapter)
EGA (Enhanced Graphic Array)
VGA (Video Graphic Adapter)
SVGA ( Super Video Graphic Adapter)
XVGA
b. Printer dan Plotter
alat yang digunakan untuk mencetak grafik, gambar dan data lain pada selembar kertas
Printer terbagi menjadi 3 jenis:
1. Impact printer (printer ketuk)
Umumnya printer jenis ini lebih mahal harganya dibandingkan denganjenis nonimpact.
Contohnya :
• Dot matric printer
o Kerapatannya 120-180 dot per inch
o Dapat mencetak tulisan
o Hasil cetakan kurang baik
o Menggunakan pita untuk pencetakan
o Menggunakan jarum-jarum sebagai kepala cetak
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Daisy wheel printer
o Mirip dengan mesin ketik biasa
o Roda akan berputar dan akan meletakkan kepala pada tempat sesuai hasil yang kita ketik
o Kecepatan kurang lebih 90 karakter per detik
o Menggunakan pita untuk percetakan
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Line printer
o Umumnya digunakan pada computer mainframe
o Kecepatan cetak lebih cepat dan kemampuan kerja yang tinggi
o Dapat mencetak 300 sampai 3000 per menit
o Sekali mencetak satu baris sekaligus
o Ukuran kecepatan menggunakan LPM (Line per minute)
o Kepala cetak terdiri dari 24 pin yang tersusun secara horizontal
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Page printer
o Kecepatan cetak lebih cepat
o Dapat mencetak sampai 500 halaman per menit
o Cara operasinya mirip mesin fotocopy
2. Nonimpact printer (printer tanpa ketuk)
Printer jenis ini harganya lebih murah dibandingkan komputer jenis impact printer. Printer nonimpact lebih cepat dibandingkan dengan teknologi impact, namun printer jenis ini dalam percetakannya tidak dapat mencetak kertas rangkap.
Contohnya :
• Ink jet Printer
o Hasil cetakan sangat baik dan halus
o Percetakan dilakukan dengan cara menyemburkan warna dengan menggunakan pita penyemprot
o Sudah dapat mencetak dengan berwarna
o Ukuran kerapatan menggunakan DPI (Dot per ink)
• Laser printer
o Menggunakan teknologi electrostatic
o Hasil pencetakan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan ink jet printer
o Sangat baik untuk mencetak gambar
o Dapat mencetak dengan berwarna
o Ukuran kerapatan menggunakan DPI (Dot per ink)
• Thermal printer
o Printer menggunakan jarum yang dipanasi secara terpisah
o Menggunakan kertas khusus yang tahan terhadap panas yang ditimbulkan oleh jarum
o Printer jenis ini tidak dapat mencetak dengan berwarna
3. Plotter
Contohnya printer yang digunakan untuk aplikasi grafis
o Printer ini untuk aplikasi garfish atau gambar
o Menggunakan pin plotter untuk membentuk gambar yang dicetak namun ada pula yang menggunakan drum plotter
c. Proyektor
Alat untuk menampilkan slide pada layer. Alat ini sangat cocok untuk mempresentasikan laporan, promosi produk dan lain-lain.
d. Microform
Alat bantu untuk mencetak ke dalam bentuk miniature diatas film fotograf
3. Peralatan Input / Output
a. Disk Drive
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media penyimpanan disket atau floppy disk.
b. Tape Drive
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media tape
c. Modem (Modulator Demudolator)
Yaitu alat yang digunakan untuk melakukan modulasi dan demodulasi signal dan ditransmisikan melalui fasilitas komunikasi, contohnya Rocwell dan US Robotic.
d. Ethernet
Yaitu alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima data pada saluran kabel secara local, contohnya 3COM.
e. PCMCIA
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan komputer laptop (notebook)dengan jaringan kabel, Contohnya : 3 COM
f. Hub
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan kabel-kabel pada sebuah jaringan computer
g. Switch
Kegunaan switch sama dengan hub, hanya saja switch merupakan teknologi terbaru pengganti hub dan sudah dapat digunakan untuk jaringan berbasis Giga bit dengan kabel UTP dan kabel fiber optic .
h. Print Server
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan printer pada sebuah jaringan komputer.
i. Input / Output Card (I / O Card)
Yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk input dan output atau keduanya yang menghubungkan dengan peralatan yang digunakan untuk komunikasi dengank.
j. SCII Card
Yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk input atau yang dihubungkan dengan hardisk atau CD-ROM/CD-RW dari jenis SCSI.
k. Terminal
Yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan data melalui channel komunikasi kedalam komputer.
l. CD – Room (Compac Disk-Read Only memory)
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca media CD, contohnya Sony, Acer, dan Asus.
m. CD-Read and writer
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media CD,contohnya Yamaha, dan Hewlet Packard.
n. DVD-Room
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca DVD.
o. DVD-Read and Writer
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis dan menulis pada media DVD, contohnya Samsung, LG.
4. Peralatan Proses (CPU)
a. Mainboard (Motherboard)
Papan elektronik yang digunakan untuk tempat meletakkan kartu elektronik dan peralatan internal lainnya, contohnya Asus.
b. I/O Card
Alat untuk menghubungkan processor dengan printer, mouse, modem, pin ke hardisk, dan CD-ROM / CD-RW serta pin ke disk drive.
c. SCII Card
SCSI card mempunyai fungsi hampir sama dengan I/O card, namun SCSI card digunakan untuk menghubungkan harddisk dan CD-ROM /CD-RW jenis SCSI. Sedangkan pada I/O card digunakan untuk harddisk dan CD-ROM/CD-RW jenis IDE.
d. VGA (Video Graphic Adapter) Card
Kartu elektronik yang digunakan untuk menampilkan hasil input ke dalam monitor,contohnya Voodo.
e. Processor
Lempengan khusus yang berisi rangkaian IC atau Integrated Circuit, yaitu kumpulan transistor yang terpadu dalam satu silicon, contohnya Intel.
f. RAM (Randon Accses Memory)
Kumpulan rangkaian elektronik yang digunakan untuk menyimpan data dan data tersebut dapat dipanggil kembali sewaktu-waktu, contohnya EDO.
g. Catu Daya
Alat yang digunakan untuk menerima listrik dari sumber (PLN) dan menyebarkannya ke seluruh bagian pada CPU.
5. Media Penyimpanan Data (Storage)
a. Floppy Disk
Floppy disk atau disket adalah media penyimpanan yang menggunakan lempengan plastik yang dilapisi denga partikel-partikel oksida besi, contohnya 3M.
b. Harddisk
Harddisk merupakan media penyimpanan yang menggunakan lempengan-lempengan logam yang berbentuk piringan, contohnya Seagate.
c. Tape
Pita yang dilapisi dengan lapisan magnetic untuk tempat untuk menyimpan data.
d. CD (Compact Disk)
Compact Disk adalah lempengan logam yang digunakan untuk menyimpan data
e. DVD (Digital Video Disk)
DVD merupakan hasil pengembangan dari CD. Dengan ditemukannya DVD, kini anda menyimpan data yang jumlahnya lebih besar dari CD.
f. Flashdisk
Alat yang digunakan untuk menyimpan data dan dapat membawa data tersebut dengan mudah.
1.5 Perkembangan computer
Komputer dari sejak awal dibuatnya hingga kini banyak mengalami perubahan dan penyempurnaan bentuk dam fungsinya. Pada tahun 1930 lahirlah suatu konsep dari komputer-komputer serba guna yang menjadi awal dari computer modern masa kini. Ditambah lagi dengan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan dengan kemajuan teknologi yang telah mendorong orang-orang berbakat untuk berpikir secara pesat. Pada tahun 1937, Alan Turin seorang ahli matematika bangsa Inggris membuat sebuah analisis teoritis dari kemungkinan pengembangan komputer yang serba guna. Pelaksanaan gagasan tersebut dapat segera terwujud, karena pada Perang Dunia II pihak militer sangat membutuhkan perhitungan-perhitungan yang cepat, matang, dan akurat untuk kebutuhan perang, sehingga dari gagasan tersebut perkembangan perangkat keras mengalami perubahan bentuk dan fungsinya, dan perangkat lunak mengalami perkembangan penggunaannya menjadi program yang mudah digunakan.
1.5.1 Perkembangan Hardware
Kemajuan tekhnologi yang dibuat manusia telah mengubah bentuk dan fun gsi komputer dalam beberapa generasi yaitu (Robert C. Brenner. 1995):
1. Generasi Pertama (1946 - 1959)
Komputer generasi pertama dibuat masih sangat sederhana dan belum kompleks penggunaannya, sehingga komputer jenis pertama belum dapat memproses masalah-masalah yang besar.
Ciri – ciri :
a. Ukuran fisiknya besar
b. Kecepatan proses lambat
c. Cepat panas
d. Membutuhkan listrik besar
f. Menggunakan tabung hampa udara
g. Memorinya menggunakan core storage
h. Masih menggunakan bahasa mesin
i. Menggunakan konsep storage program.
2. Generasi Kedua (1959 - 1965)
Pembuatan komputer jenis kedua ini merupakan pengembangan dari komputer generasi pertama yang dibuat untuk menyempurnakan bentuk dari komponen dan penggunaan listrik yang lebih hemat .
Ciri – ciri :
a. Komponen telah menggunakan transistor
b. Ukuran fisiknya lebih kecil
c. Prosesnya lebih cepat
d. Tidak cepat panas
e. Lebih hemat listrik
f. Memori yang digunakan lebih besar
g. menggunakan bahasa tingkat tinggi
. 3. Generasi ke tiga (1965 - 1970)
Komputer generasi ketiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen dalam satu tempat dan disempurnakan tampilan dari komputer tersebut. Selain itu, komputer generasi ketiga telah dibuat penyimpanan memorinya lebih besar dan diletakkan diluar(eksternal)pengguynaan listriknya lebih hemat.
Ciri – ciri :
a. Komponen telah menggunakan IC
b. Kecepatan prosesnya lebih cepat
c. Membutuhkan listrik lebih hemat
d. Memorinya lebih besar, dapat menyimpan sampai ribuan karakter
e. Menggunakan penyimpanan luar
f. Dapat digunakan untuk multi processing dan multi programming
4. Generasi keempat (1970 - 1985)
Komputer ini dibuat dengan menggabungkan beberapa IC yang dipadatkan, yang dalam komputer generasi ketiga belum dapat digabungkan.
Ciri – ciri :
a. Telah menggunakan LSI
b. LSI dikembangkan menjadi VLSI
c. Chip yang digunakan telah berbentuk segi empat
1.5.2 Perkembangan Software
1. Bahasa Generasi Pertama
Program yang digunakan untuk menjalankan komputer masih menggunakan bahasa mesin. Contonya. 1101011010010010 diartikan ADD
2. Bahasa Generasi KeDua
Selain bahasa mesin masih ada bahasa rakitan yang biasanya dikenal bahasa generasi kedua . Bahasa rakitan disamakan dengan bahasa tingkat rendah karena kasih dibutuhkan suatu penerjemah untuk menjalankan perintahnya
3. Bahasa Generasi Ketiga
karena pada bahasa generasi kedua masih menimbulkan kesulitan maka dibutuhkan bahasa tingkat tinggi seperti COBOL, PASCAL,BASIC, proram ini disebut dengan bahasa generasi ketiga.
4. Bahasa Generasi Keempat
pembuatan bahasa generasi keempat ditujukan untuk mamudahkan pengguna pada proses pengambilan keputusan.
5. Bahasa Generasi Kelima
bahasa generasi kelima adalah bahasa pemograman yang digunakan pada expert system. Expert System dibuat untuk memudahkan seorang programer dalam membuat sebuah program seperti layaknya seorang pakar sistem
Komponen sistem komputer
• Unit pemroses (CPU)
Unit pemroses Mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data, yang terdiri dari ALU, CU, Register.
Berfungsi mengendalikan operasi komputer didalam pemrosesan data, menghitung, operasi logik dan mengirim data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusi.
• Main memory
Main memory berfungsi menyimpan data dan program, dan bersifat volatile.
Memori dibagi menjadi 2 :
1. Main Memory
2. Secondary memory
• Perangkat masukan dan keluaran
Perangkat masukan dan keluaran berfungsi memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
Perangkat ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Perangkat Masukan
2. Perangkat Keluaran
3. Perangkat Pengendali
• Interkoneksi antar komponen
Interkoneksi antar komponen Struktur dan mekanisme yang menghubungkan antara pemroses-main memori-perangkat masukan dan keluaran.
Organisasi sistem komputer
1 Boot
2. Penyimpanan data
3. Register
4. Cache Memory
5. Random Access Memory
6. Memory Ekstensi
7. Direct Memory Access
Sistem adalah Suatu kesatuan elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kelompok dalam melaksanakan suatu tujuan pokok yang ditargetkan (Onno W. Purba : 2000 ).
Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah untuk mengolah data menjadi informasi.
1.1 Klasifikasi Komput er
Klasifikasi Komputer dibagi dalam beberapa klasifikasi yaitu berdasarkan :
1. Jenis data yang diolah
2. Kemampuan Komputer
3. Ukuran fisik
4. Bidang Masalah
1.1.1 Jenis data yang diolah
a. Komputer analog (Analog computer)
Komputer analog digunakan untuk memproses data secara terus-menerus. Keluaran dari komputer jenis ini adalah dalam bentuk dial atau grafik, contohnya besaran arus listrik. Keuntungan dari komputer analog adalah dapat langsung memproses data dalam besaran fisik tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu. Dan kerugiannya adalah komputer jenis ini kecepatannya sangat lambat
b. Komputer Digital (Digital Computer)
Komputer digital digunakan untuk memproses diskrit data (bilangan/angka yang terputus-putus) dan akan mengenali data sebagai sinyal diskrit dari tinggi rendahnya tegangan listrik. Keluaran dari komputer jenis ini bisa dalam bentuk angka,huruf dan grafik atau gambar. Komputer jenis ini sangat cocok untuk aplikasi bisnis. karena dapat menyimpan data, proses data lebih cepat, dan dapat melakukan perhitungan dengan logika.
c. Komputer Hybrid (Hybrid Computer)
Komputer hybrid adalah kombinasi antara komputer analog dengan komputer digital, sehingga komputer jenis ini dapat melakukan pengolahan data kualitatif dan kuantitatif. Komputer hybrid lebih cepat lagi di bandingkan komputer jenis digital.
1.1.2 Berdasarkan Kemampuan Komputer
a. Small Scale Computer
• Disebut small scale mainframe computer
• Kapasitas memori antara 64 KB s/d 8 MB
• Dapat menangani puluhan terminal computer yang terpisah dari pusat computer
b. Medium Scale Computer
• Disebut medium scale mainframe computer
• Kapasitas memori antara 512KB s/d 8 Mb
• Dapat menangani ratusan terminal komputer yang terpisah dari pusat computer
c. Large Scale Computer
• Disebut large scale mainframe computer atau mainframe computer
• Bentuknya besar
• Kapasitas memori antara 512 KB s/d 8 MB
• Kecepatan tinggi dan dapat menggunakan time sharing, yaitu pengguna komputer dapat menggunakan komputer secara serentak dalam waktu bersamaan.
1.1.3 Berdasarkan Ukuran Fisik
a. Komputer mini (Mini Computer)
• Kapasitas memori antara 8 MB s/d 128 MB
• Menggunakan register 8 bit, 16 bit, 32 bit, dan 64 bit
• Bersifat multi user, yaitu sebuah komputer mini dapat digunakan bersama-sama oleh banyak pemakai
b. Komputer mikro (Micro Computer)
• Disebut personal computer (PC)
• Kapasitas memori 16 KB s/d 1 MB
• Menggunakan register 8 bit, 16 bit, dan 32 bit
• Umumnya di gunakan untuk single user
1.1.4 Berdasarkan Bidang Masalah
a. Special Purpose Computer
Komputer jenis ini hanya dapat menyelesaikan satu masalah saja, sehingga hanya program tertentu saja yang dimasukkan dalam komputer ini, misalnya komputer perbankan dan komputer yang digunakan pada kilang minyak.
b. General Purpose Computer
Komputer jenis ini dapat menyelesaikan bermacam-macam masalah. Komputer yang termasuk dalam jenis ini adalah komputer digital dan analog, namun yang umum adalah komputer digital misalnya komputer untuk pendidikan dan komputer untuk bisnis
1.2 Konfigurasi Komputer
Sebelum mempelajari komputer lebih jauh ada baiknya anda mengetahui konfigurasi dasar komputer karena konfigurasi dasar komputer ini sangat berguna bagi anda yang baru belajar komputer dan konfigurasi dasar computer ini sejak pertama dibuatnya komputer hingga komputer saat ini . Komputer yang kita kenal saat ini terbagi menjadi 3 bagian (Robert C. Brenner : 1995):
1.2.1 Hardware (perangkat keras)
Hardware yaitu peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software. Perangkat keras terdiri dari:
a. Input device
Alat yang digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam computer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU.
Contoh: keyboard, mouse, dll
b. Process device
Alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan-kumpulan instruksi yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik berupa data atau instruksi.
Alat pada proses ini disebut CPU (Central processing Device)
c. Output device
Alat yang digunakan digunakan untuk menampilkan laporan hasil pengolahan dari input baik ditampilkan pada layar monitor ataupun cetak pada media lain.
Contoh: monitor, printer, dll
1.2.2 Software (perangkat lunak)
Yaitu rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada process device jika mendapatkan respon massukan dari input device dan hasil proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output devise.
Contoh: DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux
1.2.3 Brainware (perangkat pikir)
Yaitu orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat fikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena computer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat fikir.
Contoh: operator, programmer, dan system analyst
1.3 Konfigurasi Hardware
Seperti telah dibahas di atas, hardware terdiri dari tiga bagian, yaitu input device, process device dan output device. Input device pada umumnya hanya dapat digunakan untuk memasukkan data atau instruksi, sedangkan output device hanya dapat mengeluarkan hasil pemasukkan data yang kita sebut informasi.namun kedua alat ini tidak akan berfungsi jika tidak didukung oleh process device karena process device sebagai penghubung antara input device dan output device dan sebagai alat untuk memproses input untuk menghasilkan output. Begitu pula dengan process device tidak akan berfungsi jika tersedianya data dan adanya instruksi yang dimasukkan melalui input device, sehingga ketiga bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Data atau instruksi yang ada dalam process device hanya dikenal dengan angka 0 dan 1 aturan yang disebut biner, sehingga semua data atau instruksi yang dimasukkan dalam computer terlebih dahulu harus dikonversi ke dalam bentuk biner. Dan jika data atau instruksi tersebut akan ditampilkan dalam output, hasil yang akan dikeluarkan tersebut terlebih dahulu dikonversikan dari biner kebentuk ssemula.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.1
Gambar 1.1 Skema konversi data
Untuk melihat secara garis besarnya mengenai konfigurasi komputer, kita bisa melihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.2 Konfigurasi computer
Keterangan gambar:
Pertama kali data atau instruksi dimasukkan melalui input device dan disalurkan kedalam memori pada process device. Dari memori tersebut data atau instruksi dikerjakan dengan ALU sesuai dengan instruksi dan dikontrol dengan control unit apakah hasil instruksi tersebut sudah benar (sesuai dengan urutan instruksi dan benar tulisannya) atau belum. Pada control unit instruksi tersebut akan menampilkan informasi data ke mana? Apakah ke monitor atau printer atau alat output yang lain? Setelah dikontrol dengan control unit dan dilaksanakan pada ALU lalu data atau instruksi tersebut dimasukkan kembali ke dalam memori dan di keluarkan ke output device. Peralatan input dan output disebut peripheral device
• CU (Control Unit)
Digunakan untuk mengatur dan menjalankan instruksi dalam urutan yang telah ditetapkan. Control unit berfungsi untuk menafsirkan maksud instruksi yang diterima dari memory, untuk menentukan langkah – langkah pelaksanaan, memanfaatkan system clock untuk sinkronisasi kegiatan, mengatur pemindahan data dan penggunaan device yang lain, seperti input/output (I/O) device.
• ALU (Arithmatic and Logic Unit)
Yaitu bagian perangkat keras yang berhubungan langsung dengan perhitungan aritmatik, logika dan membandingkan. ALU inilah yang merupakan otak utama operasi dari sebuah computer ,untuk melakukan proses pada CPU.
• RAM (Random Access Memory)
yaitu memori yang dapat digunakan untuk membaca dan menulis. Memory ini menyimpan data maupun program bersifat sementara, yaitu data atau program tersebut akan hilang jika computer dimatikan, sehingga RAM akan selalu mengganti isimemorinya dengan data atau instruksi terbaru.
Adapun RAM terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. SRAM (static RAM)
Yaitu memori yang digunakan secara statis. RAM jenis ini digunakan untuk mempercepat proses yang dilakukan komputer
2. DRAM (dynamic RAM)
Yaitu memori yang digunakan secara dinamis. RAM jenis ini harus menggunakan catu daya listrik sendiri yang digunakan secara terus menerus
3. NVRAM
Yaitu memori jenis SRAM, tetapi memiliki catu daya sendiri melalui sebuah baterai, sehingga mampu menyimpan daya meskipun komputer dimatikan. RAM ini berfungsi untuk menyimpan jam, tanggal, dan konfigurasi memori
4. FRAM
Yaitu RAM yang tidak memerlukan catu daya listrik atau baterai karena menggunakan medan magnet
• ROM (Read Only Memory)
Yaitu memori yang dapat membaca saja. Memori ini menyimpan program bersifat permanen dan berisi mikro program, yaitu program khusus yang bisa menggantikan fungsi perangkat keras tertentu. Contoh dari ROM ini adalah : CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yaitu teknologi yang digunakan untuk mendeteksi konfigurasi BIOS (Basic Input Output)yang akan muncul pertama kali bila komputer dinyalakan.
Macam-macam ROM yaitu:
1. PROM (Programmable ROM)
Yaitu memori yang disimpan secara permanen dan tidak dapat diubah komputer atau pemakai. Memori jenis ini hanya bisa diisi satu kali saja
2. EPROM (Erasable Programmable ROM)
Yaitu memori disimpan tidak permanen dan dapat dihapus jika diinginkan. Untuk menghapus isinya dapat menggunakan sinar ultraviolet atau dialari dengan arus listrik
3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable ROM)
Yaitu memori yang dapat diisi dan dihapus secara elektrik
Control Unit
Merupakan salah satu bagian dari sebuah CPU yang berfungsi untuk mengontrol dari data atau instruksi
Gambar 1.3 Skema control unit
Cara kerjanya:
Pertama instruksi dari program masuk kedalam instruction register (suatu register yang digunakan untuk menyimpan alamat instruksi sebelumnya untuk dikerjakan/dilaksanakan melalui control unit). Dalam instruction register, instruksi program tersebut di bagi dua bagian, yaitu instruksi yang berisi commant (bagian instruksi yang berisi perintah) dan instruksi yang berisi address (bagian instruksi yang berisi alamat dari data yang akan diproses). Instruksi yang berkenaan dengan command akan dikirim kebagian decorder atau (alat yang digunakan untuk pengkodean kembali atau suatu alat yang digunakan untuk mengubah unsure-unsur yang memilih signal mana menjadi output dari kombinasi-kombinasi sinyal input) dan yang berkenaan dengan adress yang akan dikirim ke address register (suatu register yang digunakan untuk menyimpan atau melakukan variasi adress) dalam decorder command tersebut ditafsirkan untuk menentukan bagian-bagian yang harus bekerja. Pada saat bersamaan dalam address register akan mencari alamat data yang akan diproses. Setelah alamat data tersebut diproses, lalu dikirimkan instruksi tersebut kedalam program counter (register digunakan untuk mengisi address dari instruksi berikutnya untuk dilaksanakan atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan register yang menyimpan address dari instruksi yang sedang berjalan) untuk diisi dengan alamat dari instruksi berikutnya untuk dilaksanakan.
Pelaksanaan sebuah instruksi pada sebuah computer terbagi dua siklus kegiatan, yaitu (Setiawan Agung: 2007):
1. Instruction Cycle
Adalah pengambilan dan penafsiran instruksi dari dalam memori dan akan mengirimkan instruksi tersebut ke-control unit untuk melaksanakannya. Instruction cycle dalam pengambilan dan penafsiran instruksi terbagi menjai dua, yaitu :
a. Fetch adalah pengambilan instruksi dari memory dan mengirimnya ke control unit.
b. Decode adalah menafsirkan maksud dari instruksi dan mengirimkannya ke elemen yang akan melaksanakan.
2. Execution Cycle
Adalah pelaksana instruksi dengan cara selalu mengganti isi pada program counter dengan instruksi selanjutnya
Arithmatic and Logic Unit
Gambar 1.4 Skema ARITHMETIC and LOGIC UNIT
Cara Kerja:
Pertama-tama data/perintah yang berkenaan dengan perhitungan matematis disimpan ke dalam storage register (suatu alat untuk menyimpan informasi)agar dapat dimasukkan atau dipanggil melalui memori. Setelah semuanya tertampung lalu di kirimlah data tersebut ke dalam adder (suatu alat tambah elektronik yang menentukan tiga digital output addend, (augend dan carry) untuk di proses, yaitu jika proses aritmatik dengan jalan penambahan dan proses logika dengan jalan pengurangan dan akan menghasilkan sum dan carry. Addend adalah suatu operand yang di gunakan dalam fungsi tambahan hitungan. Bila addend ditambahkan dengan augend, akan membentuk hitungan (sum) yang akan menggantikan nilai semula dari suatu augend. Augend adalah kualitas dalam suatu operasi tambahan dimana addend akan di tambahkan menghasilkan sum. Carry adalah digit yang ditambahkan pada posisi digit yang paling tinggi berikutnya. Bila jumlah digit dalam posisi yang lebih rendah melampaui jumlah dasar akan ditambahkan dengan carry. Setelah diproses, lalu di kirim ke dalam accumulator (suatu lokasi penyimpanan untuk menyimpan hasil hitungan atau suatu unit elektronik yang melakukan pekerjaan hitungan)
Memori, CU, ALU dihubungkan oleh Bus. BUS dibedakan menjadi 3 fungsi , yaitu :
1. Control BUS
Jalur satu arah dari control unit untuk tujuan timing dan cotrolling
2. Address BUS
Jalur satu arah untuk tujuan untuk menemukan alamat dalam memori yang berisi data dan instruksi
3. Data BUS
Jalur dua arah untuk tujuan melalui mana data mencapai tujuannya
1.4 Konfigurasi software
Software atau perangkat lunak adalah serangkaian program, prosedur dan dokumentasi yang berhubungan dengan pengolahan data atau program yang digunakan pada semua system computer.
Klasifikasi Software terbagi menjadi (Robert C. Brenner : 1995):
• Sistem Operasi (Operating Software)
perangkat lunak yang dihubungkan dengan pelaksanaan program dan koordinasi dari aktivitas sistem komputer. System operasi ditujukan untuk mengontrol I/O device, manajemen penyimpanan, manajemen data, penerjemah bahasa dan pelayanan lain yang behubungan dengan hardware. System operasi ini sangat dibutuhkan pada computer karena sitstem operasi digunakan pada awal bekerjanya computer atau sebagai penghubung antar hardware dengan software.
Fungsi dasar dari sistem operasi adalah:
a. Menjadwalkan tugas
Fungsi ini untuk mengurutkan pelaksanaan tugas dari pemakai computer sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan organisasi atau perusahaan.
b. Mengelola sumber daya perangkat lunak dan perangkat keras
Dengan adanya system Operasi, sumber daya perangkat keras dan sumber daya perangkat keras dapat dikelola dengan baik., seperti menyimpan hasil kerja pemakai computer dalam penyimpanan fisik dan pembuatan program yang berbeda antara satu pemakai dengan pemakai yang lainnya untuk pemakaian sumber daya tersebut dengan kebutuhannya.
c. Menjaga keamanan system
Kini system operasi dikembangkan dengan menambahkan password pada awal dijalankannya system operasi tersebut, sehingga pemakai computer dapat dibedakan dalam memakai computer antara pemakai biasa ( user ), administrator, supervisor, dan jika password tersebut tidak ditemukan, pemakai computer yang tidak terdaftar dalam system operasi tidak dapat menggunakan computer tersebut. Dengan demikian, computer dapat terjaga dari tangan – tangan yang tidak mempunyai kepentingan terhadap perusahaan taua organisasi.
d. Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
Fungsi ini berkenaan dengan pemakaian computer dengan cara multi programming, sehingga dengan sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal.
e. Menyimpan catatan pemakai
Pada system operasi yang baru, para pemakai computer dapat diketahui waktu dan lamanya pnggunaan computer tersebut, sehingga computer tidak dapat digunakan oleh orang tyang tidak berkepentingan dan akan dapat dikontrol dengan baik oleh department yang bersangkutan.
f. Menangani interrupt
Interrupt adalah suatu teknik yang digunakan oleh system yang digunakan oleh system operasi ntuk menunda sementara proses suatu program. Dengan adanya teknik ini, computer dapat diatur sendiri sesuai dengan yang kita inginkan, kapan computer dian dan bekerja.
• Bahasa Pemrograman
bahasa komputer yang digunakab untuk menulis instruksi-instruksi program untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh programer.
• Program Paket
program komputer yang siap digunakan atau disebut juga program siap pakai.
1.4.1 Bahasa Pemrograman
Adapun bahasa pemrograman yang dikenal saat ini:
1. Bahasa tingkat rendah (Low Level Language)
contoh : bahasa mesin dan bahasa rakitan
2. Bahasa tingkat menengah (Middle Level Language)
contoh : bahasa c
3. Bahasa tingkat tinggi ( High Level Language)
contoh : BASIC, COBOL, PASCAL, PL/I, ALGOL
1.4.2 Program Paket
Yaitu program komputer yang siap digunakan atau diseut juga program siap pakai. Program paket digunakan untuk aplikasi bisnis secara umum, aplikasi khusus dibidang industri, aplikasi untuk meningkatkan produktifitas organisasi atau perusahaan dan aplikasi untuk produktifitas perorangan (Robert C. Brenner : 1995.)
Contoh : lotus 123, Dbase, dan Wordstar.
1.5 Konfigurasi brainware
Brainware yaitu orang-orang yang bekerja dengan menggunakan komputer. Brainware merupakan otak terpenting dari semua kegiatan komputer, karena tanpa brainware, komputer tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana yang kita harapkan
Brainware dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
• Operator
seseorang yang mengoperasikan mesin komputer atau dapat pula dikatakan dengan seseorang yang menjelaskan tindakan untuk dilaksanakan.
• Programer
seseorang yang bertugas merancang, menulis, dan menguji komputer
• System Analyst
seseorang yang bertugas untuk melakukan spesifikasi penyelesaian masalah.
Instalasi computer
Gambar 1.5 Instalasi komputer
Keterangan gambar:
CPU pertama kali dimasukkan dengan data atau instruksi melalui input device atau sensor atau video atau kamera. Lalu data atau informasi tersebut diolah CPU dan akan dihasilkan informasi yang di keluarkan melalui output device yang akan digunakan sebagai laporan. Jika data yang di masukkan melalui modem dan telah diolah melalui CPU, hasilnya akan dikeluarkan dapat melalui modem itu sendiri atau dengan output device yang lain. Begitu juga data yang dimasukkan melalui Ethernet, hasilnya dapat di keluarkan melalui Ethernet itu sendiri atau melaui output device yang lain.
Peralatan sistem komputer
1. Peralatan Input
a. Keyboard
Alat yang digunakan untuk memasukkan data atau informasi atau membuat kode berdasarkan penekanan tombol-tombol kunci
b. Mouse
Alat yang digunakan untuk mengatur posisi kursor dan menggerakkan objek gambar ke suatu tujuan di dalam layar monitor
c. Joystick
Alat yang digunakan untuk memindahkan objek gambar di dalam layar monitor
d. Scanner
Alat yang digunakan secara otomatis untuk memasukkan data (huruf/angka) dan gambar pada selembar kertas atau objek yang lain kedalam CPU dan akan ditampilkan pada layar monitor
e. Lightpen
Alat yang menyerupai pena dan dapat memancarkan sinar untuk dituliskan langsung pada layar monitor atu pada bidang data yang khusus dirancang untuk dapat ditulisi dengan menggunakan pena khusus
f. Trackball
Alat yang digunakan untuk memindahkan kursor dengan cara menggerakkan bola
g. Touch Sreen
Alat untuk memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh permukaan layar monitor
h. Magnetic Ink Character Reader (MICR)
Alat untuk mendeteksi tulisan pada kertas yang ditulis menggunakan tinta magnet
i. Optical Character Reader (OCR)
Alat yang digunakan untuk menginterpretasikan dokumen sumber baik dengan printer maupun dengan pensil yang mempunyai sifat khusus
j. Optical Mark Recognition (OMR) Reader
Alat yang digunakan untuk penilaian hasil test
k. dll
2. Perangkat Output
a. Monitor
Alat yang digunakan untuk mengobservasi, mengawasi, mengontrol atau melakukan verifikasi pada operasi suatu system atas kebenaran operasi suatu program selama pelaksanaannya
Monitor dapat dibagi menjadi beberpa sudut pandang :
1. Dari sudut pandang tampilan
a. Alphanumeric Display
b. Graphic display
2. Dari sudut pandang warna
a. Monochrome display
b. Color display
CGA ( Color Display Adapter)
EGA (Enhanced Graphic Array)
VGA (Video Graphic Adapter)
SVGA ( Super Video Graphic Adapter)
XVGA
b. Printer dan Plotter
alat yang digunakan untuk mencetak grafik, gambar dan data lain pada selembar kertas
Printer terbagi menjadi 3 jenis:
1. Impact printer (printer ketuk)
Umumnya printer jenis ini lebih mahal harganya dibandingkan denganjenis nonimpact.
Contohnya :
• Dot matric printer
o Kerapatannya 120-180 dot per inch
o Dapat mencetak tulisan
o Hasil cetakan kurang baik
o Menggunakan pita untuk pencetakan
o Menggunakan jarum-jarum sebagai kepala cetak
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Daisy wheel printer
o Mirip dengan mesin ketik biasa
o Roda akan berputar dan akan meletakkan kepala pada tempat sesuai hasil yang kita ketik
o Kecepatan kurang lebih 90 karakter per detik
o Menggunakan pita untuk percetakan
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Line printer
o Umumnya digunakan pada computer mainframe
o Kecepatan cetak lebih cepat dan kemampuan kerja yang tinggi
o Dapat mencetak 300 sampai 3000 per menit
o Sekali mencetak satu baris sekaligus
o Ukuran kecepatan menggunakan LPM (Line per minute)
o Kepala cetak terdiri dari 24 pin yang tersusun secara horizontal
o Hasil pencetakan umumnya berwarna hitam
• Page printer
o Kecepatan cetak lebih cepat
o Dapat mencetak sampai 500 halaman per menit
o Cara operasinya mirip mesin fotocopy
2. Nonimpact printer (printer tanpa ketuk)
Printer jenis ini harganya lebih murah dibandingkan komputer jenis impact printer. Printer nonimpact lebih cepat dibandingkan dengan teknologi impact, namun printer jenis ini dalam percetakannya tidak dapat mencetak kertas rangkap.
Contohnya :
• Ink jet Printer
o Hasil cetakan sangat baik dan halus
o Percetakan dilakukan dengan cara menyemburkan warna dengan menggunakan pita penyemprot
o Sudah dapat mencetak dengan berwarna
o Ukuran kerapatan menggunakan DPI (Dot per ink)
• Laser printer
o Menggunakan teknologi electrostatic
o Hasil pencetakan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan ink jet printer
o Sangat baik untuk mencetak gambar
o Dapat mencetak dengan berwarna
o Ukuran kerapatan menggunakan DPI (Dot per ink)
• Thermal printer
o Printer menggunakan jarum yang dipanasi secara terpisah
o Menggunakan kertas khusus yang tahan terhadap panas yang ditimbulkan oleh jarum
o Printer jenis ini tidak dapat mencetak dengan berwarna
3. Plotter
Contohnya printer yang digunakan untuk aplikasi grafis
o Printer ini untuk aplikasi garfish atau gambar
o Menggunakan pin plotter untuk membentuk gambar yang dicetak namun ada pula yang menggunakan drum plotter
c. Proyektor
Alat untuk menampilkan slide pada layer. Alat ini sangat cocok untuk mempresentasikan laporan, promosi produk dan lain-lain.
d. Microform
Alat bantu untuk mencetak ke dalam bentuk miniature diatas film fotograf
3. Peralatan Input / Output
a. Disk Drive
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media penyimpanan disket atau floppy disk.
b. Tape Drive
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media tape
c. Modem (Modulator Demudolator)
Yaitu alat yang digunakan untuk melakukan modulasi dan demodulasi signal dan ditransmisikan melalui fasilitas komunikasi, contohnya Rocwell dan US Robotic.
d. Ethernet
Yaitu alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima data pada saluran kabel secara local, contohnya 3COM.
e. PCMCIA
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan komputer laptop (notebook)dengan jaringan kabel, Contohnya : 3 COM
f. Hub
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan kabel-kabel pada sebuah jaringan computer
g. Switch
Kegunaan switch sama dengan hub, hanya saja switch merupakan teknologi terbaru pengganti hub dan sudah dapat digunakan untuk jaringan berbasis Giga bit dengan kabel UTP dan kabel fiber optic .
h. Print Server
Yaitu alat yang digunakan untuk menghubungkan printer pada sebuah jaringan komputer.
i. Input / Output Card (I / O Card)
Yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk input dan output atau keduanya yang menghubungkan dengan peralatan yang digunakan untuk komunikasi dengank.
j. SCII Card
Yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk input atau yang dihubungkan dengan hardisk atau CD-ROM/CD-RW dari jenis SCSI.
k. Terminal
Yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan data melalui channel komunikasi kedalam komputer.
l. CD – Room (Compac Disk-Read Only memory)
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca media CD, contohnya Sony, Acer, dan Asus.
m. CD-Read and writer
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media CD,contohnya Yamaha, dan Hewlet Packard.
n. DVD-Room
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca DVD.
o. DVD-Read and Writer
Yaitu alat yang digunakan untuk membaca dan menulis dan menulis pada media DVD, contohnya Samsung, LG.
4. Peralatan Proses (CPU)
a. Mainboard (Motherboard)
Papan elektronik yang digunakan untuk tempat meletakkan kartu elektronik dan peralatan internal lainnya, contohnya Asus.
b. I/O Card
Alat untuk menghubungkan processor dengan printer, mouse, modem, pin ke hardisk, dan CD-ROM / CD-RW serta pin ke disk drive.
c. SCII Card
SCSI card mempunyai fungsi hampir sama dengan I/O card, namun SCSI card digunakan untuk menghubungkan harddisk dan CD-ROM /CD-RW jenis SCSI. Sedangkan pada I/O card digunakan untuk harddisk dan CD-ROM/CD-RW jenis IDE.
d. VGA (Video Graphic Adapter) Card
Kartu elektronik yang digunakan untuk menampilkan hasil input ke dalam monitor,contohnya Voodo.
e. Processor
Lempengan khusus yang berisi rangkaian IC atau Integrated Circuit, yaitu kumpulan transistor yang terpadu dalam satu silicon, contohnya Intel.
f. RAM (Randon Accses Memory)
Kumpulan rangkaian elektronik yang digunakan untuk menyimpan data dan data tersebut dapat dipanggil kembali sewaktu-waktu, contohnya EDO.
g. Catu Daya
Alat yang digunakan untuk menerima listrik dari sumber (PLN) dan menyebarkannya ke seluruh bagian pada CPU.
5. Media Penyimpanan Data (Storage)
a. Floppy Disk
Floppy disk atau disket adalah media penyimpanan yang menggunakan lempengan plastik yang dilapisi denga partikel-partikel oksida besi, contohnya 3M.
b. Harddisk
Harddisk merupakan media penyimpanan yang menggunakan lempengan-lempengan logam yang berbentuk piringan, contohnya Seagate.
c. Tape
Pita yang dilapisi dengan lapisan magnetic untuk tempat untuk menyimpan data.
d. CD (Compact Disk)
Compact Disk adalah lempengan logam yang digunakan untuk menyimpan data
e. DVD (Digital Video Disk)
DVD merupakan hasil pengembangan dari CD. Dengan ditemukannya DVD, kini anda menyimpan data yang jumlahnya lebih besar dari CD.
f. Flashdisk
Alat yang digunakan untuk menyimpan data dan dapat membawa data tersebut dengan mudah.
1.5 Perkembangan computer
Komputer dari sejak awal dibuatnya hingga kini banyak mengalami perubahan dan penyempurnaan bentuk dam fungsinya. Pada tahun 1930 lahirlah suatu konsep dari komputer-komputer serba guna yang menjadi awal dari computer modern masa kini. Ditambah lagi dengan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan dengan kemajuan teknologi yang telah mendorong orang-orang berbakat untuk berpikir secara pesat. Pada tahun 1937, Alan Turin seorang ahli matematika bangsa Inggris membuat sebuah analisis teoritis dari kemungkinan pengembangan komputer yang serba guna. Pelaksanaan gagasan tersebut dapat segera terwujud, karena pada Perang Dunia II pihak militer sangat membutuhkan perhitungan-perhitungan yang cepat, matang, dan akurat untuk kebutuhan perang, sehingga dari gagasan tersebut perkembangan perangkat keras mengalami perubahan bentuk dan fungsinya, dan perangkat lunak mengalami perkembangan penggunaannya menjadi program yang mudah digunakan.
1.5.1 Perkembangan Hardware
Kemajuan tekhnologi yang dibuat manusia telah mengubah bentuk dan fun gsi komputer dalam beberapa generasi yaitu (Robert C. Brenner. 1995):
1. Generasi Pertama (1946 - 1959)
Komputer generasi pertama dibuat masih sangat sederhana dan belum kompleks penggunaannya, sehingga komputer jenis pertama belum dapat memproses masalah-masalah yang besar.
Ciri – ciri :
a. Ukuran fisiknya besar
b. Kecepatan proses lambat
c. Cepat panas
d. Membutuhkan listrik besar
f. Menggunakan tabung hampa udara
g. Memorinya menggunakan core storage
h. Masih menggunakan bahasa mesin
i. Menggunakan konsep storage program.
2. Generasi Kedua (1959 - 1965)
Pembuatan komputer jenis kedua ini merupakan pengembangan dari komputer generasi pertama yang dibuat untuk menyempurnakan bentuk dari komponen dan penggunaan listrik yang lebih hemat .
Ciri – ciri :
a. Komponen telah menggunakan transistor
b. Ukuran fisiknya lebih kecil
c. Prosesnya lebih cepat
d. Tidak cepat panas
e. Lebih hemat listrik
f. Memori yang digunakan lebih besar
g. menggunakan bahasa tingkat tinggi
. 3. Generasi ke tiga (1965 - 1970)
Komputer generasi ketiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen dalam satu tempat dan disempurnakan tampilan dari komputer tersebut. Selain itu, komputer generasi ketiga telah dibuat penyimpanan memorinya lebih besar dan diletakkan diluar(eksternal)pengguynaan listriknya lebih hemat.
Ciri – ciri :
a. Komponen telah menggunakan IC
b. Kecepatan prosesnya lebih cepat
c. Membutuhkan listrik lebih hemat
d. Memorinya lebih besar, dapat menyimpan sampai ribuan karakter
e. Menggunakan penyimpanan luar
f. Dapat digunakan untuk multi processing dan multi programming
4. Generasi keempat (1970 - 1985)
Komputer ini dibuat dengan menggabungkan beberapa IC yang dipadatkan, yang dalam komputer generasi ketiga belum dapat digabungkan.
Ciri – ciri :
a. Telah menggunakan LSI
b. LSI dikembangkan menjadi VLSI
c. Chip yang digunakan telah berbentuk segi empat
1.5.2 Perkembangan Software
1. Bahasa Generasi Pertama
Program yang digunakan untuk menjalankan komputer masih menggunakan bahasa mesin. Contonya. 1101011010010010 diartikan ADD
2. Bahasa Generasi KeDua
Selain bahasa mesin masih ada bahasa rakitan yang biasanya dikenal bahasa generasi kedua . Bahasa rakitan disamakan dengan bahasa tingkat rendah karena kasih dibutuhkan suatu penerjemah untuk menjalankan perintahnya
3. Bahasa Generasi Ketiga
karena pada bahasa generasi kedua masih menimbulkan kesulitan maka dibutuhkan bahasa tingkat tinggi seperti COBOL, PASCAL,BASIC, proram ini disebut dengan bahasa generasi ketiga.
4. Bahasa Generasi Keempat
pembuatan bahasa generasi keempat ditujukan untuk mamudahkan pengguna pada proses pengambilan keputusan.
5. Bahasa Generasi Kelima
bahasa generasi kelima adalah bahasa pemograman yang digunakan pada expert system. Expert System dibuat untuk memudahkan seorang programer dalam membuat sebuah program seperti layaknya seorang pakar sistem
Komponen sistem komputer
• Unit pemroses (CPU)
Unit pemroses Mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data, yang terdiri dari ALU, CU, Register.
Berfungsi mengendalikan operasi komputer didalam pemrosesan data, menghitung, operasi logik dan mengirim data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusi.
• Main memory
Main memory berfungsi menyimpan data dan program, dan bersifat volatile.
Memori dibagi menjadi 2 :
1. Main Memory
2. Secondary memory
• Perangkat masukan dan keluaran
Perangkat masukan dan keluaran berfungsi memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
Perangkat ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Perangkat Masukan
2. Perangkat Keluaran
3. Perangkat Pengendali
• Interkoneksi antar komponen
Interkoneksi antar komponen Struktur dan mekanisme yang menghubungkan antara pemroses-main memori-perangkat masukan dan keluaran.
Organisasi sistem komputer
1 Boot
2. Penyimpanan data
3. Register
4. Cache Memory
5. Random Access Memory
6. Memory Ekstensi
7. Direct Memory Access
KARYA TULIS ILMIAH : PENGARUH PENGASAPAN TERHADAP PENGAWETAN IKAN BANDENG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng banyak diminati masyarakat karena ikan banding memiliki kandungan protein yang cukup tingg. Tingkat permintaan konsumen akan ikan bandeng itu sangat enak dan harga yang sangat terjangkau. Khusus di daerah jawa dan sulawesi selatan ikan bandeng memiliki tingkat preferensi yang cukup tinggi. Selain sebgai ikan konsumsi, ikan bandeng juga diminati sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan ikan Tuna (yhunnus spp) dan cakalang (katsuwanur pelamis) bandeng juga banyak diminta untuk keperluan induk.
Mereka hidup di samudra Hindia dan penyebarannya sampai ke samudra Pasifik. Menurt FA 0.2 % dari tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara pemasaran. Sedangkan dinegara-negara tropic jumlahnya 30%, seperti halnya dengan metode-metode pengawetan tradisional. Asal mula penemuan ikan pengawetan ikan dengan pengasapan mungkin secara kebetulan saja dimana seaktu ikan dikeringkan diatas nyala api yang berasap ternyata selain menjadi lebih awet ikan juga memiliki rasa dan aroma yang sedap.
Iakn yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2-3 minggu, lalu berpindah kerawa-rawa bakau, daerah payau, dan kedangkala danau-danau. Bandeng baru kembali kelaut kalau sudah deweasa dan bisa berkembang biak. Ikan muda dikumpulkan dari sungai-sungai disebut nener dan diternakkan ditambak-tambak, disana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah bandeng cukup besar, bandeng biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.
Dengan menyusun makalah ini mengharapkan agar para embaca bisa mengerti tentang kandungan ikan bandeng.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan iakn bandeng.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya imlmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng
1.5 Hipotesis
Pengasapan berpengaruh terhadap pengawetan ikan bandeng.
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng banyak diminati masyarakat karena ikan banding memiliki kandungan protein yang cukup tingg. Tingkat permintaan konsumen akan ikan bandeng itu sangat enak dan harga yang sangat terjangkau. Khusus di daerah jawa dan sulawesi selatan ikan bandeng memiliki tingkat preferensi yang cukup tinggi. Selain sebgai ikan konsumsi, ikan bandeng juga diminati sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan ikan Tuna (yhunnus spp) dan cakalang (katsuwanur pelamis) bandeng juga banyak diminta untuk keperluan induk.
Mereka hidup di samudra Hindia dan penyebarannya sampai ke samudra Pasifik. Menurt FA 0.2 % dari tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara pemasaran. Sedangkan dinegara-negara tropic jumlahnya 30%, seperti halnya dengan metode-metode pengawetan tradisional. Asal mula penemuan ikan pengawetan ikan dengan pengasapan mungkin secara kebetulan saja dimana seaktu ikan dikeringkan diatas nyala api yang berasap ternyata selain menjadi lebih awet ikan juga memiliki rasa dan aroma yang sedap.
Iakn yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2-3 minggu, lalu berpindah kerawa-rawa bakau, daerah payau, dan kedangkala danau-danau. Bandeng baru kembali kelaut kalau sudah deweasa dan bisa berkembang biak. Ikan muda dikumpulkan dari sungai-sungai disebut nener dan diternakkan ditambak-tambak, disana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah bandeng cukup besar, bandeng biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.
Dengan menyusun makalah ini mengharapkan agar para embaca bisa mengerti tentang kandungan ikan bandeng.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan iakn bandeng.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya imlmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng
1.5 Hipotesis
Pengasapan berpengaruh terhadap pengawetan ikan bandeng.
Selengkapnya Download Disini >>>>
KARYA TULIS ILMIAH : PENGARUH PENGASAPAN TERHADAP PENGAWETAN IKAN BANDENG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng banyak diminati masyarakat karena ikan banding memiliki kandungan protein yang cukup tingg. Tingkat permintaan konsumen akan ikan bandeng itu sangat enak dan harga yang sangat terjangkau. Khusus di daerah jawa dan sulawesi selatan ikan bandeng memiliki tingkat preferensi yang cukup tinggi. Selain sebgai ikan konsumsi, ikan bandeng juga diminati sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan ikan Tuna (yhunnus spp) dan cakalang (katsuwanur pelamis) bandeng juga banyak diminta untuk keperluan induk.
Mereka hidup di samudra Hindia dan penyebarannya sampai ke samudra Pasifik. Menurt FA 0.2 % dari tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara pemasaran. Sedangkan dinegara-negara tropic jumlahnya 30%, seperti halnya dengan metode-metode pengawetan tradisional. Asal mula penemuan ikan pengawetan ikan dengan pengasapan mungkin secara kebetulan saja dimana seaktu ikan dikeringkan diatas nyala api yang berasap ternyata selain menjadi lebih awet ikan juga memiliki rasa dan aroma yang sedap.
Iakn yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2-3 minggu, lalu berpindah kerawa-rawa bakau, daerah payau, dan kedangkala danau-danau. Bandeng baru kembali kelaut kalau sudah deweasa dan bisa berkembang biak. Ikan muda dikumpulkan dari sungai-sungai disebut nener dan diternakkan ditambak-tambak, disana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah bandeng cukup besar, bandeng biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.
Dengan menyusun makalah ini mengharapkan agar para embaca bisa mengerti tentang kandungan ikan bandeng.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan iakn bandeng.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya imlmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng
1.5 Hipotesis
Pengasapan berpengaruh terhadap pengawetan ikan bandeng.
Selengkapnya Download Disini >>>>
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng banyak diminati masyarakat karena ikan banding memiliki kandungan protein yang cukup tingg. Tingkat permintaan konsumen akan ikan bandeng itu sangat enak dan harga yang sangat terjangkau. Khusus di daerah jawa dan sulawesi selatan ikan bandeng memiliki tingkat preferensi yang cukup tinggi. Selain sebgai ikan konsumsi, ikan bandeng juga diminati sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan ikan Tuna (yhunnus spp) dan cakalang (katsuwanur pelamis) bandeng juga banyak diminta untuk keperluan induk.
Mereka hidup di samudra Hindia dan penyebarannya sampai ke samudra Pasifik. Menurt FA 0.2 % dari tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara pemasaran. Sedangkan dinegara-negara tropic jumlahnya 30%, seperti halnya dengan metode-metode pengawetan tradisional. Asal mula penemuan ikan pengawetan ikan dengan pengasapan mungkin secara kebetulan saja dimana seaktu ikan dikeringkan diatas nyala api yang berasap ternyata selain menjadi lebih awet ikan juga memiliki rasa dan aroma yang sedap.
Iakn yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2-3 minggu, lalu berpindah kerawa-rawa bakau, daerah payau, dan kedangkala danau-danau. Bandeng baru kembali kelaut kalau sudah deweasa dan bisa berkembang biak. Ikan muda dikumpulkan dari sungai-sungai disebut nener dan diternakkan ditambak-tambak, disana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah bandeng cukup besar, bandeng biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.
Dengan menyusun makalah ini mengharapkan agar para embaca bisa mengerti tentang kandungan ikan bandeng.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan iakn bandeng.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya imlmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan terhadap pengawetan ikan bandeng
1.5 Hipotesis
Pengasapan berpengaruh terhadap pengawetan ikan bandeng.
Selengkapnya Download Disini >>>>
KARYA ILMIAH PENGARUH ARAH MATAHARI TERHADAP TANAMAN MATAHARI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bunga matahari adalah tumbuhan semusim dari suku kenikin-nikiran (asteraceoe) yang popular, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas besar. Biasanya berwarna kuning terang, denga kepala bunga besar (diameter bisa mencapai 30 cm) bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk. Tersusun dari ratusan hingga ribua bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari yang memiliki perilaku khas yaitu bunganya selalu menghadap kearah matahari atau helio tropisme. Orang prancis menyebutnya tournesul (pengelana matahari). Sifat ini disingkirkan sebagai kultivar baru untuk procuksi minyak karena memaka banyak energi dan mengurangi hasil. (anonim 2007)
Gerak bunga matahari menuju arah matahari ternmasuk gerak fototropisme, yaitu gerak sebagian tubuh tumbuhan kearah sumber rangsangan yaitu matahari. Hal ini berkaitan dengan auksin, hormone tumbuhan yang berada sekitar daerah pucuk, fungsin memacu pembesaran dan perpanjangan sel. (Anonim, 2001).
Salah satu sifat auksin adalah rusak jika terkena cahaya. Nah, pada sisi batang yang terkena cahaya matahari, auksin lebih sedikit dari pada sisi batang yang tidak terkena matahari, akibatnya pertumbuhan pada batang yang terkena cahaya lebih lambat karena batang membelok kearah sinar matahari, jadi sebenarnya bukan bunga yang membelok tapi tangkai yang menyangga bunga tersebut. (anonim, 2003)
Bunga matahari yang selalu menghadap kearah datagnya sinar matahari yang bergerk kearah sinar matahari yang mengikuti sumber cahaya terbesar istilah ini disebut Heliotropisme. (anonim, 2002)
Biji bunga matahari merupakan salah satu minyak terbesar. Khususnya minyak yang bisa dimakan. Tapi se4lai itu minyak matahari biasanya juga digunakan sebagai bahan margarine, sabun, minyak pelumas, penerangan dan lain-lain. Dan bila dicampur dengan minyak biji rami, minyak bunga matahari yang setengah jadi biasanya juga dijadikan sebagai ahn cat atau pernis. Daun bunga matahari ternyata juga biisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedangkan batangnya mengandung serat yang sering digunakan untik bahan kertas, bijinya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, lesu, disentri berdarah dan lain-lain, sedangkan akarnya bisa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kenang, radang saluran nafas (anonim, 2000)
Kandungan biji bunga matahari kandungan utamanya adalah serat, karena itu bagian ini kurang memiliki nilai ekonomis, biji bunga matahari terkadang protein, rarfes, lemak, magnesium, besi, potassium. Kandungan zat besi didalamnya mampu mencegah anemia tanpa membuat kita jadi gemuk. Biji bunga matahari memiliki kaya kandungan nutrisi. (anonim, 1997)
Selengkapnya Download Disini >>>
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bunga matahari adalah tumbuhan semusim dari suku kenikin-nikiran (asteraceoe) yang popular, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas besar. Biasanya berwarna kuning terang, denga kepala bunga besar (diameter bisa mencapai 30 cm) bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk. Tersusun dari ratusan hingga ribua bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari yang memiliki perilaku khas yaitu bunganya selalu menghadap kearah matahari atau helio tropisme. Orang prancis menyebutnya tournesul (pengelana matahari). Sifat ini disingkirkan sebagai kultivar baru untuk procuksi minyak karena memaka banyak energi dan mengurangi hasil. (anonim 2007)
Gerak bunga matahari menuju arah matahari ternmasuk gerak fototropisme, yaitu gerak sebagian tubuh tumbuhan kearah sumber rangsangan yaitu matahari. Hal ini berkaitan dengan auksin, hormone tumbuhan yang berada sekitar daerah pucuk, fungsin memacu pembesaran dan perpanjangan sel. (Anonim, 2001).
Salah satu sifat auksin adalah rusak jika terkena cahaya. Nah, pada sisi batang yang terkena cahaya matahari, auksin lebih sedikit dari pada sisi batang yang tidak terkena matahari, akibatnya pertumbuhan pada batang yang terkena cahaya lebih lambat karena batang membelok kearah sinar matahari, jadi sebenarnya bukan bunga yang membelok tapi tangkai yang menyangga bunga tersebut. (anonim, 2003)
Bunga matahari yang selalu menghadap kearah datagnya sinar matahari yang bergerk kearah sinar matahari yang mengikuti sumber cahaya terbesar istilah ini disebut Heliotropisme. (anonim, 2002)
Biji bunga matahari merupakan salah satu minyak terbesar. Khususnya minyak yang bisa dimakan. Tapi se4lai itu minyak matahari biasanya juga digunakan sebagai bahan margarine, sabun, minyak pelumas, penerangan dan lain-lain. Dan bila dicampur dengan minyak biji rami, minyak bunga matahari yang setengah jadi biasanya juga dijadikan sebagai ahn cat atau pernis. Daun bunga matahari ternyata juga biisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedangkan batangnya mengandung serat yang sering digunakan untik bahan kertas, bijinya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, lesu, disentri berdarah dan lain-lain, sedangkan akarnya bisa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kenang, radang saluran nafas (anonim, 2000)
Kandungan biji bunga matahari kandungan utamanya adalah serat, karena itu bagian ini kurang memiliki nilai ekonomis, biji bunga matahari terkadang protein, rarfes, lemak, magnesium, besi, potassium. Kandungan zat besi didalamnya mampu mencegah anemia tanpa membuat kita jadi gemuk. Biji bunga matahari memiliki kaya kandungan nutrisi. (anonim, 1997)
Selengkapnya Download Disini >>>
KARYA ILMIAH : PENGARUH UNDUR-UNDUR TERHADAP PENYAKIT DIABETES MILITUS
PENGARUH UNDUR-UNDUR TERHADAP PENYAKIT DIABETES MILITUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia semakin banyak orang yang terkena penyakit diabetes militus. Penyakit ini disebabkan karena kadar gula yang terlalu tinggi dan kurangnya menjaga makanan. Namun, baru-baru ini telah diketahui bahwa undur-undur dapat menyembuhkan penyakit Diabetes Militus. Undur-undur ini sudah dipercayai bhwa bisa menyembuhkan penyakit diabetes militus karena undur-undur mengandung suffoniurea yang membantu pangkreas dan mengahsilkan insulin. Karena ketika insulin dalam tubuh manusia menurun, sementara kadar glukosa darah sekian hari semakin meningkat maka akan terjadiketidak seimbangan (Annim, 2006)
Udur-undur juga dapat dikonsumsi secara langsung, cra pengobatannya yaitu bisa dimasukkan kedalam kapsul lalu diminum. Dan kita juga bisa mengetahui takaran yang tepat bagi obat alternative.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus?”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adakah pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil peneliitian ini diharapkan masyarakat mendapatkan informasi tentang khasian undur-undur terhadap penyakit diabetes militus.sehingga pada masa mendatang pemakaian undur-undur sebagai penyembuhan diabetes militus.
1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara yang belum diketahui suatu kebenarannya, dari analisis dan penelitian maka dapat dianjurkan hipotesis penelitian sebagai berikut : “ada pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus”.
Selengkapnya Download Disini >>>>
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia semakin banyak orang yang terkena penyakit diabetes militus. Penyakit ini disebabkan karena kadar gula yang terlalu tinggi dan kurangnya menjaga makanan. Namun, baru-baru ini telah diketahui bahwa undur-undur dapat menyembuhkan penyakit Diabetes Militus. Undur-undur ini sudah dipercayai bhwa bisa menyembuhkan penyakit diabetes militus karena undur-undur mengandung suffoniurea yang membantu pangkreas dan mengahsilkan insulin. Karena ketika insulin dalam tubuh manusia menurun, sementara kadar glukosa darah sekian hari semakin meningkat maka akan terjadiketidak seimbangan (Annim, 2006)
Udur-undur juga dapat dikonsumsi secara langsung, cra pengobatannya yaitu bisa dimasukkan kedalam kapsul lalu diminum. Dan kita juga bisa mengetahui takaran yang tepat bagi obat alternative.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus?”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adakah pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil peneliitian ini diharapkan masyarakat mendapatkan informasi tentang khasian undur-undur terhadap penyakit diabetes militus.sehingga pada masa mendatang pemakaian undur-undur sebagai penyembuhan diabetes militus.
1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara yang belum diketahui suatu kebenarannya, dari analisis dan penelitian maka dapat dianjurkan hipotesis penelitian sebagai berikut : “ada pengaruh undur-undur terhadap diabetes militus”.
Selengkapnya Download Disini >>>>
ATRESIA DUODENUM,MENINGOKEL,Esofagus
ATRESIA DUODENUM
Definisi
Atresia duodenum adalah kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus.
Etiologi
Meskipun penyebab yang mendasari terjadinya atresia duodenum masih belum diketahui, patofisologinya telah dapat diterangkan dengan baik. Seringnya ditemukan keterkaitan atresia atau stenosis duodenum dengan malformasi neonatal lainnya menunjukkan bahwa anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan pada masa awal kehamilan. Atresia duodenum berbeda dari atresia usus lainnya, yang merupakan anomali terisolasi disebabkan oleh gangguan pembuluh darah mesenterik pada perkembangan selanjutnya. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang ditemukan hingga saat ini. Meskipun hingga sepertiga pasien dengan atresia duodenum menderita pula trisomi 21 (sindrom Down), namun hal ini bukanlah faktor resiko independen dalam perkembangan atresia duodenum.
Patofisiologi
Gangguan perkembangan duodenum terjadi akibat proliferasi endodermal yang tidak adekuat (elongasi saluran cerna melebihi proliferasinya) atau kegagalan
rekanalisasi pita padat epithelial (kegagalan proses vakuolisasi).
Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan 30-60 hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal secara sempurna. Proses selanjutnya yang dinamakan vakuolisasi terjadi saat duodenum padat mengalami rekanalisasi. Vakuolisasi dipercaya terjadi melalui proses apoptosis, atau kematian sel terprogram, yang timbul selama perkembangan normal di antara lumen duodenum. Kadang-kadang, atresia duodenum berkaitan dengan pankreas anular (jaringan pankreatik yang mengelilingi sekeliling duodenum). Hal ini sepertinya lebih akibat gangguan perkembangan duodenal daripada suatu perkembangan dan/atau berlebihan dari pancreatic buds.
Pada tingkat seluler, traktus digestivus berkembang dari embryonic gut, yang tersusun atas epitel yang merupakan perkembangan dari endoderm, dikelilingi sel yang berasal dari mesoderm. Pensinyalan sel antara kedua lapisan embrionik ini tampaknya memainkan peranan sangat penting dalam mengkoordinasikan pembentukan pola dan organogenesis dari duodenum.
Epidemiologi
Insiden atresia duodenum di Amerika Serikat adalah 1 per 6000 kelahiran. Obstruksi duodenum kongenital intrinsik merupakan dua pertiga dari keseluruhan obstruksi duodenal kongenital (atresia duodenal 40-60%, duodenal web 35-45%, pankreas anular 10-30%, stenosis duodenum 7-20%). Insiden obstruksi kongenital di Finlandia (intrinsik, ekstrinsik, dan campuran) adalah 1 per 3400 kelahiran hidup. Tidak terdapat predileksi rasial dan gender pada penyakit ini.
Mortalitas dan Morbiditas
Jika atresia duodenum atau stenosis duodenum signifikan tidak ditangani, kondisinya akan segera menjadi fatal sebagai akibat gangguan cairan dan elektrolit. Sekitar setengah dari neonatus yang menderita atresia atau stenosis duodenum lahir prematur. Hidramnion terjadi pada sekitar 40% kasus obstruksi duodenum. Atresia atau stenosis duodenum paling sering dikaitkan dengan trisomi 21. Sekitar 22-30% pasien obstruksi duodenum menderita trisomi 21.
Manifestasi Penyakit
Atresia duodenum adalah penyakit bayi baru lahir. Kasus stenosis duodenal atau duodenal web dengan perforasi jarang tidak terdiagnosis hingga masa kanak-kanak atau remaja.
Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran. Pada penelitian cohort besar untuk 18 macam malformasi kongenital di 11 negara Eropa, 52% bayi dengan obstruksi duodenum diidentifikasi sejak in utero. Obstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double-bubble (gelembung ganda) pada USG prenatal. Gelembung pertama mengacu pada lambung, dan gelembung kedua mengacu pada loop duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi. Diagnosis prenatal memungkinkan ibu mendapat konseling prenatal dan mempertimbangkan untuk melahirkan di sarana kesehaan yang memiliki fasilitas yang mampu merawat bayi dengan anomali saluran cerna.
Gejala atresia duodenum:
• Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas
• Muntah banyak segera setelah lahir, berwarna kehijauan akibat adanya empedu (biliosa)
• Muntah terus-menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam
• Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kecil
• Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium.
Tanda dan gejala yang ada adalah akibat dari obstruksi intestinal tinggi. Atresia duodenum ditandai dengan onset muntah dalam beberapa jam pertama setelah lahir. Seringkali muntahan tampak biliosa, namun dapat pula non-biliosa karena 15% kelainan ini terjadi proksimal dari ampula Vaterii. Jarang sekali, bayi dengan stenosis duodenum melewati deteksi abnormalitas saluran cerna dan bertumbuh hingga anak-anak, atau lebih jarang lagi hingga dewasa tanpa diketahui mengalami obstruksi parsial. Sebaiknya pada anak yang muntah dengan tampilan biliosa harus dianggap mengalami obstruksi saluran cerna proksimal hingga terbukti sebaliknya, dan harus segera dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Setelah dilahirkan, bayi dengan atresia duodenal khas memiliki abdomen skafoid. Kadang dapat dijumpai epigastrik yang penuh akibat dari dilatasi lambung dan duodenum proksimal. Pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan biasanya tidak terganggu. Dehidrasi, penurunan berat badan, ketidakseimbangan elektrolit segera terjadi kecuali kehilangan cairan dan elektrolit yang terjadi segera diganti. Jika hidrasi intravena belum dimulai, maka timbullah alkalosis metabolik hipokalemi/hipokloremi dengan asiduria paradoksikal, sama seperti pada obstruksi gastrointestinal tinggi lainnya. Tuba orogastrik pada bayi dengan suspek obstruksi duodenal khas mengalirkan cairan berwarna empedu (biliosa) dalam jumlah bermakna.
Radiografi polos yang menunjukkan gambaran double-bubble tanpa gas pada distalnya adalah gambaran khas atresia duodenal. Adanya gas pada usus distal mengindikasikan stenosis duodenum, web duodenum, atau anomali duktus hepatopankreas. Kadang kala perlu dilakukan pengambilan radiograf dengan posisi pasien tegak atau posisi dekubitus. Jika dijumpai kombinasi atresia esofageal dan atresia duodenum, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding untuk atresia dan stenosis duodenum pada neonatus mencakup:
• Atresia esofagus
• Malrotasi dengan volvulus midgut
• Stenosis pilorus
• Pankreas anular
• Vena portal preduodenal
• Atresia usus
• Duplikasi duodenal
• Obstruksi benda asing
• Penyakit Hirschsprung
• Refluks gastroesofageal
Penanganan
Tuba orogastrik dipasang untuk mendekompresi lambung. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dikoreksi dengan memberikan cairan dan elektrolit melalui infus intravena. Lakukan juga evaluasi anomali kongenital lainnya. Masalah terkait (misalnya sindrom Down) juga harus ditangani.
Pembedahan untuk mengoreksi kebuntuan duodenum perlu dilakukan namun tidak darurat. Pendekatan bedah tergantung pada sifat abnormalitas. Prosedur operatif standar saat ini berupa duodenoduodenostomi melalui insisi pada kuadran kanan atas, meskipun dengan perkembangan yang ada telah dimungkinkan untuk melakukan koreksi atresia duodenum dengan cara yang minimal invasif.
Prognosis
Morbiditas dan mortalitas telah membaik secara bermakna selama 50 tahun terakhir. Dengan adanya kemajuan di bidang anestesi pediatrik, neonatologi, dan teknik pembedahan, angka kesembuhannya telah meningkat hingga 90%.
Komplikasi
Dapat ditemukan kelainan kongenital lainnya. Mudah terjadi dehidrasi, terutama bila tidak terpasang line intravena. Setelah pembedahan, dapat terjadi komplikasi lanjut seperti pembengkakan duodenum (megaduodenum), gangguan motilitas usus, atau refluks gastroesofageal.
MENINGOKEL
Meningokel merupakan penyakit kongenital dari kelainan embriologis yang disebut Neural tube defect (NTD). Meningokel disebabkan oleh banyak faktor dan melibatkan banyak gen (multifaktoral dan poligenik). Banyak sekali penelitian yang mengungkap bahwa sekitar tujuhpuluh persen kasus NTD dapat dicegah dengan suplementasi asam folat, sehingga defisiensi asam folat dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam teratogenesis meningokel. Basis molekul defisiensi asam folat adalah kurang adekuatnya enzim enzim yang mentransfer gugus, karbon dalam proses metilasi protein dalam sel, baik dalam nukleus maupun mitokhondria, sehingga terjadi gangguan biosintesis DNA dan RNA. serta kenaikan kadar homosistein.
Defek tulang pada meningokel secara embriologis terjadi akibat gangguan proses neurulasi, yaitu tetap melekatnya ektoderm epidermis dengan ektoderm neural sehingga migrasi sel sel mesoderm pembentuk tulang ke tempat tersebut terhambat dengan akibat di area itu tidak terbentuk tulang (teori non separasi dari Stemberg). Dalam proses ini, faktor pertumbuhan yang berfungsi memacu sintesis matriks tulang mungkin juga berperan. Terdapat dua macarn faktor pertumbuhan dimaksud di atas yaitu TGF β (khususnya TGF ,β1) dan IGF 1, yang dalam banyak penelitian telah dibuktikan aksinya pada pembentukan tulang.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengungkap korelasi defisiensi asam folat dengan kadar TGF ,β1 dan 1GF 1 dalam serum maupun dalam tulang, serta korelasi kadar kedua faktor pertumbuhan tersebut dalam tulang kepala pasien meningokel dengan lebar defek. Bila kedua hal tadi telah terungkap, maka proses teratogenesis meningokel menjadi lebih jelas. Penelitian ini menggunakan dua macam cara, sesuai dengan hipotesis yang hendak diuji, yaitu metode eks perimental laboratoris dengan hewan coba tikus dan metode observasional klinis pada pasien meningokel.
Derajat defisiensi asam folat dikelompokkan dalam kategori berat dan ringan sesuai dengan rangsum yang diberikan, yaitu rangsum sangat rendah folat dan rangsum rendah folat, sedangkan untuk kontrol adalah rangsum cukup folat. Komposisi rangsum dibuat sesuai dengan standar kandungan dan takaran purified diet yang selama ini telah digunakan, meliputi : glukosa, selulosa, casein non vitamin, sunflower oil, choline cl., mineral, vitamin tanpa folat dan trace element. Asam folat dengan tiga takaran yang berbeda untuk seliap kelompok hewan coba, diberikan lewat sonde oral. Enambelas minggu selelah pemberian diet, darah hewan coba diambil untuk pemeriksaan kadar asam folat, TGF ,β1 dan IGF I, Hewan coba kemudian dikawinkan, selelah janin lahir diambil tulang kepalanya untuk pemeriksaan kadar TGF βl dan IGF 1. Pada pasien meningokel, sewaktu operasi eksisi dengan metode standar, jaringan tulang tepi defek diambil sedikit untuk pemeriksaan TGF ,β1 dan IGF I, dan lebar defek diukur dengan antropometer Martin.
Hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat kadar asam folat dalam eritrosit dengan kadar TGF ,β1 (p= 0.077; r 0.346) dan 1GF 1 (p= 0.020; r 0.475)) dalam serum induk. Korelasi kadar asam folat dalam serum dengan kadar TGF β1 serum (p= 0.062, r 0.351) cukup kuat, sedangkan korelasinya dengan kadar IGF l serum kurang kuat (p= 0.429; r 0.155). Terdapat korelasi yang kuat kadar TGF ,β1 dan IGF I dalam serum induk dengan kedar TGF βl (p= 0.017, r 0.361) dan 1GF 1 (p= 0.000, r 0.517 ) dalam tulang kepala janin. Juga terdapat korelasi negatif yang kuat antara kadar TGF ,β1 tulang kepala janin dengan jumlah sel apoptosis (p= 0.001, r= 0.541), serta kadar IGF I dengan jumlah sel nekrosis (p= 0.004, r 0.469), sedangkan korelasi negatif kadar TGF βl dengan jumlah sel nekrosis (p= 0.180, r= 0.219) dan kadar 1GF 1 dengan jumiah sel apoptosis (p= 0.701, r 0.064) sangat lemah. Pada pasien meningokel, terdapat korelasi negatif yang kuat antara kadar TGF ,β1 dan IGF I di tulang kepala tepi defek dengan lebar defek (TGF ,βl p=0.009, r 0.648; IGF 1: p= 0.025, r 0.426 ).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat korelasi kadar asam folat yang cukup kuat dengan kadar TGF ,β1 dan IGF I, serta jumlah sel apoptosis dan nekrosis; demikian juga dengan proses terbentuknya defek tulang pada pasien meningokel. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang konsep baru terbentuknya defek tulang kepala pada meningokel yang dikaitkan dengan defisiensi asam folat. Penelitian ini juga bermanfaat untuk memperluas aspek pencegahan bagi kasus meningokel dan kelainan neural tube defect pada umumnya, serta aspek pengobatan terhadap kasus defek tulang kepala, bahkan sejak pasien masih berada di dalam kandungan.
Esofagus
Esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan") atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Definisi
Atresia duodenum adalah kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus.
Etiologi
Meskipun penyebab yang mendasari terjadinya atresia duodenum masih belum diketahui, patofisologinya telah dapat diterangkan dengan baik. Seringnya ditemukan keterkaitan atresia atau stenosis duodenum dengan malformasi neonatal lainnya menunjukkan bahwa anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan pada masa awal kehamilan. Atresia duodenum berbeda dari atresia usus lainnya, yang merupakan anomali terisolasi disebabkan oleh gangguan pembuluh darah mesenterik pada perkembangan selanjutnya. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang ditemukan hingga saat ini. Meskipun hingga sepertiga pasien dengan atresia duodenum menderita pula trisomi 21 (sindrom Down), namun hal ini bukanlah faktor resiko independen dalam perkembangan atresia duodenum.
Patofisiologi
Gangguan perkembangan duodenum terjadi akibat proliferasi endodermal yang tidak adekuat (elongasi saluran cerna melebihi proliferasinya) atau kegagalan
rekanalisasi pita padat epithelial (kegagalan proses vakuolisasi).
Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan 30-60 hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal secara sempurna. Proses selanjutnya yang dinamakan vakuolisasi terjadi saat duodenum padat mengalami rekanalisasi. Vakuolisasi dipercaya terjadi melalui proses apoptosis, atau kematian sel terprogram, yang timbul selama perkembangan normal di antara lumen duodenum. Kadang-kadang, atresia duodenum berkaitan dengan pankreas anular (jaringan pankreatik yang mengelilingi sekeliling duodenum). Hal ini sepertinya lebih akibat gangguan perkembangan duodenal daripada suatu perkembangan dan/atau berlebihan dari pancreatic buds.
Pada tingkat seluler, traktus digestivus berkembang dari embryonic gut, yang tersusun atas epitel yang merupakan perkembangan dari endoderm, dikelilingi sel yang berasal dari mesoderm. Pensinyalan sel antara kedua lapisan embrionik ini tampaknya memainkan peranan sangat penting dalam mengkoordinasikan pembentukan pola dan organogenesis dari duodenum.
Epidemiologi
Insiden atresia duodenum di Amerika Serikat adalah 1 per 6000 kelahiran. Obstruksi duodenum kongenital intrinsik merupakan dua pertiga dari keseluruhan obstruksi duodenal kongenital (atresia duodenal 40-60%, duodenal web 35-45%, pankreas anular 10-30%, stenosis duodenum 7-20%). Insiden obstruksi kongenital di Finlandia (intrinsik, ekstrinsik, dan campuran) adalah 1 per 3400 kelahiran hidup. Tidak terdapat predileksi rasial dan gender pada penyakit ini.
Mortalitas dan Morbiditas
Jika atresia duodenum atau stenosis duodenum signifikan tidak ditangani, kondisinya akan segera menjadi fatal sebagai akibat gangguan cairan dan elektrolit. Sekitar setengah dari neonatus yang menderita atresia atau stenosis duodenum lahir prematur. Hidramnion terjadi pada sekitar 40% kasus obstruksi duodenum. Atresia atau stenosis duodenum paling sering dikaitkan dengan trisomi 21. Sekitar 22-30% pasien obstruksi duodenum menderita trisomi 21.
Manifestasi Penyakit
Atresia duodenum adalah penyakit bayi baru lahir. Kasus stenosis duodenal atau duodenal web dengan perforasi jarang tidak terdiagnosis hingga masa kanak-kanak atau remaja.
Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran. Pada penelitian cohort besar untuk 18 macam malformasi kongenital di 11 negara Eropa, 52% bayi dengan obstruksi duodenum diidentifikasi sejak in utero. Obstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double-bubble (gelembung ganda) pada USG prenatal. Gelembung pertama mengacu pada lambung, dan gelembung kedua mengacu pada loop duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi. Diagnosis prenatal memungkinkan ibu mendapat konseling prenatal dan mempertimbangkan untuk melahirkan di sarana kesehaan yang memiliki fasilitas yang mampu merawat bayi dengan anomali saluran cerna.
Gejala atresia duodenum:
• Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas
• Muntah banyak segera setelah lahir, berwarna kehijauan akibat adanya empedu (biliosa)
• Muntah terus-menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam
• Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kecil
• Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium.
Tanda dan gejala yang ada adalah akibat dari obstruksi intestinal tinggi. Atresia duodenum ditandai dengan onset muntah dalam beberapa jam pertama setelah lahir. Seringkali muntahan tampak biliosa, namun dapat pula non-biliosa karena 15% kelainan ini terjadi proksimal dari ampula Vaterii. Jarang sekali, bayi dengan stenosis duodenum melewati deteksi abnormalitas saluran cerna dan bertumbuh hingga anak-anak, atau lebih jarang lagi hingga dewasa tanpa diketahui mengalami obstruksi parsial. Sebaiknya pada anak yang muntah dengan tampilan biliosa harus dianggap mengalami obstruksi saluran cerna proksimal hingga terbukti sebaliknya, dan harus segera dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Setelah dilahirkan, bayi dengan atresia duodenal khas memiliki abdomen skafoid. Kadang dapat dijumpai epigastrik yang penuh akibat dari dilatasi lambung dan duodenum proksimal. Pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan biasanya tidak terganggu. Dehidrasi, penurunan berat badan, ketidakseimbangan elektrolit segera terjadi kecuali kehilangan cairan dan elektrolit yang terjadi segera diganti. Jika hidrasi intravena belum dimulai, maka timbullah alkalosis metabolik hipokalemi/hipokloremi dengan asiduria paradoksikal, sama seperti pada obstruksi gastrointestinal tinggi lainnya. Tuba orogastrik pada bayi dengan suspek obstruksi duodenal khas mengalirkan cairan berwarna empedu (biliosa) dalam jumlah bermakna.
Radiografi polos yang menunjukkan gambaran double-bubble tanpa gas pada distalnya adalah gambaran khas atresia duodenal. Adanya gas pada usus distal mengindikasikan stenosis duodenum, web duodenum, atau anomali duktus hepatopankreas. Kadang kala perlu dilakukan pengambilan radiograf dengan posisi pasien tegak atau posisi dekubitus. Jika dijumpai kombinasi atresia esofageal dan atresia duodenum, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding untuk atresia dan stenosis duodenum pada neonatus mencakup:
• Atresia esofagus
• Malrotasi dengan volvulus midgut
• Stenosis pilorus
• Pankreas anular
• Vena portal preduodenal
• Atresia usus
• Duplikasi duodenal
• Obstruksi benda asing
• Penyakit Hirschsprung
• Refluks gastroesofageal
Penanganan
Tuba orogastrik dipasang untuk mendekompresi lambung. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dikoreksi dengan memberikan cairan dan elektrolit melalui infus intravena. Lakukan juga evaluasi anomali kongenital lainnya. Masalah terkait (misalnya sindrom Down) juga harus ditangani.
Pembedahan untuk mengoreksi kebuntuan duodenum perlu dilakukan namun tidak darurat. Pendekatan bedah tergantung pada sifat abnormalitas. Prosedur operatif standar saat ini berupa duodenoduodenostomi melalui insisi pada kuadran kanan atas, meskipun dengan perkembangan yang ada telah dimungkinkan untuk melakukan koreksi atresia duodenum dengan cara yang minimal invasif.
Prognosis
Morbiditas dan mortalitas telah membaik secara bermakna selama 50 tahun terakhir. Dengan adanya kemajuan di bidang anestesi pediatrik, neonatologi, dan teknik pembedahan, angka kesembuhannya telah meningkat hingga 90%.
Komplikasi
Dapat ditemukan kelainan kongenital lainnya. Mudah terjadi dehidrasi, terutama bila tidak terpasang line intravena. Setelah pembedahan, dapat terjadi komplikasi lanjut seperti pembengkakan duodenum (megaduodenum), gangguan motilitas usus, atau refluks gastroesofageal.
MENINGOKEL
Meningokel merupakan penyakit kongenital dari kelainan embriologis yang disebut Neural tube defect (NTD). Meningokel disebabkan oleh banyak faktor dan melibatkan banyak gen (multifaktoral dan poligenik). Banyak sekali penelitian yang mengungkap bahwa sekitar tujuhpuluh persen kasus NTD dapat dicegah dengan suplementasi asam folat, sehingga defisiensi asam folat dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam teratogenesis meningokel. Basis molekul defisiensi asam folat adalah kurang adekuatnya enzim enzim yang mentransfer gugus, karbon dalam proses metilasi protein dalam sel, baik dalam nukleus maupun mitokhondria, sehingga terjadi gangguan biosintesis DNA dan RNA. serta kenaikan kadar homosistein.
Defek tulang pada meningokel secara embriologis terjadi akibat gangguan proses neurulasi, yaitu tetap melekatnya ektoderm epidermis dengan ektoderm neural sehingga migrasi sel sel mesoderm pembentuk tulang ke tempat tersebut terhambat dengan akibat di area itu tidak terbentuk tulang (teori non separasi dari Stemberg). Dalam proses ini, faktor pertumbuhan yang berfungsi memacu sintesis matriks tulang mungkin juga berperan. Terdapat dua macarn faktor pertumbuhan dimaksud di atas yaitu TGF β (khususnya TGF ,β1) dan IGF 1, yang dalam banyak penelitian telah dibuktikan aksinya pada pembentukan tulang.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengungkap korelasi defisiensi asam folat dengan kadar TGF ,β1 dan 1GF 1 dalam serum maupun dalam tulang, serta korelasi kadar kedua faktor pertumbuhan tersebut dalam tulang kepala pasien meningokel dengan lebar defek. Bila kedua hal tadi telah terungkap, maka proses teratogenesis meningokel menjadi lebih jelas. Penelitian ini menggunakan dua macam cara, sesuai dengan hipotesis yang hendak diuji, yaitu metode eks perimental laboratoris dengan hewan coba tikus dan metode observasional klinis pada pasien meningokel.
Derajat defisiensi asam folat dikelompokkan dalam kategori berat dan ringan sesuai dengan rangsum yang diberikan, yaitu rangsum sangat rendah folat dan rangsum rendah folat, sedangkan untuk kontrol adalah rangsum cukup folat. Komposisi rangsum dibuat sesuai dengan standar kandungan dan takaran purified diet yang selama ini telah digunakan, meliputi : glukosa, selulosa, casein non vitamin, sunflower oil, choline cl., mineral, vitamin tanpa folat dan trace element. Asam folat dengan tiga takaran yang berbeda untuk seliap kelompok hewan coba, diberikan lewat sonde oral. Enambelas minggu selelah pemberian diet, darah hewan coba diambil untuk pemeriksaan kadar asam folat, TGF ,β1 dan IGF I, Hewan coba kemudian dikawinkan, selelah janin lahir diambil tulang kepalanya untuk pemeriksaan kadar TGF βl dan IGF 1. Pada pasien meningokel, sewaktu operasi eksisi dengan metode standar, jaringan tulang tepi defek diambil sedikit untuk pemeriksaan TGF ,β1 dan IGF I, dan lebar defek diukur dengan antropometer Martin.
Hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat kadar asam folat dalam eritrosit dengan kadar TGF ,β1 (p= 0.077; r 0.346) dan 1GF 1 (p= 0.020; r 0.475)) dalam serum induk. Korelasi kadar asam folat dalam serum dengan kadar TGF β1 serum (p= 0.062, r 0.351) cukup kuat, sedangkan korelasinya dengan kadar IGF l serum kurang kuat (p= 0.429; r 0.155). Terdapat korelasi yang kuat kadar TGF ,β1 dan IGF I dalam serum induk dengan kedar TGF βl (p= 0.017, r 0.361) dan 1GF 1 (p= 0.000, r 0.517 ) dalam tulang kepala janin. Juga terdapat korelasi negatif yang kuat antara kadar TGF ,β1 tulang kepala janin dengan jumlah sel apoptosis (p= 0.001, r= 0.541), serta kadar IGF I dengan jumlah sel nekrosis (p= 0.004, r 0.469), sedangkan korelasi negatif kadar TGF βl dengan jumlah sel nekrosis (p= 0.180, r= 0.219) dan kadar 1GF 1 dengan jumiah sel apoptosis (p= 0.701, r 0.064) sangat lemah. Pada pasien meningokel, terdapat korelasi negatif yang kuat antara kadar TGF ,β1 dan IGF I di tulang kepala tepi defek dengan lebar defek (TGF ,βl p=0.009, r 0.648; IGF 1: p= 0.025, r 0.426 ).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat korelasi kadar asam folat yang cukup kuat dengan kadar TGF ,β1 dan IGF I, serta jumlah sel apoptosis dan nekrosis; demikian juga dengan proses terbentuknya defek tulang pada pasien meningokel. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang konsep baru terbentuknya defek tulang kepala pada meningokel yang dikaitkan dengan defisiensi asam folat. Penelitian ini juga bermanfaat untuk memperluas aspek pencegahan bagi kasus meningokel dan kelainan neural tube defect pada umumnya, serta aspek pengobatan terhadap kasus defek tulang kepala, bahkan sejak pasien masih berada di dalam kandungan.
Esofagus
Esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan") atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
KARYA TULIS ILMIAH Dampak penggunanan bahan pengawet Boraks dan Formalin
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain yang dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi disamping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Dimana bahan kimia tersebut tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal. Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan.
Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan menccoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.
1.2 Pembatasan Masalah
Kami membatasi diri melakukan penelitian tentang dampak penggunaan boraks dan formalin dengan mencari dan meneliti bahan-bahan makanan yang diduga mengandung zat pengawet berbahaya yaitu boraks dan formalin yang seharusnya digunakan sebagai pengawet tekstil.
1.3 Perumusan Masalah
Baru-baru ini, kebutuhan manusia yang begitu banyak mendesak untuk kita menggunakan barang-barang instan. Begitu juga dengan makanan instan. Untuk memnuhi permintaan konsumen, produsen pun tidak ingin merugi. Bahkan mereka tidak memperhatikan kesehatan dalam memilih bahan-bahan makanan yang diproduksi. Termasuk didalamnya boraks dan formalin.
Penelitian terbaru menunjukkan beberapa bahaya boraks dan formalin terhadap kesehatan kita baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, kita menyusun makalah dengan tema ”Apa bahaya boraks dan formalin pada makanan?”
1.4 Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian boraks dan formalin
- Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya
- Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan
- Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan
1.5 Metode Penelitian
Pada penulisan karya ilmiah ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Dimana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 30 lembar. Dimana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.
Selengkapnya Download Disini >>>
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain yang dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi disamping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Dimana bahan kimia tersebut tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal. Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan.
Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan menccoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.
1.2 Pembatasan Masalah
Kami membatasi diri melakukan penelitian tentang dampak penggunaan boraks dan formalin dengan mencari dan meneliti bahan-bahan makanan yang diduga mengandung zat pengawet berbahaya yaitu boraks dan formalin yang seharusnya digunakan sebagai pengawet tekstil.
1.3 Perumusan Masalah
Baru-baru ini, kebutuhan manusia yang begitu banyak mendesak untuk kita menggunakan barang-barang instan. Begitu juga dengan makanan instan. Untuk memnuhi permintaan konsumen, produsen pun tidak ingin merugi. Bahkan mereka tidak memperhatikan kesehatan dalam memilih bahan-bahan makanan yang diproduksi. Termasuk didalamnya boraks dan formalin.
Penelitian terbaru menunjukkan beberapa bahaya boraks dan formalin terhadap kesehatan kita baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, kita menyusun makalah dengan tema ”Apa bahaya boraks dan formalin pada makanan?”
1.4 Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian boraks dan formalin
- Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya
- Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan
- Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan
1.5 Metode Penelitian
Pada penulisan karya ilmiah ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Dimana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 30 lembar. Dimana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.
Selengkapnya Download Disini >>>
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)