LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DENGAR

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS PERUBAHAN
SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DENGAR

1. Kasus (Masalah Utama)
Perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar.
2. Proses terjadinya masalah
2.1 Pengertian
2.1.1 Halusinasi adalah persepsi tentang objek bayangan dan sensasi yang timbul tanpa stimulus eksternal. Individu mendengar suara tanpa adanya rangsang akustik. la melihat seekor kucing di tempat tidurnya tanpa adanya sesuatu yang dapat dilihat atau mencium bau racun tanpa adanya sesuatu yang merangsang indra penciuman (Budi Anna Keliat, 1998)
2.1.2 Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Misalnya klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara (G. W. Stuart dan S.J. Sunden 1995)
2.1.3 Halusinasi sensori persepsi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dari stimulus yang mendekati (yang diprakarsai oleh secara internal/ eksternal) disertai dengan pengurangan berlebih-lebihan distori atau kelainan berespon terhadap suatu stimulus (Towsend, 1998).


Selengkapnya Download Disini >>>

Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya yang merupakan sistem pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Salah satu bentuk upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal adalah pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya yang merupakan sistem pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Keperawatan komunitas merupakan salah satu dari bagian dari tugas profesi Keperawatan dengan tugas pokok yang berhubungan dengan pencegahan penyakit, peningkatam status kesehatan, pelayanan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang diharapkan pada akhirnya masyarakat mampu menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan
Institusi pendidikan mempunyai tanggungjawab untuk menghasilkan tenaga kesehatan/tenaga keperawatan yang professional sehingga mampu mendukung dan menangani masalah kesehatan. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu tujuan tersebut maka mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan di wajibkan mengikuti Praktek Keperawatan Komunitas di Puskesmas.
Disamping untuk menerapkan atau mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di Akademi juga untuk mengetahui Program puskesmas secara nyata di lapangan sehingga pada saat setelah lulus dari akademi Keperawatan Mahasiswa akan memperoleh banyak pengalaman tentang puskesmas dan dapat dipakai sebagai tambahan yang dapat menambah wawasan berfikir bagi mahasiswa akper Lamongan.
Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam kegiatan pokok. Puskesmas juga mempunyai tugas pokok yang terdiri dari : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Lingkungan, KIA dan KB, Perbaikan Gizi Keluarga, P2M (Pencegahan Penyakit Menular), Pengobatan Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, PKM (Perawatan Kesehatan Masyarakat), Kesehatan Kerja, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa Masyarakat, Upaya Kesehatan Mata, Usia Lanjut, Pengobatan Tradisional, Laboratorium Sederhana, System Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
Beberapa upaya kesehatan yang memerlukan dukungan peran serta masyarakat antara lain berbagai pelayanan dasar Puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan ibu dan anak, pemberantasan dan pencegahan penyakit menular, pelayanan kesehatan dan hal-hal yang mencakup semua usaha pokok melalui 18 program Puskesmas. Sebagai mahasiswa Akper dituntut untuk mengaplikasikan 18 program pokok Puskesmas tersebut dalam situasi yang nyata, yang dituangkan dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan (PKK) II di Puskesmas.
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek kerja lapangan diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di perkulihan yang meliputi 18 program pokok Puskesmas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengenal peran fungsi dan tugas Puskesmas
2. Mengenal struktur organisasi dan mekanisme kerja lapangan di Puskesmas
3. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi Puskesmas
4. Mengenal tujuan dari masing-masing unit/program
5. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan program Puskesmas
6. Membantu pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Puskesmas


Selengkapnya Download Disini >>>>

HUBUNGAN KETAATAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI POLI INTERNE RSD Dr. SOEGIRI LAMONGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Hubungan Ketaatan Diet dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus DI Poli Interne RSD Dr. Soegiri Lamongan”. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari tidak sedikit kendala serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dari semua pihak, maka proposal ini dapat teratasi dan terselesaikan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu :
1. Drs. H. Budi Utomo, Amd. Kep., M. Kes. selaku Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan yang telah memberikan sarana dan fasilitas demi tercapainya proposal.
2. Cucuk Rahmadi P., S.Kp., M.Kes., selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun proposal.
3. Ratna Dewi, Amd. Kep, SST, M.Pd, MM.Kes., selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, dan saran dalam menyusun proposal.
4. Semua pihak yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga dapat menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan proposal penelitian ini, namun tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan proposal ini.
Akhirnya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan.






DAFTAR ISI


Hal
HALAMAN PRASYARAT GELAR i
SURAT PERNYATAAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 6
1.5 Batasan Penelitian 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Konsep Motivasi 8
2.2 Konsep Bronkitis Kronis 16
2.3 Konsep Kekambuhan 25
2.4 Kerangka Konseptual 29
2.5 Hipotesa 30

BAB 3 METODE PENELITIAN 31
3.1 Desain Penelitian 31
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 31
3.3 Kerangka Kerja 32
3.4 Populasi, Sampel, Sampling 33
3.5 Identifikasi Variabel 34
3.6 Definisi Operasional 35
3.7 Pengumpulan Data dan Analisis Data 36
3.8 Etika Penelitian 38

DAFTAR PUSTAKA 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN


Selengkapnya Download Disini >>>

Makalah hygiene makanan jajanan anak usia sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit diare masih sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan jumlah penderita yang banyak dalam kurun waktu yang singkat. Biasanya masalah diare timbul karena kurang kebersihan terhadap makanan. Saat ini banyak anak yang terkena diare karena pada umumnya mereka sering tidak menghiraukan kebersihan makanan yang dimakan. Anak usia sekolah pada umumnya belum paham betul akan arti kesehatan bagi tubuhnya (Sulianti Saroso, 2009)
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Oleh karenanya, sanitasi makanan juga perlu di jaga karena bila tercemar akan menimbulkan gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet, Juli Soemirat, 2004: 170). Cara penyiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan akibat buruk, sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah penyimpanan air di rumah atau kantin atau warung sekolah, penggunaan atau juga kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang sudah di masak, atau dari tempat pembungkus atau penampung, makanan dan peralatan masak, atau status kesehatan dan perilaku hygiene para pengolah makanan. Konsumsi makanan yang tidak dimasak secara memadai, konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak memadai sewaktu penyimpanan. Dari kondisi ini makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vector, sehingga bisa menimbulkan diare karena terdapat berbagai macam mikroba (Bres. P, 1955 : 76)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, angka kejadian diare tahun 2008 sebanyak 80 % di wilayah kabupaten Lamongan, di Puskesmas sebanyak 75 % kasus diare, di tingkat nasional pada tahun 2006 sebanyak 423 per seribu penduduk dan terjadi 1-2 kali per tahun, di tingkat propinsi pada tahun 2006 sebanyak 25 % kasus diare (Dep. Kes. RI). Kasus penyakit selain diare yang diderita pada anak usia sekolah antara lain pilek, batuk, demam, dan lain-lain. Dari data survey awal pada tanggal 14 Februari 2009 di MI Assa’dyah Kemlagi Gede dan selama bulan Januari-Februari 2009 ada 35 anak dari 154 siswa-siswi yang mengalami sakit,12 anak (34%) menderita diare, dan 23 anak (65 %) menderita sakit demam, batuk, pilek. Dari hasil observasi di MI Assa’dyah Kemlagi Gede semuanya mengatakan suka jajan. Jajanan yang mereka beli adalah makanan snack, kue basah, es sirop, permen. Dari 154 anak hanya ada 5 anak (5 %) yang membawa bekal dari rumah.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya, lingkungan, peran keluarga, dan ekonomi.
Makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap pencemaran, yang bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat pengawet, dan pemanis buatan. Demikian hasil penelitian Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Makasar, yang menemukan lebih 90 persen makanan jajanan sekolah menggunakan pemanis buatan (sakarin/siklamat) dan pewarna tekstil (Arafah Madjid, 2004). Jangan dikira warna dan aroma yang menggugah selera pada jajanan anak sekolah hanya menawarkan kelezatan para murid sekolah. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur untuk membeli jajanan tanpa menyadari bahayanya diantaranya adalah diare (Arafah Madjid, 2004).
Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka terhadap gizi, perumahan dan lingkungan yang sehat. Jelas ke semuanya itu akan dengan mudah dapat menimbulkan penyakit (Effendy. Nasrul, 1998 : 40). Semakin tinggi ekonomi keluarga maka kebutuhan hidup mereka terpenuhi dengan menjaga segala makanan yang akan dimakan, sehingga mereka sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan makanan. Sebaliknya jika ekonomi keluarga rendah maka, dalam memenuhi kebutuhannya terbatas dan mereka cenderung memenuhi kebutuhan dengan memakan makanan yang sudah dingin dan memakan makanan yang seadanya. Dan biasanya mereka membeli jajanan atau makanan yang relatif terjangkau tanpa menghiraukan kebersihan makanan yang di makan.
Peran keluarga untuk menunjukkan kepada beberapa perilaku yang kurang lebih bersifat homogen yang didefinisikan dan diharapkan secara normatif dari seseorang, kapan, dalam situasi tertentu (Friedman , 1998 : 286). Orang tua dalam peranan nya sebagai pelindung dan pemelihara yang harus mampu melindungi terhadap anaknya dari segala hal yang mengancam kesehatan. Termasuk dalam penyediaan makanan jika anak tidak dibekali makanan dari rumah, maka anak tersebut akan menjadi terbiasa jajanan yang ada di sekolah, tetapi pada anak yang nurut biasanya membawa bekal dari rumah.
Lingkungan pemukiman dan rumah tangga, keluarga dan masyarakat merupakan lingkungan yang kompleks berkaitan dengan kesehatan (Wijono. Djoko, 1997 : 399). Sebagai manusia yang punya aktivitas banyak, mereka tak menghiraukan lingkungan baik di rumah, sekolah maupun di luar itu semua, semakin mereka tak menghiraukan maka banyak makanan yang termakan dan tercemar akibat polusi bakteri-bakteri yang menyebabkan diare, dan yang mudah sekali terkena juga anak-anak kecil Apalagi pada musim hujan yang menyebabkan perubahan suhu dan kelembaban pada udara dan tanah. Memburuknya suhu dan kelembaban menyebabkan keadaan lingkungan menjadi buruk. Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan sanitasinya tidak baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara kebersihannya. Faktor lingkungan yang meliputi air bersih dan sanitasi ini memiliki peranan sangat penting sebagai media penularan dan dominan dalam siklus penularan penyakit diare.
Maka jajanan yang kurang bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi terutama diare, batuk, pilek, kecacingan, mual, muntah, tifus. Selain itu, jajanan kaki lima juga dapat menimbulkan kekurangan energi dan protein, sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal. Bahan Tambahan Pangan (BTP) ini juga dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit seperti kanker dan tumor pada organ tubuh manusia.
Upaya kesehatan sekolah (health promoting school) adalah suatu tatanan dimana program pendidikan dan kesehatan dikombinasikan untuk menumbuhkan perilaku kesehatan sebagai faktor utama untuk kehidupan. Sekolah yang berwawasan kesehatan, dimana sekolah bukan hanya sebagai tempat kegiatan belajar, tetapi juga sebagai sarana untuk pembentukan perilaku hidup sehat (Soekidjo Notoatmodjo, 2005 : 362). Larangan jajan di sembarang tempat, yang dengan sendirinya perlu didukung dengan penyediaan kantin atau warung sekolah. Sebenarnya sudah banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mencegah jajanan sekolah berbahaya yang di beli oleh mereka, salah satunya dengan menyediakan beberapa kantin dan melarang penjual jajanan berjualan di depan sekolah (Kompas, 11/03/2009). Dengan tersedianya kantin sekolah akan memudahkan guru atau petugas kesehatan untuk melakukan pengawasan baik dari segi gizinya, maupun dari segi kebersihan (hygiene) makanannya (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:372).
Peran perawat dengan mengadakan dengan penyuluhan makanan jajanan untuk anak sekolah, ditekankan agar tidak mengonsumsi makanan yang menggunakan gula asli agar anak sekolah tidak cepat mengantuk dan lemas saat mengikuti pelajaran. Mengenai penggunaan pewarna makanan yang bersumber dari pewarna untuk tekstil, terutama Rodhamin B, itu sangat berbahaya, sebab zat pewarna tekstil yang terserap tubuh manusia dapat menimbulkan penyakit kanker ( Arafah Madjid, 2004)

1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
Bagaimana hygiene makanan jajanan anak usia sekolah di MI Assa’dyah Kemlagi Gede Turi Lamongan?


Selengkapnya Download Disini >>>

Asuhan Keperawatan dengan Masalah Resiko Terjadinya Penyakit Pada Saluran Pernafasan dan Resiko Terjadi Perdarahan Berulang Pada Ny. M

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bernapas merupakan salah satu gerakan reflek kita yang paling mendasar. Kita melakukannya beribu-ribu kali setiap hari. Kalu menghirup napas (inhale), kita menghisap oksigen segar ke dalam paru-paru dan peredaran darah kita. Kalau menghembuskan napas kita membuang udara dari paru-paru kita yang mengandung karbon dioksida, yaitu limbah kegiatan tubuh kita. Kebanyakan kita menganggap bernapas merupakan sudah sewajarnya sampai kita mengalami kesulitan dengannya.
Salah satu penyebab kesulitan bernapas adalah asap rokok, terutama bagi perokok pasif. Orang yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok juga terancam kesehatannya. Mereka beresiko terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung. Di beberapa negara diberlakukan undang-undang yang membatasi merokok ditempat umum.
Terutama para penderita penyakit pernapasan atau penyakit jantung, serta orang lanjut usia sangat beresiko bila terpapar asap rokok.
Untuk ini semua, koseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan

B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan keluarga, diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata tentang peran, fungsi dan tugas bidan serta dapat mengembangkan sikap etis, nasional dan profesional dalam memberikan asuhan kebidanan yang bermutu dan komprehensif pada keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan asuhan kebidanan keluarga, mahasiswa mampu:
- Melaksanakan asuhan kebidanan keluarga Tn. H.
- Melaksanakan bimbingan dan pelayanan kesehatan kepada keluarga Tn. H.
- Menyusun laporan hasil asuhan kebidanan keluarga Tn. H.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat memahami peran, fungsi dan tugas bidan serta dapat mengembangkan sikap etis, nasional dan profesional dalam memberikan asuhan kebidanan yang bermutu dan komprehensif pada keluarga.
2. Bagi Keluarga
Dapat memahami tentang penyakit pada saluran pernafasan berhubungan dengan asap rokok dan efek samping KB IUD


Selengkapnya Download Disini >>>

Hubungi Kami

Name*
Email*
Subject*
Message*
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]

Informasi Pasang Iklan / Advertise

Paket Iklan

Banners 125X125

Harga : Rp.40.000
Available : 8 slots
Deskripsi : Banner akan di simpan pada sidebar kanan, di pasang secara do-follow, tampil pada setiap halaman dan tidak di random. Iklan di pasang minimal per satu bulan / 30 hari.
Banners 300X250

Harga : Rp.80.000
Available : 2 slots
Deskripsi : Banner akan di simpan pada kolom atas, di pasang secara do-follow, tampil pada setiap halaman dan tidak di random. Iklan di pasang minimal per satu bulan / 30 hari.


Note : harga sewaktu-waktu bisa berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, kecuali kepada pihak yang iklannya sedang terpasang.

Peraturan


Materi iklan tidak boleh mengandung unsur SARA, Pornografi, kebohongan, provokasi, serta semua yang berlawanan dengan hukum yang berlaku.

Materi iklan sepenuhnya adalah tanggung jawab pemasang iklan, Kami tidak bertanggung jawab terhadap kritikan atau tuntutan atas materi iklan.
Iklan dalam bentuk banner di buat oleh pemasang iklan.

Pembayaran


Pembayaran bisa di lakukan melalui rekening bank Mandiri, bank BCA . Jika anda berminat memasang iklan, silahkan hubungi kami melalui email mustaqim4749@gmail.com atau melalui form di bawah.

Salam hormat,


Mustaqim.




Name*
Email*
Subject*
Message*
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]